Hidup Dalam Pertobatan (Yesaya 1 : 10 – 20), Minggu, 10 Agustus 2025 – Stola Hijau

Tujuan : Agar warga jemaat hidup dalam pertobatan yang sungguh

Sidang jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus,

“Berhentilah berbuat jahat” berarti kejahatan adalah perbuatan yang sulit dihentikan, sering dilakukan dan sepertinya akan ada selalu perbuatan jahat. Lalu mana yang sulit dilakukan: perbuatan jahat atau hidup dalam pertobatan? Apakah bpk/ibu/sdr (i) adalah orang jahat? Apakah bpk/ibu/sdr (i) orang yang hidup bertobat? Banyak orang berani berbuat jahat tetapi banyak orang tidak berani bertobat. Pertobatan bukan sesuatu yang sekali terjadi dan tidak berubah lagi, melainkan suatu proses hidup yang terus menerus terjadi. Pertobatan bukan sesuatu yang hanya ada dalam hati, bukan sesuatu yang hanya dipikirkan, didiskusikan, direnungkan dan dikatakan, melainkan sesuatu yang menuntut action dan bersifat segera. Dengarlah Firman Tuhan dan perhatikanlah pengajaran Allah kita. Basuhlah, bersihkanlah, jauhkanlah perbuatan-perbuatan jahat, berhentilah berbuat jahat. Pertobatan adalah sesuatu yang harus segera diwujudkan dengan tidak mengeraskan hati dan jangan ditunda-tunda. Kata orang bijak: jangan menunda sampai besok apa yang anda harus katakan dan lakukan hari ini. Tetapi yang banyak sekali kita lakukan, kita menunda terus. Saya pikirkan dulu dan seterusnya. Bertobat berarti meninggalkan kehidupan lama yakni kehidupan yang dikendalikan oleh dosa dan perasaan kita, lalu mengenakan hidup yang dikendalikan oleh Roh Kudus dan Firman. Dari hidup yang mengagungkan dan memuliakan diri sendiri menjadi hidup yang mengagungkan dan memuliakan Tuhan, dari hidup yang bergantung pada kemampuan manusia menjadi hidup yang mengandalkan dan berganung pada kemurahan Tuhan. Pertobatan itu bukan sesuatu yang hanya dikatakan saja, melainkan sesuatu yang dikerjakan dan nyata dalam kehidupan sehari-hari, nampak melalui pola hidup, sikap dalam kerja, sikap terhadap harta benda dan ilmu pengetahuan, sikap terhadap kedudukan dan sebagainya.

Sidang jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus,

Dalam kehidupan sehari-hari kita masih menjumpai banyak orang, bahkan mungkin kita sendiri yang begitu sulit berubah, sebab kita masih dikendalikan oleh roh duniawi, roh harta benda, roh status sosial, roh adat istiadat, dikendalikan oleh dosa dan iblis. Memang sulit mengenali manakah hidup yang dikendalikan oleh roh-roh duniawi dan mana hidup yang dikendalikan oleh Roh Kudus dan Firman. Sebab kuasa dosa dan iblis pintar bersembunyi di belakang perbuatan dan kata-kata yang Nampaknya baik dan memukau. Pertobatan tidak bisa terjadi hanya oleh kekuatan dan semangat manusia yang tidak bisa menolong menyelamatkan diri sendiri, Pertobatan terjadi bila kita bersedia membuka hati, pikiran, perasaan, emosi dan seluruh hidup kita dikendalikan oleh Roh Kudus. Dan itu berarti kita harus bersedia meninggalkan pola hidup yang bertentangan dengan kehendak Allah lalu mengenakan hidup baru yakni hidup yang ditata dan dikendalikan oleh Roh dan Firman. Dengarkan Firman pengajaran Allah. Tetapi masalahnya apakah kita bersedia mendengar dan membaca Firman Tuhan. Sebab ada orang orang sepertinya mendengar tapi tidak mendengar, karena yang didengar adalah apa kata perasaannya dan hanya bisa menilai khotbah sebagai sesuatu yang enak didengar bukan sebagai pengajaran Allah.

Sidang jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus,

Hidup dalam pertobatan melalui Firman Tuhan mau mengingatkan kita bahwa sesungguhnya pengakuan dosa dalam kehidupan orang beriman sangat penting. Karena itu sadarlah karena kita berdosa dan Tuhan berkenan membasuh membersihkan dan menyelamatkan kita dari kejahatan dosa. Kita yang hadir pada saat ini mungkin ada yang sudah berulang kali datang kepada Allah, mengakui segala dosa tetapi kemudian berbuat dosa yang sama lagi. Adakah saya dan saudara mau terus dalam kondisi yang demikian? Apakah saya dan saudara ingin terus menyakiti hati Allah? Hari ini Allah dalam anugerah-Nya mengajak kita untuk berbalik kepada-Nya. Allah ingin saya dan saudara berhenti dari kubangan dosa. Ia mau mengampuni dan menyelamatkan kita. Adakah kita mau menyambut tawaran ini? Tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni, karena semua dosa manusia telah dibayar lunas oleh Tuhan Yesus. Camkan dan ingat bahwa tidak ada orang suci tanpa masa lalu, dan tidak ada orang berdosa tanpa masa depan. Di depan kita, ada masa depan yang cerah, yakni hidup yang bebas dari dosa karena semangat motivasi hidup dalam pertobatan. Amin.