Berita Terkini
Minggu, 28 April 2024 (Stola Putih) Tujuan : Agar warga
Selengkapnya
Minggu, 21 April 2024 (Stola Putih) Tujuan : Warga jemaat
Selengkapnya
Minggu, 14 April Stola PutihTujuan : Jemaat memahami bagaimana hidup
Selengkapnya
Minggu, 7 April Stola Putih Tujuan : Mendorong warga jemaat
Selengkapnya
Minggu, 31 Maret (Hari Paskah) Stola Putih Tujuan : Agar
Selengkapnya
Warta Sinode
8 June 2022Warta SinodeSinode GPIL terus melakukan upaya agar GPIL semakin Erat Bersekutu melalui beberapa hal dan salah satunya adalah menerbitkan blanko Baptis, Sidi dan blanko Nikah yang seragam di kalangan GPIL. Blanko Sibassini GPIL kini hadir dengan Logo GPIL yang timbul (embos) menggantikan barcode yang ada. Sistem Informasi Baptis, Sidi dan Nikah GPIL (Sibassini GPIL) merupakan aplikasi yang bertujuan untuk memudahkan proses pencatatan dan pencetakan akte Baptis, Sidi dan Nikah dalam lingkup GPIL . Dengan Aplikasi Sibassini yang dimiliki Jemaat/Pendeta, datanya dapat dibackup dan diresotre kembali apabila Aplikasi yang ada mengalami gangguan atau laptop/komputer Jemaat/Pendeta hilang. Setelah melakukan update dan melakukan perbaikan dibeberapa hal kini Sistem Informasi Baptis, Sidi dan Nikah GPIL (Sibassini GPIL) dapat dipakai oleh Jemaat/Pendeta di mana saja. Aplikasi Sibassini adalah Aplikasi yang dapat didownload masing-masing Jemaat/Pendeta secara GRATIS di website GPIL.
PENTING dilakukan beberapa langkah dalam menggunakan Aplikasi Sibassini di
Laptop/Komputer Jemaat/Pendeta :
Download dan install Visual C++ AIO Redistributable 2021 untuk Windows
7 atau lebih tinggi. Untuk Windows XP, download dan install VisualCppRedist_AIO_x86_XP_35.zip.Download dan install Visual
FoxPro 9 SP2 Runtime.Download dan extract sibassini.zip. Hasil dari proses extract ini akan
membuat folder dengan nama “Sibassini”.Jalankan file “sibassini_gpil.exe” yang
terdapat dalam folder “Sibassini”.Lakukan Install Fonts terlebih dahulu
sebelum masuk ke menu yang lain.
Untuk pengguna Windows 10, jika tampil gambar seperti di bawah ini saat ingin menjalankan file hasil download , anda dapat mematikan fungsi Smart Screen pada Windows.
BACKUP DATA ANDA SETIAP KALI SESUDAH MENGGUNAKAN APLIKASI
Aplikasi ini bersifat portable, dalam
arti lokasi folder/direktori tidak terikat dalam 1 lokasi saja. Anda dapat
menyimpan dan menjalankan aplikasi dari flashdisk, dengan syarat
komputer/laptop yang digunakan telah terinstall Visual C++ Runtime dan Visual
FoxPro 9 SP2 Runtime.
Untuk pencetakan, printer dianjurkan dapat mencetak warna dan wajib menggunakan format ukuran kertas F4 atau 21,5 cm x 33 cm. Jemaat dapat menghubungi Sinode GPIL untuk mendapatkan lisensi sesuai Nama Jemaat masing-masing, dan kepada Jemaat yang sudah memiliki lisensi akan diberikan kertas akte GPIL (blanko) yang seragam , kertas akte (blanko) menggunakan Logo GPIL yang timbul (embos) untuk menggantikan barcode yang ada. (keseragaman model, bentuk dan warna akte adalah wujud salah satu visi GPIL yaitu “Erat Bersekutu” dalam satu sinode).
Contoh Surat Baptis Anak
Contoh Surat Baptis Dewasa
Contoh Surat Sidi
Contoh Surat Nikah
Untuk pertanyaan silakan bahas di kolom komentar atau menghubungi Sinode GPIL / Kominfo GPIL, kami akan menjawab pertanyaan anda sebisa mungkin. Terima kasih. [...]
11 March 2022Warta Sinodewww.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Hari ini, Jumat 11 Maret 2022, perhelatan akbar sebagai forum tertinggi Persekutuan Pemuda Gereja Protestan Indonesia Luwu (PP-GPIL) yaitu Kongres XI PP-GPIL dimulai. Kongres XI kali ini dilaksanakan di GPIL Jemaat Pongsamelung, Desa To’Pongo Kec. Lamasi Kab. Luwu.
Kongres XI PP-GPIL ini seyogiyanya dilaksanakan pada tahun 2020 sebagai mandat Kongres X PP-GPIL, namun karena terhalang karena pandemi, sehingga Kongres ini tertunda hingga kurang lebih 1 tahun 6 bulan. Dan melihat situasi pandemi saat ini yang sudah mulai longgar, sehingga Pengurus Pusat PP-GPIL memutuskan untuk melaksanakan Kongres XI PP-GPIL di bulan Maret ini yang bertempat di GPIL Jemaat Pongsamelung, selama 2 hari ke depan.
Pengurus Pusat PP-GPIL bersama Panitia Pelaksana Kongres XI PP-GPIL ini “Satukanlah Pemuda dan Bangkitlah Melakukan Perkara Yang Besar” (Yesaya 60:1). Dengan harapan besar bahwa momentum Kongres XI ini bisa menghasilkan keputusan-keputusan luar biasa untuk membangkitkan dan memajukan PP-GPIL secara khusus dan PP-GPIL secara umum.
Acara pembukaan Kongres XI PP-GPIL, diawali dengan sebuah ibadah. Dimana ibadah pembukaan ini dipimpin oleh Pdt. Thabis S’R Lande, S.Th, Pendeta GPIL Jemaat Pongsamelung. Dan ibadah pembukaan ini juga dihadiri oleh Majelis Pekerja Sinode (MPS) GPIL dan Tim Pembinaan GPIL, serta pendeta-pendeta dalam lingkup GPIL.
Dalam sambutannya, Pengurus Pusat PP-GPIL yang diwakili oleh Sekretaris Umum PP-GPIL, Albert F. Pagalla, S.Pd menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada MPS, Tim Pembinaan, Majelis Jemaat GPIL Pongsamelung, Panitia Pelaksana, dan seluruh peserta yang hadir yang sangat antusias dalam pelaksanaan ini. Ia juga berpesan bahwa dalam pelaksanaan Kongres XI PP-GPIL, jangan kita menghabiskan energi dan pikiran untuk memperdebatkan terkait tata tertib, jadwal acara, laporan, karena itu sudah terlaksana. Tetapi simpanlah energi untuk memikirkan bagaimana PP-GPIL ke depan yang akan dituangkan dalam sidang-sidang komisi nantinya. Kongres XI PP-GPIL dihadiri oleh 45 utusan Jemaat dan 6 utusan Klasis, jadi total peserta Kongres kali ini sekitar 100 orang. Karena alasan pandemic, sehingga peserta Kongres kali ini dibatasi menjadi 2 orang per utusan jemaat atau klasis.
Disamping itu, Ketua MPS GPIL, Pdt. Lambang Mandi Tandi Pare, M.Si juga memberikan motivasi kepada pemuda-pemudi GPIL bahwa mereka adalah tiang Gereja ini di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Ia juga membuka Kongres XI PP-GPIL ini secara resmi di dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Kegiatan Kongres tidak lepas dari yang namanya sebuah pembinaan. Oleh karena itu, setelah selesai acara pembukaan, dilanjutkan dengan materi-materi pembinaan untuk Pemuda-Pemudi GPIL. Adapun materi-materi yang ada dalam Kongres XI PP-GPIL kali ini adalah Sosialisasi dari Tim Pembinaan GPIL tentang Pembinaan yang ada dalam lingkup GPIL di mana materinya dibawakan oleh Pdt. Priyo Agus Basuki, S.Th, selanjutnya materi tentang OIG dalam Kedudukannya dalam GPIL yang dibawakan oleh Pdt. L. Mandi Tandi Pare, M.Si., sebagai Ketua Sinode GPIL, dan materi terakhir dibawakan oleh Bung Dan Pongtasik, SH sebagai Anggota DPRD Prov. Sulawesi Selatan yang membawakan materi tentang Pilar-pilar Kepemudaan.
Kongres XI PP-GPIL akan berlangsung hingga 12 Maret 2022, dan kita berharap bahwa Kongres kali ini menghasilkan keputusan-keputusan yang membuat kemajuan PP-GPIL dan juga GPIL secara keseluruhan.
Selamat berkongres. afp [...]
11 March 2022Warta SinodeSetelah melakukan update dan melakukan perbaikan dibeberapa hal kini Sistem Informasi Baptis, Sidi dan Nikah GPIL (Sibassini GPIL) dapat dipakai oleh Jemaat/Pendeta di mana saja. Dan Sinode GPIL terus melakukan upaya agar GPIL semakin Erat Bersekutu melalui beberapa hal dan salah satunya adalah menerbitkan blanko Baptis, Sidi dan blanko Nikah yang seragam di kalangan GPIL. Blanko Sibassini GPIL kini hadir dengan Logo GPIL yang timbul (embos) menggantikan barcode yang ada.
Sistem Informasi Baptis, Sidi dan Nikah GPIL (Sibassini GPIL) merupakan aplikasi yang bertujuan untuk memudahkan proses pencatatan dan pencetakan akte Baptis, Sidi dan Nikah dalam lingkup GPIL . Dengan Aplikasi Sibassini yang dimiliki Jemaat/Pendeta, datanya dapat dibackup dan diresotre kembali apabila Aplikasi yang ada mengalami gangguan atau laptop/komputer Jemaat/Pendeta hilang.
Aplikasi Sibassini adalah Aplikasi yang dapat didownload masing-masing Jemaat/Pendeta secara GRATIS di website GPIL.
PENTING dilakukan beberapa langkah dalam menggunakan Aplikasi Sibassini di Laptop/Komputer Jemaat/Pendeta :
Download dan install Visual C++ AIO Redistributable 2021 untuk Windows 7 atau lebih tinggi. Untuk Windows XP, download dan install VisualCppRedist_AIO_x86_XP_35.zip.Download dan install Visual FoxPro 9 SP2 Runtime.Download dan extract sibassini.zip. Hasil dari proses extract ini akan membuat folder dengan nama “Sibassini”.Jalankan file “sibassini_gpil.exe” yang terdapat dalam folder “Sibassini”.Lakukan Install Fonts terlebih dahulu sebelum masuk ke menu yang lain.Untuk pengguna Windows 10, jika tampil gambar seperti di bawah ini saat ingin menjalankan file hasil download , anda dapat mematikan fungsi Smart Screen pada Windows.
BACKUP DATA ANDA SETIAP KALI SESUDAH MENGGUNAKAN APLIKASI
Aplikasi ini bersifat portable, dalam arti lokasi folder/direktori tidak terikat dalam 1 lokasi saja. Anda dapat menyimpan dan menjalankan aplikasi dari flashdisk, dengan syarat komputer/laptop yang digunakan telah terinstall Visual C++ Runtime dan Visual FoxPro 9 SP2 Runtime.
Untuk pencetakan, printer dianjurkan dapat mencetak warna dan wajib menggunakan format ukuran kertas F4 atau 21,5 cm x 33 cm.
Jemaat dapat menghubungi Sinode GPIL untuk mendapatkan lisensi sesuai Nama Jemaat masing-masing, dan kepada Jemaat yang sudah memiliki lisensi akan diberikan kertas akte GPIL (blanko) yang seragam , kertas akte (blanko) menggunakan Logo GPIL yang timbul (embos) untuk menggantikan barcode yang ada. (keseragaman model, bentuk dan warna akte adalah wujud salah satu visi GPIL yaitu “Erat Bersekutu” dalam satu sinode).
Contoh Surat Baptis Anak
Contoh Surat Baptis Dewasa
Contoh Surat Sidi
Contoh Surat Nikah
Untuk pertanyaan silakan bahas di kolom komentar atau menghubungi Sinode GPIL atau Kominfo GPIL, kami akan menjawab pertanyaan anda sebisa mungkin. Terima kasih. [...]
29 January 2022Warta Sinodewww.sinode-gpil.org. Kominfo-GPIL. Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL) kembali melakukan rotasi pendeta dalam lingkup GPIL pada bulan Januari tahun 2022 ini. Dimana terdapat beberapa pendeta yang telah habis masa tugasnya selama 1 periode yang ditandai dengan ibadah penguraian dan kemudian ditempatkan di tempat tugas yang baru yang ditandai dengan ibadah peneguhan sesuai dengan Tata Dasar dan Tata Rumah Tangga GPIL.
Terdapat beberapa Pendeta yang mendapatkan pelayanan peneguhan dan penguraian pada bulan Januari 2022 ini, diantaranya: Pdt. Abraham Paturunan, S.Th, Pdt. Ellen Mondu, S.Th, dan Pdt. Kristano Taba, S.Th di tempat tugas mereka masing-masing.
Pdt. Abraham Paturunan, S.Th diteguhkan sebagai pendeta jemaat di GPIL Jemaat Via Dolorosa Makassar, pada tanggal 9 Januari 2022. Ibadah Peneguhan ini dipimpin oleh Sekretaris Umum Majelis Pekerja Sinode GPIL, Bapak Pendeta Yan Pali Perdamaian, S.Th.
Pdt. Ellen Mondu, S.Th yang juga mendapat pelayanan penguraian setelah melaksanakan tugasnya selama ini di GPIL Jemaat Langkea Raya. Ibadah Penguraian ini dilaksanakan di GPIL Jemaat Langkea Raya pada tanggal 16 Januari 2022. Ibadah ini dipimpin oleh Pdt. Lambang Mandi Tandi Pare, M.Si yang adalah Ketua Majelis Pekerja Sinode GPIL.
Tidak berselang lama, tepatnya pada tanggal 22 Januari 2022, Pdt. Ellen Mondu, S.Th diteguhkan di tempat pelayanan yang baru, yaitu di GPIL Jemaat Lambarese, Klasis Wotu Burau Tana Lili. Ibadah Peneguhan dipimpin oleh Pdt. Yan Pali Perdamaian, S.Th.
Selain daripada itu, Majelis Pekerja Sinode GPIL juga melaksanakan Ibadah Penguraian di GPIL Jemaat Jakarta pada tanggal 24 Januari 2022 untuk menguraikan Pdt. Kristano Taba, S.Th yang telah menyelesaikan tugas pelayanannya di GPIL Jemaat Jakarta. Yang kemudian untuk pelayanan selanjutnya akan ditentukan oleh Majelis Pekerja Sinode GPIL dengan membangun komunikasi ke jemaat GPIL dan juga kepada yang bersangkutan.
Terima kasih telah menjalankan tugas pelayanannya, dan selamat mengemban tugas pelayanan di tempat yang baru. Kiranya Tuhan Yesus Kristus senantiasa menyertai Bapak Ibu Pendeta dalam mengangkat tugas pelayanan. Amin. afp [...]
Kegiatan Jemaat
18 December 2022JemaatMinggu, 18 Desember 2022 (Adven IV) Stola Ungu
Bacaan Alkitab : Mazmur 80:2-8, 18-20
Tujuan : Agar jemaat memahami apa itu nubuat dan kehadiran Tuhan Yesus Kristus bukanlah berita bohong.
Menanti adalah kata yang sederhana namun sangat sulit untuk dipraktekkan. Butuh kesabaran dan keikhlasan hati untuk bisa menjalaninya. Sayangnya, tidak sedikit orang yang memiliki sifat tidak sabar dalam menanti dan terburu-buru. Dalam hidup pun, sebenarnya kita sudah terbiasa sabar menanti. Seorang ibu yang dengan sabar menanti kelahiran anaknya, pemuda yang sabar menanti jodohnya, atau seseorang yang sabar menanti kesembuh- an tubuhnya yang sakit. Sabar menanti mungkin terasa sulit dilakukan, tapi kita bisa mendapatkan manfaat hidup dari sana. Dengan sabar menanti akan memberi kita waktu berharga untuk memahami dan memperbaiki diri agar bisa menjadi seorang yang lebih baik saat waktunya tiba.
Adven adalah masa penantian, menanti kedatangan Yesus di dunia melalui kelahiran-Nya (kedatangan-Nya di masa lalu) dan menanti kedatangan-Nya kembali. Itu sebabnya seruan kita diminggu Adven ini adalah Maranatha (Datanglah ya Tuhan!). Dalam minggu Adven keempat, pesan yang ditekankan adalah tentang kesetiaan dan cinta dalam mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan Yesus.
Menarik untuk menyimak pembacaan kita, yang menekankan pengharapan dan sukacita kepada orang Israel secara tidak langsung umat Tuhan diajak untuk bersabar. Ia meyakinkan mereka bahwa Tuhan akan datang untuk menyelamatkan dan mengubah hidup orang Israel. Mereka diajak untuk kembali mengalami sukacita dan kedamaian dalam hidup. Tuhan mengakhiri kesedihan-kesedihan yang membuat mereka kehilangan semangat dan gairah hidup serta diubahnya menjadi berkat. Allah mengubah hidup orang Israel dari hal yang mencekam ke hal yang membebaskan. Pemazmur tampil dalam pemberitaannya sebagai seorang motivator yang menggerakan orang Israel untuk bangkit dari keterpuruk- an. Ia membawa mereka keluar dari kekelaman. Ia membangun kembali semangat mereka agar menjadi orang yang optimis untuk memulai sesuatu yang baru dalam hidup.
Doa permohonan Pemazmur ini merupakan permo- honan setiap orang yang membutuhkan pemulihan baik dari sakit penyakit, ekonomi, karier, dan lain sebagainya. Penulis Mazmur 80 ini, sangat ingin melihat wajah Allah. Ia melihat ke Utara dari tempatnya di Yerusalem dan melihat negara tetangga Yehuda, yaitu Israel, runtuh saat pemerintahan kerajaan Asyur. Runtuhnya Israel membuat Yehuda rentan diinvasi dari semua sudut, Asyur di utara, Mesir di selatan, dan negara-negara Arab di Timur. Yehuda kalah jumlah dan tidak seimbang.
Pemazmur merangkum ketakutannya dalam doa yang diulang tiga kali (Mzm. 80:4,8,20), “Buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat”. Pemazmur meng- ungkapkan keluhan umat Allah saat sedang merasakan murka Allah yang menyala. Kondisi mereka sangat menderita seperti “makan roti cucuran air mata” dan “minum air mata berlimpah-limpah”. Sebagai bangsa, mereka tidak lagi hidup aman karena bersengketa dan diolok-olok oleh bangsa lain. Kondisi itu mendesak mereka untuk kembali kepada Allah. Umat Allah merindukan kasih Allah yang besar sebagaimana dahulu Allah telah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Ibarat pohon anggur, mereka telah diambil Allah dari Mesir dan ditanam ke tempat lain yang lebih subur.
Pemazmur mengungkapkan kerinduan umat agar Allah berkenan menyelamatkan mereka. Mereka tidak sanggup merasakan murka Allah yang menyala-nyala. Mereka memohon agar Allah berkenan memperlihatkan wajah yang menyinarkan kasih dan kemurahan-Nya. Mazmur ini ditutup dengan sebuah doa permohonan yang mengandung nada-nada pengharapan, yang diulang sebanyak tiga kali dalam seluruh bentangan Mazmur ini: “Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat” (Ay. 20). Inilah permohonan akan perkenanan Tuhan. Frasa ini punya latar belakang kehidupan kerajaan di mana ketika seorang raja berkenan, maka ia akan memandang ke arah orang yang memohon itu. Ini misalnya terlihat di ayat. 15, “Ya Allah semesta alam, kembalilah kiranya, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Indahkanlah pohon anggur ini”. Harapan Pemazmur untuk pemulihan hanyalah pada: kekuasaan dan perkenanan Allah. Pemazmur menggambarkan dirinya seperti pohon Anggur yang hidup atau matinya ditentukan oleh pemiliknya.
Minggu-minggu Adven yang diperingati selama empat minggu harus mampu menguak serta mendalami kedua aspek tersebut, sehingga warga gereja benar-benar dipersiapkan untuk memasuki hari Raya Natal dengan sebaik-baiknya. Yesus Kristus mendatangi ruang hidup manusia dengan segala kesederhanaan-Nya dan kehinaan Nya, agar manusia yang arogan, tinggi hati, berlumur dosa menjadi luluh dan luruh dalam pelukan Yesus. Ia memanggil setiap manusia yang berbeban berat untuk bersimpuh di hadapan-Nya dan menerima pembebasan serta penyelamatan.
Suasana khusus memang acap mewarnai minggu- minggu Adven ini: suasana hening- reflektif yang dapat bangun karena gereja-gereja menyiapkan liturgi khusus dengan bacaan Alkitab yang secara spesifik mengacu pada pemaknaan Adven bagi pemantapan spritualitas umat. Istilah kedatangan pada kata Adven, tidak hanya berarti kedatangan Yesus Kristus pada hari Natal, tetapi sekaligus juga menunjuk pada kedatangan Yesus yang kedua kali (Parousia) yang diyakini umat Kristen sebagai akhir dari sejarah. Itulah sebabnya hal mendasar yang tak bisa diabaikan dalam pemberitaan firman di minggu- minggu Adven adalah aspek ganda dari kedatangan Yesus Kristus: kedatangan dalam konteks Natal, dan kedatangan dalam konteks Parousia (kedatangan yang kedua).
Setiap kita yang dengan kesungguhan hati menjalani pertobatan, selalu mengarahkan hati kepada Tuhan. Bila itu kita sadari, betapa banyak sisi kehidupan kita yang terus menerus harus kita benahi. Ada dosa di sana. Ada kerapuhan yang hinggap. Ada kelemahan yang terus melekat. Semua mendesak untuk dibaharui. Semua mendesak untuk diteguhkan dan diberkati. Maka pertobatan dan pembaharuan diri tetaplah prioritas utama untuk mendekatkan diri pada Sang Terang sejati yang kita nantikan, yakni Yesus Kristus, Tuhan kita. Kesederhanaan, kehidupan, ketidakberdayaan, ketidak- mampuan menjadi benang merah yang amat mewarnai kedatangan-Nya yang pertama. Amin. [...]
6 November 2021Jemaatwww.sinode-org.gpil – Kominfo GPIL. Persekutuan Pemuda GPIL atau PP-GPIL adalah salah satu Organisasi Intra Gereja yang ada di GPIL, selain dari persekutuan Wanita dan Persekutuan Kaum Bapak. Mereka adalah generasi-generasi penerus GPIL yang akan membawa GPIL semakin maju ke depan.
Persekutuan Pemuda GPIL yang ada di wilayah Luwu Timur memiliki kerinduan untuk menjalin keakraban sesama Pemuda di wilayah Kabupaten Luwu Timur. Setelah sekian lama vakum dari pertemuan-pertemuan wilayah. Sehingga mereka menggagas pertemuan untuk melakukan sebuah pertemuan ibadah se-kabupaten Luwu Timur. Dan kemudian berkonsultasi dengan Pengurus Pusat PP-GPIL.
Sabtu, 30 Oktober 2021 menjadi tanggal yang ditentukan untuk melaksanakan pertemuan tersebut dibawah koordinasi langsung dari Pengurus Pusat PP-GPIL dan disepakati GPIL Jemaat Sion Sumber Nyiur Klasis Wotu Burau Tana Lili menjadi jemaat penghimpun.
Peserta dalam Ibadah Pemuda GPIL se-kabupaten Luwu Timur ini harus dibatasi karena mengingat kondisi pandemic covid-19 yang belum berakhir. Peserta harus dibatasi 3 orang per jemaat, karena mengingat jemaat yang ada di Kabupaten Luwu Timur kurang lebih sekitar 30an jemaat. Sehinggan menuntut harus dibatasi pesertanya.
Ibadah PP-GPIL Se-kab. Luwu Timur dipimpin oleh Vic. Agnes Hio, S.Th dan dalam khotbahnya, Vic. Agnes menekankan untuk terus menjalin kerjasama yang baik, agar PP-GPIL semakin maju.
Hadir juga perwakilan Pengurus Pusat PP-GPIL, Albert F. Pagalla, S.Pd dan dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa ini merupakan pertemuan sejarah dalam PP-GPIL Luwu Timur karena yang menginisiasi adalah pemuda jemaat sendiri, bukan dari pengurus pusat. Karena sebelumnya, beberapa tahun lalu, pertemuan ini sempat dilaksanakan beberapa kali namun antusias dari pemuda masih kurang. Sehingga ini menjadi hal luar biasa dalam sejarah PP-GPIL Luwu Timur. Peserta hadir memenuhi gdeung gereja yang ada. Dan Albert juga menyampaikan terima kasih kepada tuan rumah terutama kepada donatur dari Jemaat Sion Sumber Nyiur yang menanggung biaya konsumsi semua peserta.
Setelah ibadah dilanjutkan dengan pertemuan pemilihan koordinator dan wakil koordinator PP-GPIL Wilayah Luwu Timur, dan terpilihlah saudara Nobert dan Saudari Incristin Laenus yang akan menjadi koordinator PP-GPIL Wilayah Luwu Timur.
Setelah itu, dilanjutkan dengan membicarakan program kerja ke depan, dan disepakati beberapa program kerja di antaranya Ibadah Rutin PP-GPIL Wilayah Luwu Timur setiap 3 bulan sekali, perayaan Hari Raya Gerejawi (Paskah dan Natal), dan Tanggap Bencana PP-GPIL Wil. Luwu Timur.
Tetap semangat PP-GPIL. Jaya Selalau. afp [...]
24 October 2021Jemaatwww.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Rabu, 20 Oktober 2021, Persekutuan Pemuda GPIL Klasis Wasuponda Nuha Towuti menggelar Sidang Klasis dengan mengangkat tema Revitalisasi PP-GPIL Klasis Wasuponda Nuha Towuti Dalam Mengangkat Pelayanan.
Setelah kurang lebih 5 bulan dalam mempersiapkan persidangan ini, akhirnya persidangan ini bisa digelar walaupun di tengah masa pandemi. Persidangan ini sempat tertunda karena status PPKM untuk Kabupaten Luwu Timur pada bulan Agustus yang lalu berada di level 4, sehingga semua kegiatan harus tertunda. Dan melihat kondisi PPKM Kabupaten Luwu Timur yang sudah turun ke level 2, sehingga kegiatan ini boleh dilaksanakan.
Kegiatan ini merupakan kerinduan dari anggota PP-GPIL yang berada di wilayah Wasuponda Nuha Towuti untuk kembali mengaktifkan PP-GPIL di tingkat klasis, yang selama ini vakum.
Sidang Klasis ini dilaksanakan 1 hari dengan agenda kegiatan yaitu ibadah pembukaan dan pemilihan pengurus baru yang akan menahkodai pemuda-pemudi yang ada di klasis Wasuponda Nuha Towuti. Berikut adalah Susunan Pengurus PP-GPIL Klasis Wasuponda Nuha Towuti Periode 2021-2024:
Ketua: Frans Karaeng, S.PdWakil Ketua: Toding Rante, S.PdSekretaris: Saul LolaWakil Sekretaris: Yedarson Malliwang, STBendahara: Natalia Santa Minanga, S.PdBidang Organisasi: Pampang Minanga, STBidang Pelayanan: Marlin,S.PdBidang Kerohanian: Alfrichard Giardiani Anu, STBidang Minat dan Bakat: Yudea Wiranata, A.Md.TBidang Usaha dan Dana: Frits Puryono, ST
Selamat mengemban tugas pelayanan bagi pemuda-pemudi GPIL yang terpilih. Selamat memberi diri untuk kemuliaan nama Tuhan dan biarlah nama Tuhan dipermuliakan melalui tugas pelayanan ini dan PP-GPIL jaya selalu. Amin. afp
sinode gpil
@SGpil
@sinode_gpil
Sinode GPIL [...]
13 July 2021Jemaatwww.sinode-gpil.org
– Kominfo GPIL. 3 juli 2021, tepatnya pada hari sabtu, Majelis
Pekerja Klasis Palopo melaksanakan Sidang Klasis yang merupakan persidangan
tertinggi di lingkup Klasis GPIL. Dalam hal ini, GPIL Klasis Palopo yang
terdiri dari GPIL Jemaat Wara, Jemaat Wara Tirowali, Jemaat Lagaligo, Jemaat
Perumnas, Jemaat Bumi Rongkong, Jemaat Maroangin, dan Jemaat Langda Toraja. Perwakilan
setiap jemaat berkumpul di Jemaat Wara Tirowali yang bertindak sebagai tuan dan
nyonya rumah dalam persidangan kali ini.
Persidangan yang dilaksanakan hanya 1 hari saja dibuka dengan
ibadah pembukaan yang dipimpin oleh Pdt. Merry Pattudju, M.Pd. Setelah itu
dilanjutkan dengan laporan pertanggungjawaban Pengurus Majelis Pekerja Klasis
Palopo periode 2016-2021. Persidangan ini digelar dengan menerapkan protocol Kesehatan.
Dalam sambutannya, Pdt. Celya Yorini Kadang, S.Th selaku
ketua Klasis Palopo mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung selama kurang lebih 5 tahun menjadi pengurus klasis Palopo. Beliau
juga meminta maaf buat segala kekurangan-kekurangan selama ia memegang jabatan
sebagai pengurus klasis. Adapun pengurus Majelis Pekerja Klasis Palopo yang
demisioner yaitu:
Ketua: Pdt. Celya Yorini Kadang, S.Th. Wakil Ketua: Daniel Parubang, SH. Sekertaris: Pdt. Elim sega, S.Th. Wakil Sekretaris: Pdt. Ana Duma, S.Th Bendahara: Yetti Salapuk, S.Pd.
Setelah dilaksanakannya laporan pertanggung jawaban MPK
Palopo Periode 2016-2021, maka dilanjutkan dengan pemilihan pengurus Majelis
Pekerja Klasis Palopo Periode 2021-2026 dengan susunan kepengurusan sebagai
berikut:
Ketua: Pdt. Yul Damayanti, M. Teol. Wakil Ketua: Siliwanus Lakaba Sekertaris: Edy Nosi, S.AP Wakil Sekertaris: Pdt. Ana Duma, S.Th Bendahara: Herfika Lelelangan S.Pd.
Setelah pemilihan pengurus baru telah selesai, Persidangan
ini diakhiri dengan doa syukur yang dipimpin oleh Pdt. Raheli.
Selamat mengemban tugas pelayanan buat pengurus yang baru, dan terima kasih untuk pelayanannya kepada pengurus yang lama. Tuhan Yesus memberkati dalam setiap pelayanan-pelayanan selanjutnya. afp
sinode gpil
@SGpil
@sinode_gpil
Sinode GPIL [...]
Kegiatan Pembinaan
3 November 2021www.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL) terus meningkatkan pelatihan-pelatihan dan pembinaan bagi… [...]
12 October 2021www.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Pelatihan MGM (Menggerakkan Gereja dan Masyarakat) untuk tahap 2 kembali digelar… [...]
27 September 2021Modul Panggilan, Tugas, dan Tanggung Jawab Majelis Gereja (download) Modul Berkhotbah Tahap 1 (download) Materi… [...]
25 June 2021Bacaan Alkitab: II Korintus 6:1-10 Minggu, 27 Juni 2021 (Stola Hijau) Tema : Kasih… [...]
28 April 2021www.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Tim Pembinaan GPIL kembali melaksanakan satu kegiatan pembinaan, yang saat ini… [...]
23 March 2021Sinode GPIL –Tim Pembinaan GPIL yang dipimpin oleh Pdt. Laurens Jan Vogelaar, seorang misionaris dari… [...]
13 March 2021Sinode GPIL – Menggerakkan Gereja dan Masyarakat (MGM) adalah salah satu program kegiatan dari tim… [...]
Palita ku
23 March 2024Minggu, 28 April 2024 (Stola Putih)
Tujuan : Agar warga jemaat hidup bersandar pada Yesus
Apakah dalam kehidupan saudara sampai saat ini telah sungguh-sungguh bersandar pada Yesus? Jawaban ada di dalam hati dan kehidupan saudara masing-masing. Tak dapat disangkal bahwa di zaman modern ini ada banyak tawaran dunia yang bisa mengubah hati dan iman kita untuk tidak bersandar lagi pada Yesus. Mulut berkata Tuhan adalah andalan, Tuhan adalah tempat berpaut, berharap dan bersandar tetapi dalam kenyataannya masih banyak yang menyimpang dan jauh dari pada Tuhan bahkan bersandar pada apa yang ada di dalam dunia.
Bacaan kita hari ini adalah perumpamaan atau kisah Yesus yang menggambarkan diri-Nya sebagai pokok Anggur yang benar, pengusahanya adalah Allah Bapa dan murid-murid-Nya sebagai ranting-rantingnya. Dan berbicara tentang ranting, ada dua macam ranting yang dibicarakan yaitu: Pertama, setiap ranting akan bertumbuh bagus dan berbuah lebat jika tetap melekat pada pohonnya, karena melalui pohonnya, ranting itu akan memperoleh makanan, nutrisi untuk memberi pertumbuhan yang baik dan menghasilkan buah yang lebat. Kedua, jika ada ranting-ranting yang tidak menghasilkan buah akan dipotongnya.
Pohon itu memang harus dibersihkan, ranting- rantingnya yang tidak berbuah adalah orang-orang yang tidak lagi memiliki hidup yang tidak datang dari iman dan kasih yang bersumber dari Tuhan karena itu harus dibereskan oleh Bapa yang adalah Pengusaha kebun anggur itu. dipotong dan dibersihkan, akan sangat menyakitkan namun merupakan keharusan untuk menghasilkan buah yang lebat. Memberi pelajaran bagi kita bahwa kehidupan kita yang tidak perkenan dalam pemandangan Tuhan harus di buang. Seperti petani harus banyak memotong ranting pohon, demikian juga dengan Bapa kita, membersihkan kita dari segala yang tidak berkenan kepada-Nya agar kita dapat berbuah banyak. Karena itu bukalah selalu hati kita untuk mau dibersihkan oleh-Nya. Dengan demikin hidup kita bergantung pada pokok/pohon anggur yang benar itu, sehingga di dalamnya kita diberikan kebebasan untuk mengemban- kan diri kita, berkarya dan harus berbuah. Itulah tujuan kita berada ditengah-tengah dunia ini.
Hal berikut yang perlu kita ingat bahwa jika tidak tinggal dan bersandar pada pokok anggur yang benar akan dipotong dan selanjutnya dibuang, dicampakkan ke dalam api dan dibakar. Jemaat Tuhan, ini adalah bentuk kehidupan yang tidak mengalami pertumbuhan rohani, orang yang gagal untuk tinggal di dalam Dia dan berakhir pada kebinasaan.
Selanjutnya ayat 7 adalah sebuah janji Tuhan bagi orang yang bersandar pada-Nya. “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan FirmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki dan kamu akan menerimanya.”
Dia selalu menyediakan dan memberikan apa yang kita butuhkan dalam kehidupan ini. tetapi dengan syaratnya, yaitu kita harus tinggal didalam Dia dan Firman-Nya.
Jika kata bersandar berarti bertumpuh, berdiri, dan bertopang maka di dalam Dia sajalah kita bertumpuh, berdiri, dan bertopang, sehingga akan ada kekuatan, energi yang diberikan oleh Yesus pada kita untuk dapat melawan segala keadaan dunia yang dapat memisahkan kita dari pokok yang benar itu. Walaupun kekuatan dan daya tarik dunia terus berusaha untuk memisahkan kita dari pada-Nya kelihatanya kuat dan hebat, tetapi kekuatan Tuhan sangat-sangatlah lebih hebat dari segalanya. Karena itu, memberikan seluruh keberadaan kehidupan kita dan segala potensi yang ada pada diri kita, sesuai dengan jalurnya Tuhan, bukan sesuai dengan maunya kita sendiri. Selalu menghadirkan Tuhan dalam segala proses karya-karya yang akan kita hasilkan seperti kata firman Tuhan dalam Amsal 3:5-6“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanMu”
Jika pohon itu adalah Yesus dan kita adalah ranting- rantingnya, maka siapakah kita sehingga mau terpisah dari-Nya? Dan siapakah kita yang dapat menggantikan posisi Yesus sebagai Pohon atau Pokok anggur yang benar lalu Dia menjadi rantingnya? Tidak ada diantara kita yang dapat mengubah posisi itu. Oleh sebab itu Yesus adalah tempat yang tepat untuk bersandar karena dari Dialah kita bisa menghasilkan buah-buah yang baik. Dan saat kita menghasilkan buah maka Bapa kita yang di permuliakan.
Sekali lagi pertanyaannya adalah, benarkah kita sudah sungguh-sungguh sudah bersandar pada Yesus dalam hidup kita? jika belum berilah dirimu dibersihkan- Nya, jika ya, tetaplah melekat pada Dia. Terpujilah Tuhan. Amin. [...]
23 March 2024Minggu, 21 April 2024 (Stola Putih)
Tujuan : Warga jemaat menyadari bahwa Allah adalah Gembala Yang Baik yang sanggup memelihara, menyembuhkan dan memulihkan umat-Nya..
Gambaran tentang seorang gembala tentunya tidak asing bagi kita. Ini telah terjalin dalam bahasa dan pemikiran Alkitab. Ini dilatarbelakangi keadaan geografis (keadaan alam) dari tanah Yudea, Betel, Hebron dan tempat-tempat lain yang terdapat dalam Alkitab. Tanahnya sebagian besar adalah dataran tinggi dan berbatu, dan karenanya tidak bisa dihindarkan bahwa tokoh yang paling dikenal di dataran tinggi Yudea itu adalah si gembala. Di dalam Perjanjian Lama Allah (Tuhan) seringkali digambarkan sebagai gembala dan umat-Nya sebagai kawanan domba (bdk. Mzm. 23:1 ;80:2; 95:7; 100:3; Yes. 40:11;Yer. 23:1-4; Yeh. 34). Gambaran ini juga masuk ke dalam Perjanjian Baru dan tidak ada gambaran yang lebih disukai mengenai Yesus dari pada gambaran sebagai seorang Gembala Yang Baik.
Hari ini kita telah dipertemukan melalui Firman Tuhan didalam Injil Yohanes 10:1-21, tentunya dalam mempelajari dan merenungkan Firman ini kita tidak boleh melupakan Yohanes 9 karena ini merupakan alur kisah yang tidak dapat dipisahkan. Kisah orang buta yang disembuhkan Tuhan Yesus (Yoh. 9) telah memperlihat- kan sikap orang Farisi yang hanya peduli pada paraturanSabat yang dilanggar (Yoh.9:16). Mereka sama sekali tidak memiliki belas kasihan atas penderitaan si buta dan tidak ikut bersukacita atas kesembuhannya. Mereka sebagai pemimpin agama Yahudi tidak melihat umat yang mereka layani sebagai domba-domba yang harus mereka jaga dan pelihara. Mereka hanya memanfaatkan domba itu untuk kepentingan mereka sendiri. Inilah ciri gembala palsu (upahan). Tentunya ini jauh berbeda dengan Yesus, Sang Gembala Baik, yang membawa si buta masuk menjadi kawanan domba-Nya. Sehingga di dalam bacaan kita hari ini, Tuhan Yesus menggunakan gambaran tentang gembala dan kawanan domba. Ini semua dipakai untuk menggambarkan bagaimana hubungan diri-Nya dan para pengikut-Nya yang sejati. Karena Ia sadar bahwa pada saat itu ada kelompok yang berperan sebagai gembala upahan. Sehingga sangat penting untuk mengetahui tugas seorang gembala sehingga setiap orang dapat membedakan mana gembala sejati dan gembala palsu, mana gembala sejati dan gembala upahan. Lalu apa saja sesungguhnya tugas seorang gembala ?
Ia memelihara Hidup.Sebagai gembala tidaklah mudah, hidup gembala itu amat berat, banyak menghadapi tantangan bahkan nyawa sebagai taruhannya. Tetapi dengan resiko yang berat itu tidak akan membuat nyali seorang gembala yang baik untuk lalai dalam tugasnya. Ia akan selalu membawa domba-dombanya ke tempat yang berumput, ia akan membawa ke tempat yang berair, ia akan senantiasa mengawasi dombanya selama di padang rumput, mencari yang hilang dan tersesat. ia harus melindungi kawanan dombanya dari binatang- binatang buas bahkan terkadang pencuri dan perampok. Artinya bahwa seorang gembala yang baik tahu secara detail apa yang menjadi kebutuhan kawanan dombanya dan ini simbol pemeliharaan yang terus menerus dari seorang gembala.
Ia menyembuhkanSerigala merupakan ancaman utama bagi kawanandomba dan seorang gembala secara mutlak bertanggung jawab atas domba-dombanya. Sehingga gembala yang sejati tidak pernah ragu-ragu untuk mengambil resiko bahkan sampai mengorbankan jiwanya bagi keselamatan domba-dombanya. Jika ada domba yang diterkam binatang buas pun ia harus mampu menunjukkan buktinya. Kalaupun mati ia harus mampu menunjukkan bukti dari domba yang mati itu sehingga ia tidak dapat dipersalahkan (Kel.22:13). .Jika ada domba yang sakit atau terluka maka ia harus memisahkan dari kawanan domba, ia haruspunya perhatian khusus bagi yang sakit dan terluka, ia harus membebat, mengobati dan menyembuhkan domba itu. Ini menjadi sebuah gambaran tentang gembala yang baik itu harus mampu menunjukkan kesiap siagaan yang terus- menerus dan mampu menunjukkan kesabaran dan kasih yang tulus bagi domba-domba peliharaannya.
Ia memulihkanHubungan antara gembala dan domba tentunyadiberbagai bangsa berbeda. Misalnya di Inggris domba dipelihara untuk nantinya disembelih atau dikonsumsi dagingnya.tetapi di Yudea kebanyakan domba dipelihara untuk diambil bulu wolnya. Maka yang terjadi domba-domba itu hidup bersama gembalanya selama bertahun-tahun. Sehingga kawanan domba itu sangat mengenal suara si gembala pun juga sebaliknya gembala pun mengenal warna ataupun ciri-ciri dari setiap dombanya. Hubungan yang sangat dekat inilah yang menyebabkan seorang gembala yang baik punya kasih dan perhatian khusus bagi domba-dombanya. Misalnya seorang gembala harus tahu apakah domba yang sakit atau terluka benar-benar telah pulih dan sembuh. Sehingga akan domba itu akan siap untuk dikembalikan ke kawanan domba lainnya.
Dari firman hari ini apa yang dapat kita pelajari? Kisah tentang gembala yang baik mau mengajarkan kepada kita tentang beberapa hal, yaitu:Tuhan Yesus adalah Gembala Yang Baik, sebagai gembala Ia telah menunjukkan pemeliharaan-Nya didalam hidup kita. Ia tahu secara rinci apa yang menjadi kebutuhan kita. Ia adalah pintu menuju kehidupan bahkan kehidupan yang berkelimpahan.Tuhan Yesus Sang Gembala Yang Baik itu telah menyembuhkan kita dari belenggu dosa yang selama ini telah menjerat kita. Kematian-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya menunjukkan bahwa Ia telah mengorbankan diri-Nya untuk menyelamatkan kita dari cengkeraman Iblis.Tuhan Yesus mati dan bangkit menjadi jalan pendamaian bagi kita sehingga hubungan kita dengan Allah yang terputus akibat dosa dipulihkan dan kita memperoleh pembenaran dalam Kristus Yesus serta kita dilayakkan menjadi anak-anak Allah. Dan inilah wujud kasih Allah yang memelihara, menyembuhkan dan memulihkan itu. Amin . [...]
23 March 2024Minggu, 14 April Stola PutihTujuan : Jemaat memahami bagaimana hidup sebagai anak-anak Allah
Bila kita memperhatikan proses metamorphosis (perubahan bentuk) ulat menjadi kupu-kupu, maka hal itu akan dimulai dari telur yang menjadi ulat, dan ulat yang terkadang menjijikkan akan menjadi kepompong, dan dari kepompong menjadi kupu-kupu yang indah. Dan kupu-kupu inilah yang membantu terjadinya penyerbu- kan pada tanaman. Demikian kehidupan kita di dalam Kristus harus mengalami perubahan dari sehari ke sehari dan harus menuju ke arah yang lebih baik. Pembaharuan yang kita alami menuju pada kebaikan dan kesempurnaan, sehingga menjadi berkat bagi orang lain.
Rasul Yohanes, di dalam bacaan kita hari ini (1Yoh.3:1-10) mengisahkan bagaimana kasih Allah yang telah mengangkat kita menjadi anak-anak Allah dan bagaimana hidup sebagai anak-anak Allah. Setelah memperlihatkan martabat para pengikut Kristus yang setia, bahwa mereka lahir dari Dia dan dengan demikian bersekutu erat dengan Allah, Rasul Yohanes di sini meluap dalam pemujaan terhadap anugerah yang merupakan sumber dari pemberian yang sedemikian menakjubkan itu (ay. 1). betapa besarnya kasih, betapa agungnya kasih, yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut, dan benar-benar dijadikan, anak- anak Allah. Dan dengan begitu Ia menganugerahkankepada mereka kuasa dan martabat sebagai anak-anak Allah. Sungguh suatu kasih yang penuh kerendahan diri dan menakjubkan dari Bapa yang kekal, bahwa makhluk seperti kita ini sampai dijadikan dan disebut sebagai anak-anak-Nya. Padahal kita ini yang secara kodrat merupakan pewaris dosa, kesalahan, dan kutukan Allah.
Bagaimana kita harus hidup sebagai anak-anak Allah? Atau apa yang harus kita lakukan sebagai anak- anak Allah?
Menjaga kesucian hidup (ay.3)
Rasul Yohanes menekankan kepada anak-anak Allahsupaya menjalankan kekudusan: Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepadaNya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci (ay. 3). Anak-anak Allah tahu bahwa Tuhan mereka adalah kudus dan suci. Hati dan mata-Nya sedemikian suci sehingga kecemaran dan kenajisan tidak diakui untuk berdiam bersama-sama dengan Dia. Maka dari itu, orang-orang yang berharap untuk hidup bersama-sama dengan Dia harus mengusahakan kesucian yang setinggi-tingginya mengatasi dunia, daging, dan dosa. Mereka harus bertumbuh dalam anugerah dan kekudusan. Mereka tahu bahwa Allah dan Bapa mereka adalah Yang Mahatinggi dan Kudus, bahwa seluruh perkumpulan mereka murni dan kudus, dan bahwa warisan mereka adalah warisan orang-orang kudus di dalam terang. Akan bertentangan dengan harapan yang demikian jika mereka memanjakan diri dalam dosa dan kecemaran. Oleh karena itu, sama seperti kita dikuduskan melalui iman, demikian pula kita harus dikuduskan melalui harapan. Dan pengharapan kita itu kita peroleh dalam kuasa kebangkitan Kristus.
Meninggalkan dosa (ay. 4 – 6, 8-9)
Kitab Kejadian menceritakan bahwa dosa diawalioleh Adam dan Hawa, yang melanggar hukum Allah dengan memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang jahat dan yang baik (Kej. 3:9). Setiap orang yang melakukan dosa menjadi pribadi yang melanggar hukum Allah. Perjanjian baru membawa berita yang baru bahwa semua manusia keturunan Adam mewarisi dosa yang mendatangkan kematian. Namun, Yesus membawa hidup baru, karena Ia membawa pengampunan. Hidup baru ini adalah dibangkitkan dari kematian (1 Kor. 15:22-23). Dengan kematian Yesus, Allah menyingkirkan kuasa dosa (Rm.3:9). Yesus telah membayar lunas dan menebus kita dari kutuk dosa. Sehingga pada ayat 4-6, rasul Yohanes menegaskan bahwa siapa yang masih berbuat dosa sesungguhnya ia tidak mengenal Kristus dan danak iblis (ay. 8) tetapi bagi yang telah mengenal- Nya dan tinggal di dalam Dia, maka tidak melakukan dosa lagi karena benih ilahi ada dalam kita dan inilah yang disebut anak-anak Allah (ay. 9).
Hidup dalam kebenaran (ay. 7, 10)
Kata “kebenaran” dalam Bahasa Indonesia dimengerti sebagai keadaan yang cocok dengan hal yang sesungguhnya, sesuatu yang benar-benar ada, ataupun kejujuran. Karya Kristus merupakan dasar baru yang menentukan benar atau tidak benarnya manusia dihadapan Allah. Pada ayat 7 dan 10, rasul Yohanes meyatakan bahwa perbuatan yang benar itu bersumber pada watak yang benar dan merupakan bukti bahwa pelakunya adalah orang yang sudah mengenal Allah. Melakukan kebenaran adalah wujud kita meniru Kristus (ay. 7) dan itu juga harus terwujud dalam tindakan nyata yakni hidup dalam kasih persaudaraan (ay. 10).
Jadi, kedudukan kita sebagai anak-anak Allah menuntut prilaku tertentu, dan Yohanes menekankan 3 ciri-ciri khas anak-anak Allah. Apakah kita sudah memenuhi ciri-ciri tersebut atau belum? Bagi yang sudah jangan sombong tetapi mari tetap teguh pada ketiga hal itu dan bagi yang baru satu, dua, atau sama sekali belum selagimasih ada waktu dan kesempatan mari melakukannya sehingga kita benar-benar menjadi anak- anak Allah. Amin [...]
23 March 2024Minggu, 7 April Stola Putih
Tujuan : Mendorong warga jemaat memaknai kebangkitan Kristus dengan membangun Persekutuan yang penuh kasih
Kehidupan jemaat mula-mula merupakan suatu persekutuan yang unik dan memiliki daya tarik tersendiri dibanding dengan persekutuan yang lain. Keunikan itu dalam banyak segi, antara lain: persekutuan itu dibangun atas dasar kasih oleh Roh Kudus, menembus dan melintasi berbagai dinding pemisah yang biasa memisahkan seorang dari yang lain atau kelompok yang satu dari yang lain, melampaui batas-batas pemisah dan memberi tempat dan perhatian yang sama kepada semua orang dan sebagainya. Mengapa demikian? Karena persekutuan jemaat bukan hasil usaha manusia melainkan oleh Yesus sendiri. Persekutuan itu bukan milik manusia atau para rasul, melainkan adalah milik Tuhan Yesus (Mat. 16 : 18), Yesus adalah kepalanya (Efs. 4:15). Tuhan Yesus melalui karya Roh Kudus memanggil manusia untuk percaya dan menerima penebusan serta memimpin pertumbuhan jemaat itu. Itulah sebabnya persekutuan jemaat mula-mula menjadi suatu persekutuan baru, yakni persekutuan dari orang- orang yang sudah dibaharui oleh Yesus, persekutuan orang yang sudah ditebus dan dikuduskan. Dengan demikian hubungan antara sesama juga menjadi hubungan yang baru, yakni hubungan dalam kasih, sebagai orang yang sama-sama hidup oleh kasih karunia Allah Hubungan itu bukan hasil usaha manusia melain- kan oleh kasih Allah. Persekutuan yang sungguh sangat dipengaruhi oleh semangat kebangkitan Kristus yang berkuasa mempersatukan dan memberikan semangat, sukacita dan spiritualitas yang utuh.
Bersama bertumbuh dan berbuah dalam pengajaran, persekutuan dan pelayanan. Apa yang sulit dilakukan dalam persekutuan biasa dapat dilakukan dengan mudah. Hal itu antara lain disebabkan tidak ada diantara mereka yang merasa lebih besar atau lebih berkuasa atas yang lain. Semua bersama-sama belajar dan saling melayani, tidak ada yang merasa lebih tinggi atau lebih rendah, tidak ada yang merasa lebih berjasa dari yang lain, tidak ada yang makanG puji sendiri dan lain sebagainya. Sebab yang paling berkuasa dan berjasa di dalam jemaat adalah Yesus sendiri, karena itu hanya Yesuslah yang patut dimuliakan dan dipuji.
Salah satu hal yang unik diantara mereka adalah setiap orang tidak hidup untuk dirinya sendiri. Hal itu dinyatakan melalui sikap: milikku adalah milik bersama, bukan berarti milikmu adalah milikku. Sikap demikian lahir dari keyakinan bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah pemberian Allah, milik Allah sendiri yang dipercayakan kepada kita, yang harus dipertanggung jawabkan bagi kemuliaan Tuhan dan kesejahteraan sesama. Sikap: milikku adalah milik bersama menggambarkan ciri dan sifat saling memperhatikan kebutuhan sesama. Hal itu menggambarkan betapa dalamnya perhatian dan kepedulian terhadap sesama yang berkekurangan. Memang kita tidak hadir untuk diri sendiri melainkan untuk sesama. Tuhan memberi berkat dalam berbagai bentuk dan melalui berbagai saluran bukan untuk dinikmati sendiri melainkan untuk dinikmati bersama dengan orang yang ditempatkan Tuhan dalam perjalanan dan pelayanan kita. Itulah ciri khas persekutuan jemaat mula-mula yakni persekutuan yang saling melayani dalam kasih Yesus. Persekutuan dan cara hidup demikian menjadi kesaksian yang hidup dan menarik perhatian bagi banyak orang untuk bergabung memulikan Allah. Persekutuan itu dengan cepat berkembang, bertumbuh dan menembus dinding pemisah seperti budaya, adat istiadat, strata sosial, suku-suku bangsa dan berbagai jenis dinding pemisah.
Dalam kehidupan persekutuan kita tidak jarang ditemukan orang-orang yang sangat mengagumi tokoh- tokoh tertentu karena kelebihan tertentu, dianggap berhikmat, hebat dalam berkhotbah, orang yang hidup menurut aturan, dan orang yang sangat mrengutamakan hubungan pribadi dengan Kristus dan lain sebagainya. Tidak ada yang melarang dan dilarang melarang menghalangi, tetapi kalau kekristenan adalah karena hikmat manusia, kehebatan manusia, dan ibadah kita memuliakan manusia dan mengkultuskan manusia, itu yang salah. Hikmat dan pengetahuan manusia yang dianggap luar biasa, tidak ada gunanya kalau tidak menempatkan Kristus sebagai yang paling utama, sebagai pusat kehidupan. Semua tidak ada gunanya kalau tidak untuk memuliakan Tuhan, juga tidak ada gunanya kalau tidak mendorong tumbuhnya persekutuan yang dinamis, kreatif, sikap saling mengasihi karena kasih Allah dihormati, saling melayani, saling menopang dalam kasih dan Firman. Persekutuan dalam Kisah Para Rasul menekankan keanekaragaman karunia, potensi dalam jemaat, seperti dalam satu Tubuh ada banyak anggota tetapi tetap satu tubuh, dan semua anggotanya hidup dari satu kepala yakni Yesus. Perlu mengembangkan karunia yang berbeda-beda, tetapi kita harus mengembangkan satu hati, satu pikir, seia sekata, dan erat berhubungan dalam satu hal yakni dalam kasih Allah, dalam Kristus. Hidup kita dan kemampuan istimewa yang kita miliki mempunyai makna di dalam Kristus. Kesaksian dan pelayanan kita sering tidak didengar dan dilihat orang karena kita kerja sendiri-sendiri. Suara kenabian kita tidak kedengaran, sekalipun kita berteriak, karena kita berteriak sendiri-sendiri.
Harus diakui ketatnya persaingan dan sikap mementingkan diri sendiri dalam kehidupan kita sekarang. Sikap solidaritas dalam kasih nampaknya sulit diwujudkan. Bahkan yang sering terjadi justru sebalik- nya kita sering bersikap kasar terhadap orang lain yang sebenarnya sangat membutuhkan bantuan kita. Bahkan ada sebagian orang yang justru berusaha menggerogoti milik orang-orang lemah dengan berbagai cara. Sering ada orang hanya ingin dibantu orang lain tapi tidak rela membantu orang lain. Sering kita berusaha memperoleh bantuan dari jemaat lain tapi tidak rela kita membantu jemaat lain. Dalam rangka itulah kita perlu belajar dari jemaat mula-mula agar kita sungguh-sungguh bertumbuh dalam pengajaran Firman Tuhan, persekutuan dan saling melayani. Kita diutus ke dalam dunia untuk sesama dan untuk memuliakan Tuhan dengan hidup dan segala yang ada pada kita. Amin [...]
Komentar Terbaru