
Tujuan : Agar warga jemaat tetap dalam Kristus dan tidak menolak Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat
Sidang jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus,
Sebagai Gereja yang percaya kepada Allah di dalam Yesus Kristus, banyak tantangan yang sudah dihadapi baik dari dalam maupun dari luar. Namun Gereja tetap bertahan dan bertumbuh hanya oleh karena penyertaan dan Anugerah Tuhan Yesus dalam tuntunan Roh Kudus. Saat ini kita masih dalam semangat kemerdekaan sebagai anak-anak bangsa sekalipun kemerdekaan itu disebut gampang-gampang susah baik dari segi kebijakan pemerintah maupun penerimaan-penerimaan dari sesama. Tapi saya kira menjadi motivasi bagi kita dalam Mazmur 37:3 “percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia”. Tema kita saat ini mengajak kita tetap optimis dan jangan pernah menolak Kristus apapun keadaan kita.
Penulis Ibrani mengajak kita membandingkan antara keyakinan dalam Perjanjian lama yang ditandai dengan gunung yang tidak dapat disentuh, api yang menyala-nyala, kepada kekelaman, kegelapan dan angin badai. Bunyi suara mereka yang mendengarnya memohon supaya jangan lagi berbicara kepada mereka sebab mereka tidak tahan mendengar bahkan jika binatang pun menyentuh gunung itu harus dilempari dengan batu, bahkan Musa sendiri berkata “aku sangat ketakutan dan gemetar. Dalam ketidaktaatan terhadap hukum mereka tidak akan luput dari hukuman bahkan yang dikatakan sebagai umat Allah sekalipun. Berbeda dengan pengenalan Allah dalam umat perjanjian baru yang ditandai dengan Bukit Sion, kota Allah yang hidup, Yerusalem Sorgawi yang disediakan Allah di dalam Yesus Kristus sebagai pengantara perjanjian baru.
Sidang jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus,
Penulis kitab ibrani mengingatkan bahwa orang Kristen tidak lagi harus hidup dalam ketakutan akan hukuman Allah yang dasyat seperti yang pernah terjadi pada umat Israel Ketika Allah datang menhampiri mereka di gunung sinai (ayat 18-21) karena di dalam Kristus Allah hadir menyatakan kasih dan pengampunannya (ayat 22-24). Gunung sinai dan Bukit sion melambangkan kehadiran Allah yang menghukum manusia berdosa dan kehadiran Allah yang memberkati. Ibrani 12:24 “dan kepada Yesus, pengantara perjanjian baru dan kepada darah pemercikan yang berbicara lebih kuat dari pada darah habel”. Darah Yesus Kristus menebus manusia berdosa yang telah menyalibkannya.
Untuk itu, tidak ada alasan bagi kita untuk menolaknya. Menolak Dia itu berarti kita menolak kasih yang tiada duanya, cinta yang tulus yang sangat mahal harganya, dan menolak keselamatan yang dianugerahkan dengan cuma-cuma. Menolak Dia berarti menolak kedaulatannya yang penuh kuasa, pemilik alam semesta ini dan hidup ini (ayat 26). Sekalipun Dia Allah yang tidak pernah berubah, dulu, sekarang dan akan dating namun setiap orang percaya atau setiap orang Kristen takut dan hormat kepadanya yang diwujudkan dalam ibadah, Syukur melalui hidup sehari-hari yang berorientasi pada kemuliaan Tuhan. Amin.
Komentar Terbaru