VISI
GPIL menjadi Gereja yang semakin Missioner,Reformatoris, Erat bersekutu, Handal, dan Mandiri.
MISI
- Melaksanakan visi berdasarkan konsep missiologi GPIL.
- Memperkuat identitas GPIL dalam hal pengajaran, kehidupan spiritualitas, dan kiprah bergereja yang bercorak Calvinis dan kontekstual.
- Memperkuat ikatan persekutuan GPIL pada aras jemaat, klasis, dan sinode.
- Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia melalui pengkaderan, pendidikan, dan berbagai pelatihan.
- Meningkatkan kesadaran dan peran serta jemaat dalam mewujudkan kemandirian dana di aras klasis dan sinode.
Missioner ditandai dengan:
- Tersusunnya pengajaran misi GPIL yang bercorak reformatoris, kontekstual, dan menyeluruh.
- Meratanya pemahaman anggota jemaat terhadap ajaran misi GPIL.
- Diterapkannya ajaran misi GPIL yang tercermin dari program, kegiatan, dan anggaran tahunan jemaat, klasis, dan sinode.
- Meningkatnya pemahaman dan ketrampilan anggota jemaat untuk melakukan penginjilan.
- Mengalami pertumbuhan jumlah jemaat dari hasil pendewasaan bakal jemaat dan pekabaran Injil.
Reformatoris ditandai dengan:
- Dipahami dan dilaksanakannya Tata Gereja.
- Dipamami dan dilaksanakan dasar pengajaran KH
- Penggunaan tata ibadah yang bercorak reformatoris dan kontekstual.
- Mampu menjawab persoalan-persoalan teologis yang melingkupti GPIL.
Erat Bersekutu ditandai dengan :
- Meningkatnya pemahaman warga jemaat dalam bergereja dan bersekutu dalam konteks jemaat, klasis, dan sinode.
- Tidak terjadi perpecahan jemaat dan rekonsiliasi bagi jemaat yang pecah.
- Menguatnya solidaritas dan kepedulian antar jemaat, antar klasis, dan jemaat kepada klasis maupun sinode.
- Meningkatnya peran serta pelayanan kepada Jemaat terpencil.
Handal ditandai dengan:
- Pengelolaan keuangan dan aset yang terencana, transparan, akuntabel, efektif, dan produktif.
- Meningkatnya konsolidasi, koordinasi, penampingan, dan perkunjungan.
- Tersedianya Tata kerja yang jelas
- Meningkatnya integritas pemimpin.
- Terjawapnya pertanyaan kepastian hukum atas keberadaan GPIL di hadapan pemerintah.
- Meningkatkan kerja sama mitra regional, nasional, dan internasional
- Terjadinya penguatan teologia bagi majelis dan anggota jemaat non-teolog.
- Berkembangnya pola kepemimpinan visioner dan strategis serta terlaksannya manajemen yang efektif.
- Terselenggarnya pengembangan karakter, kultur bergereja, bersinode; menuju warga yang dewasa.
- Terjadinya pengembangan kemampuan melakukan pendampingan dan advokasi masyarakat dan jemaat kepada pemerintah untuk memperoleh hak-hak warga negara yang lebih baik.
- Terjadinya peningkatan kehidupan spiritualitas anggota jemaat.
Mandiri daya dan dana ditandai dengan:
- Tersedianya bahan-bahan pembinaan.
- Tercukupinya kebutuhan tenaga pendeta dan meningkatnya kesejahteraannya.
- Terselenggarakannya program pelatihan, pembinaan, dan pengkaderan melalui pendidikan formal maupun non-formal.
- Terselenggarakan pelatihan-pelatihan ketrampilan dan program pemberdayaan
- Berkembangnya kemampuan untuk secara Proaktif dan kreatif melakukan penggalangan dana internal dan eksternal.
- Tercukupinya kebutuhan penandaan sinode untuk belanja rutin, operasional, dan personal dari iuran jemaat ke sinode.
- Terbentuknya usaha peningkatan kemandirian melalui pembentukan badan usaha, Pelatihan penggalangan dana dan pemberdayaan ekonomi menuju pada kemandirian.
- Tersedianya gedung gereja jemaat permanen dan memunuhi kebutuhan.
- Tersedianya gedung kantor sinode yang memadai.
- Tersusun dan terlaksanya APBG/J.
- Tersedianya fasilitas pelayanan dan kesejahteraan yang memadai misalnya kendaraan dinas.
Komentar Terbaru