Berita Terkini

Minggu, 3 Desember 2023 (Stola Ungu/Ungu Muda) (Minggu Adven I)
Selengkapnya

Minggu, 29 Oktober 2023 (Stola Hijau) Tujuan : Agar jemaat
Selengkapnya

Minggu, 22 Oktober 2023 (Stola Hijau) Tujuan : supaya hidup jemaat
Selengkapnya

Minggu, 15 Oktober 2023 (Stola Hijau) Tujuan : Agar warga
Selengkapnya

Minggu, 8 Oktober 2023 (Stola Hijau) Tujuan : Agar jemaat
Selengkapnya
Warta Sinode
8 June 2022Warta SinodeSinode GPIL terus melakukan upaya agar GPIL semakin Erat Bersekutu melalui beberapa hal dan salah satunya adalah menerbitkan blanko Baptis, Sidi dan blanko Nikah yang seragam di kalangan GPIL. Blanko Sibassini GPIL kini hadir dengan Logo GPIL yang timbul (embos) menggantikan barcode yang ada. Sistem Informasi Baptis, Sidi dan Nikah GPIL (Sibassini GPIL) merupakan aplikasi yang bertujuan untuk memudahkan proses pencatatan dan pencetakan akte Baptis, Sidi dan Nikah dalam lingkup GPIL . Dengan Aplikasi Sibassini yang dimiliki Jemaat/Pendeta, datanya dapat dibackup dan diresotre kembali apabila Aplikasi yang ada mengalami gangguan atau laptop/komputer Jemaat/Pendeta hilang. Setelah melakukan update dan melakukan perbaikan dibeberapa hal kini Sistem Informasi Baptis, Sidi dan Nikah GPIL (Sibassini GPIL) dapat dipakai oleh Jemaat/Pendeta di mana saja. Aplikasi Sibassini adalah Aplikasi yang dapat didownload masing-masing Jemaat/Pendeta secara GRATIS di website GPIL.
PENTING dilakukan beberapa langkah dalam menggunakan Aplikasi Sibassini di
Laptop/Komputer Jemaat/Pendeta :
Download dan install Visual C++ AIO Redistributable 2021 untuk Windows
7 atau lebih tinggi. Untuk Windows XP, download dan install VisualCppRedist_AIO_x86_XP_35.zip.Download dan install Visual
FoxPro 9 SP2 Runtime.Download dan extract sibassini.zip. Hasil dari proses extract ini akan
membuat folder dengan nama “Sibassini”.Jalankan file “sibassini_gpil.exe” yang
terdapat dalam folder “Sibassini”.Lakukan Install Fonts terlebih dahulu
sebelum masuk ke menu yang lain.
Untuk pengguna Windows 10, jika tampil gambar seperti di bawah ini saat ingin menjalankan file hasil download , anda dapat mematikan fungsi Smart Screen pada Windows.
BACKUP DATA ANDA SETIAP KALI SESUDAH MENGGUNAKAN APLIKASI
Aplikasi ini bersifat portable, dalam
arti lokasi folder/direktori tidak terikat dalam 1 lokasi saja. Anda dapat
menyimpan dan menjalankan aplikasi dari flashdisk, dengan syarat
komputer/laptop yang digunakan telah terinstall Visual C++ Runtime dan Visual
FoxPro 9 SP2 Runtime.
Untuk pencetakan, printer dianjurkan dapat mencetak warna dan wajib menggunakan format ukuran kertas F4 atau 21,5 cm x 33 cm. Jemaat dapat menghubungi Sinode GPIL untuk mendapatkan lisensi sesuai Nama Jemaat masing-masing, dan kepada Jemaat yang sudah memiliki lisensi akan diberikan kertas akte GPIL (blanko) yang seragam , kertas akte (blanko) menggunakan Logo GPIL yang timbul (embos) untuk menggantikan barcode yang ada. (keseragaman model, bentuk dan warna akte adalah wujud salah satu visi GPIL yaitu “Erat Bersekutu” dalam satu sinode).
Contoh Surat Baptis Anak
Contoh Surat Baptis Dewasa
Contoh Surat Sidi
Contoh Surat Nikah
Untuk pertanyaan silakan bahas di kolom komentar atau menghubungi Sinode GPIL / Kominfo GPIL, kami akan menjawab pertanyaan anda sebisa mungkin. Terima kasih. [...]
11 March 2022Warta Sinodewww.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Hari ini, Jumat 11 Maret 2022, perhelatan akbar sebagai forum tertinggi Persekutuan Pemuda Gereja Protestan Indonesia Luwu (PP-GPIL) yaitu Kongres XI PP-GPIL dimulai. Kongres XI kali ini dilaksanakan di GPIL Jemaat Pongsamelung, Desa To’Pongo Kec. Lamasi Kab. Luwu.
Kongres XI PP-GPIL ini seyogiyanya dilaksanakan pada tahun 2020 sebagai mandat Kongres X PP-GPIL, namun karena terhalang karena pandemi, sehingga Kongres ini tertunda hingga kurang lebih 1 tahun 6 bulan. Dan melihat situasi pandemi saat ini yang sudah mulai longgar, sehingga Pengurus Pusat PP-GPIL memutuskan untuk melaksanakan Kongres XI PP-GPIL di bulan Maret ini yang bertempat di GPIL Jemaat Pongsamelung, selama 2 hari ke depan.
Pengurus Pusat PP-GPIL bersama Panitia Pelaksana Kongres XI PP-GPIL ini “Satukanlah Pemuda dan Bangkitlah Melakukan Perkara Yang Besar” (Yesaya 60:1). Dengan harapan besar bahwa momentum Kongres XI ini bisa menghasilkan keputusan-keputusan luar biasa untuk membangkitkan dan memajukan PP-GPIL secara khusus dan PP-GPIL secara umum.
Acara pembukaan Kongres XI PP-GPIL, diawali dengan sebuah ibadah. Dimana ibadah pembukaan ini dipimpin oleh Pdt. Thabis S’R Lande, S.Th, Pendeta GPIL Jemaat Pongsamelung. Dan ibadah pembukaan ini juga dihadiri oleh Majelis Pekerja Sinode (MPS) GPIL dan Tim Pembinaan GPIL, serta pendeta-pendeta dalam lingkup GPIL.
Dalam sambutannya, Pengurus Pusat PP-GPIL yang diwakili oleh Sekretaris Umum PP-GPIL, Albert F. Pagalla, S.Pd menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada MPS, Tim Pembinaan, Majelis Jemaat GPIL Pongsamelung, Panitia Pelaksana, dan seluruh peserta yang hadir yang sangat antusias dalam pelaksanaan ini. Ia juga berpesan bahwa dalam pelaksanaan Kongres XI PP-GPIL, jangan kita menghabiskan energi dan pikiran untuk memperdebatkan terkait tata tertib, jadwal acara, laporan, karena itu sudah terlaksana. Tetapi simpanlah energi untuk memikirkan bagaimana PP-GPIL ke depan yang akan dituangkan dalam sidang-sidang komisi nantinya. Kongres XI PP-GPIL dihadiri oleh 45 utusan Jemaat dan 6 utusan Klasis, jadi total peserta Kongres kali ini sekitar 100 orang. Karena alasan pandemic, sehingga peserta Kongres kali ini dibatasi menjadi 2 orang per utusan jemaat atau klasis.
Disamping itu, Ketua MPS GPIL, Pdt. Lambang Mandi Tandi Pare, M.Si juga memberikan motivasi kepada pemuda-pemudi GPIL bahwa mereka adalah tiang Gereja ini di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Ia juga membuka Kongres XI PP-GPIL ini secara resmi di dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Kegiatan Kongres tidak lepas dari yang namanya sebuah pembinaan. Oleh karena itu, setelah selesai acara pembukaan, dilanjutkan dengan materi-materi pembinaan untuk Pemuda-Pemudi GPIL. Adapun materi-materi yang ada dalam Kongres XI PP-GPIL kali ini adalah Sosialisasi dari Tim Pembinaan GPIL tentang Pembinaan yang ada dalam lingkup GPIL di mana materinya dibawakan oleh Pdt. Priyo Agus Basuki, S.Th, selanjutnya materi tentang OIG dalam Kedudukannya dalam GPIL yang dibawakan oleh Pdt. L. Mandi Tandi Pare, M.Si., sebagai Ketua Sinode GPIL, dan materi terakhir dibawakan oleh Bung Dan Pongtasik, SH sebagai Anggota DPRD Prov. Sulawesi Selatan yang membawakan materi tentang Pilar-pilar Kepemudaan.
Kongres XI PP-GPIL akan berlangsung hingga 12 Maret 2022, dan kita berharap bahwa Kongres kali ini menghasilkan keputusan-keputusan yang membuat kemajuan PP-GPIL dan juga GPIL secara keseluruhan.
Selamat berkongres. afp [...]
11 March 2022Warta SinodeSetelah melakukan update dan melakukan perbaikan dibeberapa hal kini Sistem Informasi Baptis, Sidi dan Nikah GPIL (Sibassini GPIL) dapat dipakai oleh Jemaat/Pendeta di mana saja. Dan Sinode GPIL terus melakukan upaya agar GPIL semakin Erat Bersekutu melalui beberapa hal dan salah satunya adalah menerbitkan blanko Baptis, Sidi dan blanko Nikah yang seragam di kalangan GPIL. Blanko Sibassini GPIL kini hadir dengan Logo GPIL yang timbul (embos) menggantikan barcode yang ada.
Sistem Informasi Baptis, Sidi dan Nikah GPIL (Sibassini GPIL) merupakan aplikasi yang bertujuan untuk memudahkan proses pencatatan dan pencetakan akte Baptis, Sidi dan Nikah dalam lingkup GPIL . Dengan Aplikasi Sibassini yang dimiliki Jemaat/Pendeta, datanya dapat dibackup dan diresotre kembali apabila Aplikasi yang ada mengalami gangguan atau laptop/komputer Jemaat/Pendeta hilang.
Aplikasi Sibassini adalah Aplikasi yang dapat didownload masing-masing Jemaat/Pendeta secara GRATIS di website GPIL.
PENTING dilakukan beberapa langkah dalam menggunakan Aplikasi Sibassini di Laptop/Komputer Jemaat/Pendeta :
Download dan install Visual C++ AIO Redistributable 2021 untuk Windows 7 atau lebih tinggi. Untuk Windows XP, download dan install VisualCppRedist_AIO_x86_XP_35.zip.Download dan install Visual FoxPro 9 SP2 Runtime.Download dan extract sibassini.zip. Hasil dari proses extract ini akan membuat folder dengan nama “Sibassini”.Jalankan file “sibassini_gpil.exe” yang terdapat dalam folder “Sibassini”.Lakukan Install Fonts terlebih dahulu sebelum masuk ke menu yang lain.Untuk pengguna Windows 10, jika tampil gambar seperti di bawah ini saat ingin menjalankan file hasil download , anda dapat mematikan fungsi Smart Screen pada Windows.
BACKUP DATA ANDA SETIAP KALI SESUDAH MENGGUNAKAN APLIKASI
Aplikasi ini bersifat portable, dalam arti lokasi folder/direktori tidak terikat dalam 1 lokasi saja. Anda dapat menyimpan dan menjalankan aplikasi dari flashdisk, dengan syarat komputer/laptop yang digunakan telah terinstall Visual C++ Runtime dan Visual FoxPro 9 SP2 Runtime.
Untuk pencetakan, printer dianjurkan dapat mencetak warna dan wajib menggunakan format ukuran kertas F4 atau 21,5 cm x 33 cm.
Jemaat dapat menghubungi Sinode GPIL untuk mendapatkan lisensi sesuai Nama Jemaat masing-masing, dan kepada Jemaat yang sudah memiliki lisensi akan diberikan kertas akte GPIL (blanko) yang seragam , kertas akte (blanko) menggunakan Logo GPIL yang timbul (embos) untuk menggantikan barcode yang ada. (keseragaman model, bentuk dan warna akte adalah wujud salah satu visi GPIL yaitu “Erat Bersekutu” dalam satu sinode).
Contoh Surat Baptis Anak
Contoh Surat Baptis Dewasa
Contoh Surat Sidi
Contoh Surat Nikah
Untuk pertanyaan silakan bahas di kolom komentar atau menghubungi Sinode GPIL atau Kominfo GPIL, kami akan menjawab pertanyaan anda sebisa mungkin. Terima kasih. [...]
29 January 2022Warta Sinodewww.sinode-gpil.org. Kominfo-GPIL. Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL) kembali melakukan rotasi pendeta dalam lingkup GPIL pada bulan Januari tahun 2022 ini. Dimana terdapat beberapa pendeta yang telah habis masa tugasnya selama 1 periode yang ditandai dengan ibadah penguraian dan kemudian ditempatkan di tempat tugas yang baru yang ditandai dengan ibadah peneguhan sesuai dengan Tata Dasar dan Tata Rumah Tangga GPIL.
Terdapat beberapa Pendeta yang mendapatkan pelayanan peneguhan dan penguraian pada bulan Januari 2022 ini, diantaranya: Pdt. Abraham Paturunan, S.Th, Pdt. Ellen Mondu, S.Th, dan Pdt. Kristano Taba, S.Th di tempat tugas mereka masing-masing.
Pdt. Abraham Paturunan, S.Th diteguhkan sebagai pendeta jemaat di GPIL Jemaat Via Dolorosa Makassar, pada tanggal 9 Januari 2022. Ibadah Peneguhan ini dipimpin oleh Sekretaris Umum Majelis Pekerja Sinode GPIL, Bapak Pendeta Yan Pali Perdamaian, S.Th.
Pdt. Ellen Mondu, S.Th yang juga mendapat pelayanan penguraian setelah melaksanakan tugasnya selama ini di GPIL Jemaat Langkea Raya. Ibadah Penguraian ini dilaksanakan di GPIL Jemaat Langkea Raya pada tanggal 16 Januari 2022. Ibadah ini dipimpin oleh Pdt. Lambang Mandi Tandi Pare, M.Si yang adalah Ketua Majelis Pekerja Sinode GPIL.
Tidak berselang lama, tepatnya pada tanggal 22 Januari 2022, Pdt. Ellen Mondu, S.Th diteguhkan di tempat pelayanan yang baru, yaitu di GPIL Jemaat Lambarese, Klasis Wotu Burau Tana Lili. Ibadah Peneguhan dipimpin oleh Pdt. Yan Pali Perdamaian, S.Th.
Selain daripada itu, Majelis Pekerja Sinode GPIL juga melaksanakan Ibadah Penguraian di GPIL Jemaat Jakarta pada tanggal 24 Januari 2022 untuk menguraikan Pdt. Kristano Taba, S.Th yang telah menyelesaikan tugas pelayanannya di GPIL Jemaat Jakarta. Yang kemudian untuk pelayanan selanjutnya akan ditentukan oleh Majelis Pekerja Sinode GPIL dengan membangun komunikasi ke jemaat GPIL dan juga kepada yang bersangkutan.
Terima kasih telah menjalankan tugas pelayanannya, dan selamat mengemban tugas pelayanan di tempat yang baru. Kiranya Tuhan Yesus Kristus senantiasa menyertai Bapak Ibu Pendeta dalam mengangkat tugas pelayanan. Amin. afp [...]
Kegiatan Jemaat
18 December 2022JemaatMinggu, 18 Desember 2022 (Adven IV) Stola Ungu
Bacaan Alkitab : Mazmur 80:2-8, 18-20
Tujuan : Agar jemaat memahami apa itu nubuat dan kehadiran Tuhan Yesus Kristus bukanlah berita bohong.
Menanti adalah kata yang sederhana namun sangat sulit untuk dipraktekkan. Butuh kesabaran dan keikhlasan hati untuk bisa menjalaninya. Sayangnya, tidak sedikit orang yang memiliki sifat tidak sabar dalam menanti dan terburu-buru. Dalam hidup pun, sebenarnya kita sudah terbiasa sabar menanti. Seorang ibu yang dengan sabar menanti kelahiran anaknya, pemuda yang sabar menanti jodohnya, atau seseorang yang sabar menanti kesembuh- an tubuhnya yang sakit. Sabar menanti mungkin terasa sulit dilakukan, tapi kita bisa mendapatkan manfaat hidup dari sana. Dengan sabar menanti akan memberi kita waktu berharga untuk memahami dan memperbaiki diri agar bisa menjadi seorang yang lebih baik saat waktunya tiba.
Adven adalah masa penantian, menanti kedatangan Yesus di dunia melalui kelahiran-Nya (kedatangan-Nya di masa lalu) dan menanti kedatangan-Nya kembali. Itu sebabnya seruan kita diminggu Adven ini adalah Maranatha (Datanglah ya Tuhan!). Dalam minggu Adven keempat, pesan yang ditekankan adalah tentang kesetiaan dan cinta dalam mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan Yesus.
Menarik untuk menyimak pembacaan kita, yang menekankan pengharapan dan sukacita kepada orang Israel secara tidak langsung umat Tuhan diajak untuk bersabar. Ia meyakinkan mereka bahwa Tuhan akan datang untuk menyelamatkan dan mengubah hidup orang Israel. Mereka diajak untuk kembali mengalami sukacita dan kedamaian dalam hidup. Tuhan mengakhiri kesedihan-kesedihan yang membuat mereka kehilangan semangat dan gairah hidup serta diubahnya menjadi berkat. Allah mengubah hidup orang Israel dari hal yang mencekam ke hal yang membebaskan. Pemazmur tampil dalam pemberitaannya sebagai seorang motivator yang menggerakan orang Israel untuk bangkit dari keterpuruk- an. Ia membawa mereka keluar dari kekelaman. Ia membangun kembali semangat mereka agar menjadi orang yang optimis untuk memulai sesuatu yang baru dalam hidup.
Doa permohonan Pemazmur ini merupakan permo- honan setiap orang yang membutuhkan pemulihan baik dari sakit penyakit, ekonomi, karier, dan lain sebagainya. Penulis Mazmur 80 ini, sangat ingin melihat wajah Allah. Ia melihat ke Utara dari tempatnya di Yerusalem dan melihat negara tetangga Yehuda, yaitu Israel, runtuh saat pemerintahan kerajaan Asyur. Runtuhnya Israel membuat Yehuda rentan diinvasi dari semua sudut, Asyur di utara, Mesir di selatan, dan negara-negara Arab di Timur. Yehuda kalah jumlah dan tidak seimbang.
Pemazmur merangkum ketakutannya dalam doa yang diulang tiga kali (Mzm. 80:4,8,20), “Buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat”. Pemazmur meng- ungkapkan keluhan umat Allah saat sedang merasakan murka Allah yang menyala. Kondisi mereka sangat menderita seperti “makan roti cucuran air mata” dan “minum air mata berlimpah-limpah”. Sebagai bangsa, mereka tidak lagi hidup aman karena bersengketa dan diolok-olok oleh bangsa lain. Kondisi itu mendesak mereka untuk kembali kepada Allah. Umat Allah merindukan kasih Allah yang besar sebagaimana dahulu Allah telah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Ibarat pohon anggur, mereka telah diambil Allah dari Mesir dan ditanam ke tempat lain yang lebih subur.
Pemazmur mengungkapkan kerinduan umat agar Allah berkenan menyelamatkan mereka. Mereka tidak sanggup merasakan murka Allah yang menyala-nyala. Mereka memohon agar Allah berkenan memperlihatkan wajah yang menyinarkan kasih dan kemurahan-Nya. Mazmur ini ditutup dengan sebuah doa permohonan yang mengandung nada-nada pengharapan, yang diulang sebanyak tiga kali dalam seluruh bentangan Mazmur ini: “Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat” (Ay. 20). Inilah permohonan akan perkenanan Tuhan. Frasa ini punya latar belakang kehidupan kerajaan di mana ketika seorang raja berkenan, maka ia akan memandang ke arah orang yang memohon itu. Ini misalnya terlihat di ayat. 15, “Ya Allah semesta alam, kembalilah kiranya, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Indahkanlah pohon anggur ini”. Harapan Pemazmur untuk pemulihan hanyalah pada: kekuasaan dan perkenanan Allah. Pemazmur menggambarkan dirinya seperti pohon Anggur yang hidup atau matinya ditentukan oleh pemiliknya.
Minggu-minggu Adven yang diperingati selama empat minggu harus mampu menguak serta mendalami kedua aspek tersebut, sehingga warga gereja benar-benar dipersiapkan untuk memasuki hari Raya Natal dengan sebaik-baiknya. Yesus Kristus mendatangi ruang hidup manusia dengan segala kesederhanaan-Nya dan kehinaan Nya, agar manusia yang arogan, tinggi hati, berlumur dosa menjadi luluh dan luruh dalam pelukan Yesus. Ia memanggil setiap manusia yang berbeban berat untuk bersimpuh di hadapan-Nya dan menerima pembebasan serta penyelamatan.
Suasana khusus memang acap mewarnai minggu- minggu Adven ini: suasana hening- reflektif yang dapat bangun karena gereja-gereja menyiapkan liturgi khusus dengan bacaan Alkitab yang secara spesifik mengacu pada pemaknaan Adven bagi pemantapan spritualitas umat. Istilah kedatangan pada kata Adven, tidak hanya berarti kedatangan Yesus Kristus pada hari Natal, tetapi sekaligus juga menunjuk pada kedatangan Yesus yang kedua kali (Parousia) yang diyakini umat Kristen sebagai akhir dari sejarah. Itulah sebabnya hal mendasar yang tak bisa diabaikan dalam pemberitaan firman di minggu- minggu Adven adalah aspek ganda dari kedatangan Yesus Kristus: kedatangan dalam konteks Natal, dan kedatangan dalam konteks Parousia (kedatangan yang kedua).
Setiap kita yang dengan kesungguhan hati menjalani pertobatan, selalu mengarahkan hati kepada Tuhan. Bila itu kita sadari, betapa banyak sisi kehidupan kita yang terus menerus harus kita benahi. Ada dosa di sana. Ada kerapuhan yang hinggap. Ada kelemahan yang terus melekat. Semua mendesak untuk dibaharui. Semua mendesak untuk diteguhkan dan diberkati. Maka pertobatan dan pembaharuan diri tetaplah prioritas utama untuk mendekatkan diri pada Sang Terang sejati yang kita nantikan, yakni Yesus Kristus, Tuhan kita. Kesederhanaan, kehidupan, ketidakberdayaan, ketidak- mampuan menjadi benang merah yang amat mewarnai kedatangan-Nya yang pertama. Amin. [...]
6 November 2021Jemaatwww.sinode-org.gpil – Kominfo GPIL. Persekutuan Pemuda GPIL atau PP-GPIL adalah salah satu Organisasi Intra Gereja yang ada di GPIL, selain dari persekutuan Wanita dan Persekutuan Kaum Bapak. Mereka adalah generasi-generasi penerus GPIL yang akan membawa GPIL semakin maju ke depan.
Persekutuan Pemuda GPIL yang ada di wilayah Luwu Timur memiliki kerinduan untuk menjalin keakraban sesama Pemuda di wilayah Kabupaten Luwu Timur. Setelah sekian lama vakum dari pertemuan-pertemuan wilayah. Sehingga mereka menggagas pertemuan untuk melakukan sebuah pertemuan ibadah se-kabupaten Luwu Timur. Dan kemudian berkonsultasi dengan Pengurus Pusat PP-GPIL.
Sabtu, 30 Oktober 2021 menjadi tanggal yang ditentukan untuk melaksanakan pertemuan tersebut dibawah koordinasi langsung dari Pengurus Pusat PP-GPIL dan disepakati GPIL Jemaat Sion Sumber Nyiur Klasis Wotu Burau Tana Lili menjadi jemaat penghimpun.
Peserta dalam Ibadah Pemuda GPIL se-kabupaten Luwu Timur ini harus dibatasi karena mengingat kondisi pandemic covid-19 yang belum berakhir. Peserta harus dibatasi 3 orang per jemaat, karena mengingat jemaat yang ada di Kabupaten Luwu Timur kurang lebih sekitar 30an jemaat. Sehinggan menuntut harus dibatasi pesertanya.
Ibadah PP-GPIL Se-kab. Luwu Timur dipimpin oleh Vic. Agnes Hio, S.Th dan dalam khotbahnya, Vic. Agnes menekankan untuk terus menjalin kerjasama yang baik, agar PP-GPIL semakin maju.
Hadir juga perwakilan Pengurus Pusat PP-GPIL, Albert F. Pagalla, S.Pd dan dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa ini merupakan pertemuan sejarah dalam PP-GPIL Luwu Timur karena yang menginisiasi adalah pemuda jemaat sendiri, bukan dari pengurus pusat. Karena sebelumnya, beberapa tahun lalu, pertemuan ini sempat dilaksanakan beberapa kali namun antusias dari pemuda masih kurang. Sehingga ini menjadi hal luar biasa dalam sejarah PP-GPIL Luwu Timur. Peserta hadir memenuhi gdeung gereja yang ada. Dan Albert juga menyampaikan terima kasih kepada tuan rumah terutama kepada donatur dari Jemaat Sion Sumber Nyiur yang menanggung biaya konsumsi semua peserta.
Setelah ibadah dilanjutkan dengan pertemuan pemilihan koordinator dan wakil koordinator PP-GPIL Wilayah Luwu Timur, dan terpilihlah saudara Nobert dan Saudari Incristin Laenus yang akan menjadi koordinator PP-GPIL Wilayah Luwu Timur.
Setelah itu, dilanjutkan dengan membicarakan program kerja ke depan, dan disepakati beberapa program kerja di antaranya Ibadah Rutin PP-GPIL Wilayah Luwu Timur setiap 3 bulan sekali, perayaan Hari Raya Gerejawi (Paskah dan Natal), dan Tanggap Bencana PP-GPIL Wil. Luwu Timur.
Tetap semangat PP-GPIL. Jaya Selalau. afp [...]
24 October 2021Jemaatwww.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Rabu, 20 Oktober 2021, Persekutuan Pemuda GPIL Klasis Wasuponda Nuha Towuti menggelar Sidang Klasis dengan mengangkat tema Revitalisasi PP-GPIL Klasis Wasuponda Nuha Towuti Dalam Mengangkat Pelayanan.
Setelah kurang lebih 5 bulan dalam mempersiapkan persidangan ini, akhirnya persidangan ini bisa digelar walaupun di tengah masa pandemi. Persidangan ini sempat tertunda karena status PPKM untuk Kabupaten Luwu Timur pada bulan Agustus yang lalu berada di level 4, sehingga semua kegiatan harus tertunda. Dan melihat kondisi PPKM Kabupaten Luwu Timur yang sudah turun ke level 2, sehingga kegiatan ini boleh dilaksanakan.
Kegiatan ini merupakan kerinduan dari anggota PP-GPIL yang berada di wilayah Wasuponda Nuha Towuti untuk kembali mengaktifkan PP-GPIL di tingkat klasis, yang selama ini vakum.
Sidang Klasis ini dilaksanakan 1 hari dengan agenda kegiatan yaitu ibadah pembukaan dan pemilihan pengurus baru yang akan menahkodai pemuda-pemudi yang ada di klasis Wasuponda Nuha Towuti. Berikut adalah Susunan Pengurus PP-GPIL Klasis Wasuponda Nuha Towuti Periode 2021-2024:
Ketua: Frans Karaeng, S.PdWakil Ketua: Toding Rante, S.PdSekretaris: Saul LolaWakil Sekretaris: Yedarson Malliwang, STBendahara: Natalia Santa Minanga, S.PdBidang Organisasi: Pampang Minanga, STBidang Pelayanan: Marlin,S.PdBidang Kerohanian: Alfrichard Giardiani Anu, STBidang Minat dan Bakat: Yudea Wiranata, A.Md.TBidang Usaha dan Dana: Frits Puryono, ST
Selamat mengemban tugas pelayanan bagi pemuda-pemudi GPIL yang terpilih. Selamat memberi diri untuk kemuliaan nama Tuhan dan biarlah nama Tuhan dipermuliakan melalui tugas pelayanan ini dan PP-GPIL jaya selalu. Amin. afp
sinode gpil
@SGpil
@sinode_gpil
Sinode GPIL [...]
13 July 2021Jemaatwww.sinode-gpil.org
– Kominfo GPIL. 3 juli 2021, tepatnya pada hari sabtu, Majelis
Pekerja Klasis Palopo melaksanakan Sidang Klasis yang merupakan persidangan
tertinggi di lingkup Klasis GPIL. Dalam hal ini, GPIL Klasis Palopo yang
terdiri dari GPIL Jemaat Wara, Jemaat Wara Tirowali, Jemaat Lagaligo, Jemaat
Perumnas, Jemaat Bumi Rongkong, Jemaat Maroangin, dan Jemaat Langda Toraja. Perwakilan
setiap jemaat berkumpul di Jemaat Wara Tirowali yang bertindak sebagai tuan dan
nyonya rumah dalam persidangan kali ini.
Persidangan yang dilaksanakan hanya 1 hari saja dibuka dengan
ibadah pembukaan yang dipimpin oleh Pdt. Merry Pattudju, M.Pd. Setelah itu
dilanjutkan dengan laporan pertanggungjawaban Pengurus Majelis Pekerja Klasis
Palopo periode 2016-2021. Persidangan ini digelar dengan menerapkan protocol Kesehatan.
Dalam sambutannya, Pdt. Celya Yorini Kadang, S.Th selaku
ketua Klasis Palopo mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung selama kurang lebih 5 tahun menjadi pengurus klasis Palopo. Beliau
juga meminta maaf buat segala kekurangan-kekurangan selama ia memegang jabatan
sebagai pengurus klasis. Adapun pengurus Majelis Pekerja Klasis Palopo yang
demisioner yaitu:
Ketua: Pdt. Celya Yorini Kadang, S.Th. Wakil Ketua: Daniel Parubang, SH. Sekertaris: Pdt. Elim sega, S.Th. Wakil Sekretaris: Pdt. Ana Duma, S.Th Bendahara: Yetti Salapuk, S.Pd.
Setelah dilaksanakannya laporan pertanggung jawaban MPK
Palopo Periode 2016-2021, maka dilanjutkan dengan pemilihan pengurus Majelis
Pekerja Klasis Palopo Periode 2021-2026 dengan susunan kepengurusan sebagai
berikut:
Ketua: Pdt. Yul Damayanti, M. Teol. Wakil Ketua: Siliwanus Lakaba Sekertaris: Edy Nosi, S.AP Wakil Sekertaris: Pdt. Ana Duma, S.Th Bendahara: Herfika Lelelangan S.Pd.
Setelah pemilihan pengurus baru telah selesai, Persidangan
ini diakhiri dengan doa syukur yang dipimpin oleh Pdt. Raheli.
Selamat mengemban tugas pelayanan buat pengurus yang baru, dan terima kasih untuk pelayanannya kepada pengurus yang lama. Tuhan Yesus memberkati dalam setiap pelayanan-pelayanan selanjutnya. afp
sinode gpil
@SGpil
@sinode_gpil
Sinode GPIL [...]
Kegiatan Pembinaan
3 November 2021www.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL) terus meningkatkan pelatihan-pelatihan dan pembinaan bagi… [...]
12 October 2021www.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Pelatihan MGM (Menggerakkan Gereja dan Masyarakat) untuk tahap 2 kembali digelar… [...]
27 September 2021Modul Panggilan, Tugas, dan Tanggung Jawab Majelis Gereja (download) Modul Berkhotbah Tahap 1 (download) Materi… [...]
25 June 2021Bacaan Alkitab: II Korintus 6:1-10 Minggu, 27 Juni 2021 (Stola Hijau) Tema : Kasih… [...]
28 April 2021www.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Tim Pembinaan GPIL kembali melaksanakan satu kegiatan pembinaan, yang saat ini… [...]
23 March 2021Sinode GPIL –Tim Pembinaan GPIL yang dipimpin oleh Pdt. Laurens Jan Vogelaar, seorang misionaris dari… [...]
13 March 2021Sinode GPIL – Menggerakkan Gereja dan Masyarakat (MGM) adalah salah satu program kegiatan dari tim… [...]
Palita ku
1 December 2023Minggu, 3 Desember 2023 (Stola Ungu/Ungu Muda) (Minggu Adven I)
Tujuan: Mendorong Warga Gereja Agar Hidup Dalam Kesetiaan Sampai Tuhan Datang Yang Kedua Kalinya
Jemaat yang dikasihi Tuhan,Hari ini kita memasuki Minggu Adven pertama di tahun 2023. Adven berasal dari kata Latin Adventus yang berarti kedatangan. Masa Adven bagi orang Kristen merupakan masa untuk mempersiapkan diri menyambut Natal yaitu masa memperingati kelahiran dan kedatangan Yesus Kristus, namun sekaligus juga merupakan masa penantian kedatangan-Nya yang kedua kalinya pada akhir zaman. Jadi, tidaklah berlebihan jika masa Adven menjadi masa suka cita karena ada persiapan “pesta” natal, namun hal itu tidak boleh menjadikan manusia terlena/lengah oleh suasana pestanya saja dan melupakan kesiap-siagaan dalam menanti kedatangan-Nya yang kedua. Masa kedatangan Kristus yang kedua memang tidak dapat diketahui secara pasti kapan waktunya. Namun demikian, tidak berarti bahwa tidak ada tanda- tanda yang diperlihatkan. Injil Markus menggambarkan kedatangan Anak Manusia diawali dengan berbagai peristiwa alam yang menakjubkan, sebelum menampak kemuliaan-Nya (ay. 24-25). Demikian juga dengan penggambaran bahwa “Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan- Nya. Dan pada waktu itu pun Ia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya keluar dan akan mengumpul-kan orang-orang pilihan-Nya dari ke empat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit.” (ay. 26b – 27). Ranting-ranting pohon ara yang melembut dan mulai bertunas menjadi penanda musim panas sudah dekat (ay.28). Semua itu bisa dipelajari sebagai sebuah penanda akan kedatangan Anak Manusia (Yesus Kristus) untuk kedua kalinya.
Penulis Injil Markus memberitahukan bahwa bahwa Tuhan memperlihatkan tanda-tanda tersebut kepada kita, tetapi kita tidak dapat mengetahui waktunya. Secara tegas Alkitab menyatakan bahwa tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja (ay. 32). Kedatangan Anak Manusia digambarkan oleh Injil Markus seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya (ay. 34a). Setiap orang menerima tugasnya dan secara khusus penunggu pintu diminta supaya berjaga-jaga (ay.34b). Dan ketika tuan rumah pulang, hamba-hambanya tidak didapatinya sedang tertidur, (ay. 35-36) (penulis Injil Markus menggunakan empat waktu giliran jaga malam bagi orang Romawi, yaitu waktu senja, tengah malam, waktu ayam berkokok, atau pagi hari). Dalam perumpaan ini, Tuhan Yesus mengingatkan supaya semua hambanya berjaga-jaga, karena mereka tidak tahu bilamanakah sang tuan rumah itu datang secara tiba-tiba. Berjaga-jaga bukan sekedar tidak tidur atau diam menanti, tetapi orang yang berjaga-jaga adalah orang yang siap sedia melakukan apapun yang diperlukan. Di ayat 36 dinyatakan jangan sampai ketika Anak Manusia itu datang, hamba-Nya dalam keadaan tidur. Artinya hamba itu dalam keadaan terlena, “tidak sadar”, yang tentunya tidak mungkin bisa mempertanggung-jawabkan pekerjaan yang telah dipercayakan kepadanya. Dia tidak bisa menyambut “tuannya”, apalagi bersukacita atas kedatangannya.
Melalui bacaan hari ini kita diingatkan untuk menyadari bahwa Tuhan datang pada saat yang tak terduga. Sebab itu, marilah kita membangun sikap seorang hamba yang senantiasa waspada, setia, baik, taat, dan bertekun dalam mengusahakan semua hal yang dapat menyenangkan hati-Nya. Kita pun dituntut untuk mengerjakan segala tanggung jawab kita melayani Tuhan dengan benar dan setia sampai Tuhan datang kembali. Semoga saat kedatangan-Nya kembali, Tuhan melihat kita dalam kondisi terjaga dan telah menyelesaikan tugas serta tanggung jawab kita, dan bukan dalam keadaan lengah dan tertidur. Dengan demikian, kita dianggap layak menerima upah dan mengalami kebahagiaan abadi bersama Allah dalam kerajaan-Nya. Amin. [...]
7 October 2023Minggu, 29 Oktober 2023 (Stola Hijau)
Tujuan : Agar jemaat memahami tanggung jawabnya sebagai umat Allah
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Salah satu ciri hidup
Kristen itu
adalah
mengasihi.
Seorang Kristen hidup di dalam kasih baik itu kasih
kepada Allah
maupun juga kasih
kepada manusia. Namun ada banyak
fakta atau banyak kisah
dimana kita
gagal di dalam hidup, kasih terhadap sesama.
Bukan
lagi
hidup di dalam kasih tetapi banyak orang
hidup dalam kebencian, bahkan banyak
orang yang hidup
dalam permusuhan. Kita seringkali gampang menunjukkan kasih
kita
kepada orang yang
baik kepada kita,
dan peduli dengan kita tetapi sulit
menunjukkan kasih kita
kepada orang yang
tidak menyukai kita. lalu bagaimana
kita
bisa mengasihi Allah, jika kita tidak mampu
mengasihi sesama kita!
Bagian teks bacaan kita juga mengungkapkan bagaimana kasih menjadi hukum yang terutama. Dalam percakapan antara Yesus dengan seorang Farisi yang adalah seorang ahli hukum Taurat mereka ingin menentang Yesus karna telah mendengar bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki menjadi bungkam. Sehingga seorang Farisi itu mengajukan pertanyaan kepada Yesus untuk mengetahui hukum mana yang terutama dan dengan spontan Yesus menanggapinya dengan penuh hikmat bahwa hukum yang terutama ialah “Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu itulah hukum yang terutama dan yang utama. Dan hukum
yang kedua, yang sama dengan itu, ialah kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (ay. 37-39). Kedua hukum yang terutama tersebut tidak terpisahkan. Mengasihi Allah berarti juga mengasihi manusia. Bagaimana cara mengasihi Allah? Cara mengasihi Allah yaitu menjadikan Allah seperti milikmu sendiri. Dengan itu secara tidak langsung mengajak kita pada perintah “Jangan ada padamu Allah lain” artinya hanya Dia yang menjadi milik kita. Mengasihi Allah seperti milik kita sendiri adalah mengasihi Dia, karena Ia lebih dahulu mengasihi kita dengan menciptakan kita. Mengasihi Allah juga dengan cara taat pada FirmanNya (1Yohanes 5“Tetapi barangsiapa menuruti firmanNya di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah), namun ketika taat dipisahkan dengan kasih itu tidak menjadi berguna artinya kalau kita mencoba mentaati Allah tanpa mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi yang terjadi ada dua hal: pertama, kita akan menjadikan ketaatan untuk pamer diri seperti yang terjadi pada orang-orang Farisi. Mereka berdoa menaati perintah Allah, mereka melakukan kewajiban agamanya di depan semua orang tetapi dengan tujuan dipuji oleh orang lain. Kemudian yang kedua kemunafikan. Hal ini bisa dilihat di pasal 23 disitu Yesus mengecam orang-orang Farisi karena mereka di luar kelihatannya hebat tapi didalamnya tidak ada artinya. Itu disebabkan karena mereka tidak mengasihi Allah maka apapun yang dilakukan adalah untuk diri sendiri. Terkadang ada orang yang mengaku mengasihi Allah dengan taat beribadah kepadaNya dengan tujuan untuk menjalankan rutinitas, untuk mendapatkan sesuatu dari Allah. Seharusnya orang yang taat pada Allah berarti hidupnya dengan penuh kesadaran akan memiliki kasih Allah.
Kemudian perintah mengasihi sesama. Perintah ini
bisa saja menjadi hal tersulit bagi beberapa orang, namun
Tuhan Yesus mengatakan
dengan tegas bahwa kasihilah sesamamu. mengapa? Karena mengasihi sesama yang
terlihat menjadi bukti nyata kasih
kita
kepada Allah yang
tak terlihat.
Sesama disini dimaksudkan yaitu kepada orang yang
disekitar kita baik itu keluarga, teman, rekan
sekerja, se-persekutuan kita maupun
kepada musuh. Bagaimana cara mengasihi sesama?
Mengasihi berkaitan dengan
memberi. Kalau kita mengasihi
sesama berarti memberi sesuatu kepada orang lain.
Ada
beberapa kategori orang
dalam hal memberi. Ada orang yang
memberi karena kewajiban seperti membayar
iuran yang
kadang
membuat orang
merasa sedikit terpaksa; ada juga orang
yang memberi
untuk pencitraan, yaitu supaya
orang tahu bahwa dia orang
baik yang mengarah pada
kepentingan sendiri;
ada
juga yang memberi sebagai
tanda terima kasih, karena orang beri kita sesuatu maka
kita
juga membalas
dengan memberikan sesuatu kepadanya; ada juga yang memberi sebagai tanda kemurahan hati, dalam hal ini orang
memberi seperti
untuk dirinya sendiri. Ketika memberi
dengan kasih berarti sadar benar bahwa kalau saya sendiri
membutuhkan yang terbaik maka yang terbaik pada saya
itu jugalah
yang
diberikan.
Dengan
sejumlah
kategori tersebut mengarahkan kita mengasihi/memberi dengan murah hati artinya tidak berbeban dan sukarela. Memberi dengan
murah
hati
salah satu
teladan yang diberikan Allah kepada manusia dalam pengampunan
di dalam Yesus
Kristus. Ketika
menyadari bahwa Tuhan
mengasihi kita ini sejak kita masih hidup dalam dosa, Ia
sungguh mau menerima bahkan mengampuni kita.
Maka harusnya itu kita belajar juga memberi pengampunan kepada orang-orang
yang bersalah
kepada kita karenaTuhan sudah memberikan teladan bahwa
Ia mengampuni kita ketika kita masih berdosa dan
mengasihi kita apa
adanya.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Pada akhirnya kita melihat dan memahami bahwa kedua hukum ini merupakan inti sari dan
isi dari semua perintah
yang
berkaitan
dengan iman.
Kasih
adalah
kegenapan hukum
Taurat dan
tujuan
Hukum Taurat ialah kasih. Melalui Firman Tuhan saat ini kita semakin
diingatkan kembali tentang kasih yang benar. Ketika mengasihi Allah berarti kitapun
mengasihi sesama.
Demikian sebaliknya, ketika kita mengasihi sesama
manusia berarti kita
juga mengasihi Allah. Tanpa
itu kita menjadi tidak
berguna. Seperti halnya ketika menjemur
satu baju
dengan dua jepitan, ketika kedua jepitan
yang menjepit baju
itu
terlepas
maka
baju itu jatuh
dan menjadi kotor. Demikian juga dengan kehidupan kita ketika kita mengabaikan kedua hukum
kasih itu maka kita juga kembali menjadi dan terus
berdosa. Karena itu
marilah sebagai orang yang
dikasihi Allah untuk menjalani hidup ini dengan didasari oleh kasih dan
terus menghayati kasih Yesus yang telah rela
memberi dirinya berkorban untuk menyelamatkan kita dari kematian kekal
untuk memulihkan kita dari dosa. Maka
sebagai orang yang sudah dan telah menerima anugerah keselamatan
itu,
mari jemaat Tuhan teguhkan hati kita bahwa hidup yang
akan kita jalani adalah hidup untuk mengasihi Allah dan
sesama.
Amin. [...]
7 October 2023Minggu, 22 Oktober 2023 (Stola Hijau)
Tujuan : supaya hidup jemaat untuk kemuliaan Allah
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Kalau kita
mengamat-amati Pohon
yang berbuah, tentu pohon yang
menghasilkan
buah adalah pohon yang
mendapat air yang
cukup, tanah yang baik, perawatan yang baik sehingga ia bertumbuh subur dan pada akhirnya menghasilkan buah yang baik pula. Namun
jika
sebaliknya tentu
ia
tidak dapat berbuah
dengan baik. Hal lain
ialah tidak
pernah
pohon itu memakan sendiri
buahnya.
Boleh
dikatakan bahwa demikian juga dengan kehidupan rohani setiap orang. Jika seseorang hidup
berdasarkan perintah dan kehendak Allah
dalam ketaatan dan kesetiaan dia akan bertumbuh
dengan baik dalam kerohaniannya dan melatihnya serta dengan bertekun mempraktekkannya maka ia akan menghasilkan pancaran
hidup sebagai buah dari hidupnya. Buah seperti apakah
yang Allah inginkan dalam kehidupan kita? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita melihat dan mengamati bacaan kita saat ini.
Bacaan kita saat ini merupakan penyampaian Rasul Paulus dalam bentuk surat kepada jemaat Tesalonika yang hidup dalam kuasa dan tuntunan Roh Kudus. Bertekun dalam pengharapan kepada Tuhan Yesus Kristus atas pemberitaan Rasul Paulus bersama dengan rekan-rekannya. Jemaat di Tesalonika mendengarkan pemberitaan Rasul Paulus tentang keselamatan dalam Yesus Kristus. Jemaat memperhatikan dan hidup didalamnya sehingga menjadi satu kesaksian yang menguatkan bagi Rasul Paulus. Seperti yang dijelaskan- nya dalam ayat 7-8. Sehingga melalui kehidupan mereka yang percaya, taat dan setia sebagai penurut Tuhan dan Rasul, kehidupan mereka telah menghasilkan buah yaitu teladan bagi orang lain, dimana Mereka hidup dalam iman, kasih dan ketekunan pengharapan. Mereka telah menjadi teladan yakni menjadi kesaksian bukan hanya di Makedonia dan Akhaya tetapi semua tempa
Paulus memuji jemaat
Tesalonika. Namun pujian
Paulus ini tidak mutlak ditujukan kepada jemaat, untuk
kemuliaan
jemaat karena tujuan
pujian
itu untuk kemuliaan Tuhan. Segala ucapan syukur hanya tertuju pada kepada Allah (ay.
1). Perhatian Rasul Paulus
terhadap jemaat merupakan
pelajaran penting bagi setiap
pemimpin dan pelayan bahwa betapa penting mem- perhatikan dan
mempedulikan
pertumbuhan
iman jemaat,
sebab dengan
cara demikian hidup
kita sebagai pemimpin
dan pelayan pun merupakan
buah pemberitaan untuk kemuliaan Tuhan.
Salah satu indikasi dari berbuah ialah “memberi”. Hanya terkadang ada yang memberi karena didasarkan
pada
motif-motif.
Ada
yang memberi karena ingin mendapat keuntungan pribadi, ada pemberian dalam bentuk sogokan,
ada yang memberi supaya mendapat
lebih dari orang lain,
ada
juga memberi untuk menguasai
orang lain, dan masih banyak lagi. Dengan lebih jelas
banyak orang
memberi dengan maksud yang tidak murni. Pemberian yang baik ialah pemberian
yang tidak berfokus pada diri sendiri.
Tidak dapat disangkal bahwa tidak ada jemaat yang sempurna. Namun harus optimis bahwa banyak potensi positif yang dimiliki gereja sebagai tubuh Kristus. Baik jemaat yang secara kuantitas kecil maupun jemaat yang besar. Dengan kuasa Roh Kudus gereja dipakai sebagai alat-Nya dan begitu banyak orang yang telah menikmati hasil karya gereja. Setiap hari minggu kita mendengarkan kita sebagai jemaat selalu didoakan, didukung dalam menghadapi setiap persoalan hidup sehingga pada akhirnya hidup kita menjadi sebuah kesaksian dan telah menjadi berkat.
Oleh sebab itu kita harus, mengamini bahwa setiap hidup kita, didalamnya ada rencana Tuhan yang baik. Di dalam jemaat kita, Tuhan berkarya mendatangkan kebaikan dan damai sejahtera. Kita harus mematikan egoisme kita dan berfokus pada kepentingan bersama. Saling mendukung dan menopang satu dengan yang lain serta bergandengan tangan. Dan kekuatan itu datangnya dari Tuhan Yesus sang Kristus sebagai Kepala gereja. Melalui hidup kita, nama Tuhan di puji dan dimuliakan. Amin. [...]
7 October 2023Minggu, 15 Oktober 2023 (Stola Hijau)
Tujuan : Agar warga jemaat memahami panggilan Tuhan dalam hidupnya yakni panggilan surgawi.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Diantara kita pernah mendapat undangan bahkan pernah mengundang, entah itu undangan pernikahan, syukuran, rapat atau hajatan lainnya. Ketika kita mendapatkan undangan tersebut pasti ada perasaan bahagia karena kita merasa mendapat penghargaan besar dari yang mengundang, pada dasarnya semakin besar pengaruh atau status yang mengundang maka semakin besar pula penghargaan bagi yang diundang. Pada umumnya yang terjadi bahwa apabila yang mengundang adalah seorang pejabat atau seorang bangsawan maka yang diundangpun ada orang-orang terdekat dan yang diaggap pantas dan terhormat. Sangat miris bila mereka mengundang orang-orang tidak dikenal, tidak sederajat apalagi jika mereka harus mengundang orang miskin,cacat bahkan orang yang tidak layak untuk hadir dalam pesta. tetapi sebaliknya apabila mereka diundang yang mereka rasakan adalah bahagia, mereka merasa mimpi dan mungkin sesuatu yang tidak terlupakan dan dengan bahagia mereka akan hadir sebab bagi mereka sebuah penghargaan bisa diundang dan bisa hadir.
Bacaan kita saat ini tentang perumpamaan yang diangkat oleh TuhanYesus hal Kerajaan Surga seumpama seorang raja yang mengadakan perjamuan kawin anaknya, lalu ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundangnya dalam perjamuan kawin itu tetapi yang terjadi tidak ada yang datang dalam perjamuan kawin itu. sekalipun hidangan pesta telah tersedia dengan berbagai alasan, ada yang pergi ke ladangnya, mengurus usahanya bahkan ada yang menangkap hamba-hambanya menyiksanya dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu lalu menyuruh pasukannya untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu. Alasan mereka untuk tidak hadir dalam pesta masuk akal karena menyangkut rutinitas mereka setiap hari dan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sebab itu satu- satunya cara yaitu meminta maaf karena harus mengurus ladang, mengurus usaha dan lain-lainnya.tanpa mereka sadari bahwa undangan itu juga sangat penting bagi mereka dan merupakan suatu penghargaan yang membuat mereka bahagia. Akibatnya raja sangat kecewa lalu raja menyuruh hamba-hambanya pergi ke persimpangan jalan untuk mengundang orang-orang jahat dan orang-orang baik sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin, tapi ketika raja melihat seorang yang tidak berpakaian pesta marahlah raja dan menyuruh hamba-hambanya mencampakkannya. Mengapa raja murka karena tidak berpakaian pesta? belajar dari latar belakang kebudayaan timur tengah, pakaian pesta itu sangat penting, orang ke pesta diharuskan (diwajibkan) mengenakan pakaian pesta entah bagaimana bentuk pakaian pesta itu, kita tidak tau tetapi semacam tanda sikap kehormatan.tanpa mengenakan pakaian pesta berarti penghinaan bagi sang raja, sebab itulah sang raja sangat marah dan menghukumnya.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Pesan apa yang hendak dikatakan Yesus dalam perumpamaan ini? Pertama: Kita semua adalah orang dikasihi oleh Tuhan Yesus, Dia mengundang dan memanggil kita untuk datang dan dekat kepadaNya, Dia tau siapa kita, karena itu jangan sia-siakan waktu dan kesempatan yang Tuhan masih anugerahkan, Dia mengundang kita bukan karena kita layak melainkan karena ketidaklayakan kita, anugerah keselamatan telah diberikan karena itu persiapkan dirimu. jangan tolak, karena Dia telah mempersiapkan mahkota kehidupan bagi yang setia mau datang padaNya. Kedua: Seiring perkembangan zaman kesibukan manusia pun semakin meningkat, rutinitas yang padat sehingga waktu habis dalam kesibukan bekerja mencari dan memenuhi kebutuhan hidup. Akibat karena kita selalu diliputi rasa kekuatiran yang berlebihan, sehingga waku kita habis bekerja dan berusaha mencari kepuasan dan kesenangan kita, sehingga waktu untuk datang pada Tuhan sulit, bahkan kita abaikan. bagi kita waktu itu tidak ada karena kita begitu sibuk. kita lebih memprioritaskan kepentingan dan kepuasan kita demi memenuhi kebutuhan hidup, karena itu kita harus sadari bahwa waktu sangat berharga, jikalau hari ini kita masih diperkenankan menikmati hari karunia Tuhan berbuatlah sesuatu yang baik dan yang berkenan bagiNya, benar kita diperkenankan Tuhan untuk bekerja tetapi diatas semuanya itu datang kepada Tuhan dan bersekutu dengan Tuhan adalah prioritas utama, ketika kita mengutamakan Tuhan jangan takut kekurangan berkat Tuhan sebaliknya kita akan berlimpah dalam segala berkat anugrahNya. FirmanNya Matius 6:33 ”Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkanya kepadamu”. Ketiga: Dalam perumpamaan yang diangkat oleh Yesus diceritakan sang raja marah pada orang yang datang ke pesta karena tidak mengenakan pakaian pesta, ketika kita sudah menerima udangan kasih Tuhan dan masuk didalamnya berarti kita telah diubahkan menjadi pribadi yang baru, kita harus tinggalkan cara hidup kita yang lama yang hidup dalam dosa dan kita harus menjadi pribadi yang baru di dalam Kristus karena itulah yang dikehendakiNya, jangan kita bangkitkan amarah Tuhan karena ketidaktaatan dan kekerasan hati kita yang tidak mau diubahkan, karena itu jangan kita terus berkanjang dalam dosa harus ada pertobatan dan hidup dalam cinta kasih Kristus.
Jemaat yang dikasihi Tuhan,
Bacaan kita berakhir pada ayat 14: “Sebab banyak yang terpanggil, tetapi sedikit yang terpilih”. Saudara banyak orang dipanggil untuk mendengarkan Injil, tetapi tidak semua meresponnya dengan baik dan benar untuk hidup berpadanan dengan firman Tuhan, tidak semua melakukan sepenuhnya kehendak Tuhan. Tetapi saudara telah dipanggil dan dipilih Allah didalam Yesus Kristus karena itu berbahagialah, berbanggalah dan bersyukurlah, hiduplah sebagai orang yang telah dipanggil dan sebagai orang pilihan dalam Kristus. Akhirnya kita menyadari untuk hidup menjadi pribadi pilihan yang hidup dalam kedaulatan Tuhan, seorang yang meresponi ajakan Tuhan untuk melakukan perintahNya karena Tuhan meng- hendaki kita melakukan dengan hati yang rela mengasihi Tuhan dan mengikuti kehendakNya yang membawa pada keselamatan, mari kita selalu intropeksi diri kita, siapa kita dihadapan Tuhan, agar kita semua menjadi ahli waris kerajaan surga. Amin. [...]
Komentar Terbaru