Berita Terkini

Khotbah Minggu, 11 Mei 2025 (Stola Putih) Tujuan : Agar
Selengkapnya

Minggu, 4 Mei 2025 (Stola Putih) Tujuan : agar warga
Selengkapnya

Khotbah, Minggu 27 April 2025 (Stola Putih) Tujuan : Agar
Selengkapnya

Khotbah, Minggu 20 April 2024 (Hari Paskah) - Stola Putih
Selengkapnya

Khotbah Minggu, 18 April (Jumat Agung) Stola Ungu Tujuan :
Selengkapnya
Warta Sinode
18 January 2025Warta SinodePrisma GPIL, Rampoang, 17 Januari 2025 – Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL) baru saja mengukir sejarah baru dengan dilaksanakannya serah terima aset dan kas Majelis Pekerja Sinode (MPS) dari kepengurusan periode 2019-2024 ke periode 2024-2029. Acara ini merupakan bagian dari proses regenerasi dan tanggung jawab pelayanan di tubuh GPIL.
Acara serah terima ini dihadiri oleh jajaran pengurus MPS periode 2019-2024 yang dipimpin oleh Pdt. Dr. L. Mandi Tandi Pare, M.Si sebagai Ketua, didampingi oleh Pdt. Yan Pali Perdamaian (Sekretaris), Ishak G. Pagalla (Wakil Ketua), John Rudy Hutahaean, SE (Bendahara), dan Matius Sawe (Wakil Sekretaris).
Pengurus baru MPS GPIL periode 2024-2029 yang hadir adalah Pdt. Isbon, M.Th sebagai Ketua Umum, bersama dengan Pdt. Priyo Agus Basuki, S.Th (Sekretaris Umum), Isak Abri Kandole, A.Md (Bendahara), Pdt. Perki, S.Th (Ketua 1), dan Albert F. Pagalla, S.Pd (Ketua 2).
Dalam suasana penuh kekeluargaan dan semangat pelayanan, seluruh aset dan kas yang menjadi tanggung jawab MPS periode 2019-2024 diserahkan dengan transparan kepada pengurus baru. Hal ini mencerminkan komitmen GPIL untuk menjaga kepercayaan jemaat dalam menjalankan misi gereja.
Ketua MPS periode 2019-2024, Pdt. Dr. L. Mandi Tandi Pare, M.Si, mengungkapkan rasa syukur atas penyertaan Tuhan selama masa pelayanan mereka. Ia juga berpesan kepada pengurus baru untuk melanjutkan tanggung jawab pelayanan dengan integritas dan semangat yang tinggi.
Ketua Umum MPS periode 2024-2029, Pdt. Isbon, M.Th, menyampaikan apresiasi atas dedikasi pengurus sebelumnya dan memohon dukungan doa dapat melanjutkan tugas pelayanan dengan baik.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang akan dilanjutkan dengan Ibadah Pengutusan dan Serah Terima Jabatan di GPIL Jemaat Wara Tirowali, pada tanggal 19 Januari 2025 pukul 17.00 WITA, yang juga akan dihadiri oleh jemaat.
Semoga regenerasi ini menjadi momentum baru untuk membawa GPIL semakin maju dalam pelayanan dan semakin kokoh dalam iman. Tuhan memberkati seluruh proses ini demi kemuliaan nama-Nya. [...]
8 June 2022Warta SinodeSinode GPIL terus melakukan upaya agar GPIL semakin Erat Bersekutu melalui beberapa hal dan salah satunya adalah menerbitkan blanko Baptis, Sidi dan blanko Nikah yang seragam di kalangan GPIL. Blanko Sibassini GPIL kini hadir dengan Logo GPIL yang timbul (embos) menggantikan barcode yang ada. Sistem Informasi Baptis, Sidi dan Nikah GPIL (Sibassini GPIL) merupakan aplikasi yang bertujuan untuk memudahkan proses pencatatan dan pencetakan akte Baptis, Sidi dan Nikah dalam lingkup GPIL . Dengan Aplikasi Sibassini yang dimiliki Jemaat/Pendeta, datanya dapat dibackup dan diresotre kembali apabila Aplikasi yang ada mengalami gangguan atau laptop/komputer Jemaat/Pendeta hilang. Setelah melakukan update dan melakukan perbaikan dibeberapa hal kini Sistem Informasi Baptis, Sidi dan Nikah GPIL (Sibassini GPIL) dapat dipakai oleh Jemaat/Pendeta di mana saja. Aplikasi Sibassini adalah Aplikasi yang dapat didownload masing-masing Jemaat/Pendeta secara GRATIS di website GPIL.
PENTING dilakukan beberapa langkah dalam menggunakan Aplikasi Sibassini di
Laptop/Komputer Jemaat/Pendeta :
Download dan install Visual C++ AIO Redistributable 2021 untuk Windows
7 atau lebih tinggi. Untuk Windows XP, download dan install VisualCppRedist_AIO_x86_XP_35.zip.Download dan install Visual
FoxPro 9 SP2 Runtime.Download dan extract sibassini.zip. Hasil dari proses extract ini akan
membuat folder dengan nama “Sibassini”.Jalankan file “sibassini_gpil.exe” yang
terdapat dalam folder “Sibassini”.Lakukan Install Fonts terlebih dahulu
sebelum masuk ke menu yang lain.
Untuk pengguna Windows 10, jika tampil gambar seperti di bawah ini saat ingin menjalankan file hasil download , anda dapat mematikan fungsi Smart Screen pada Windows.
BACKUP DATA ANDA SETIAP KALI SESUDAH MENGGUNAKAN APLIKASI
Aplikasi ini bersifat portable, dalam
arti lokasi folder/direktori tidak terikat dalam 1 lokasi saja. Anda dapat
menyimpan dan menjalankan aplikasi dari flashdisk, dengan syarat
komputer/laptop yang digunakan telah terinstall Visual C++ Runtime dan Visual
FoxPro 9 SP2 Runtime.
Untuk pencetakan, printer dianjurkan dapat mencetak warna dan wajib menggunakan format ukuran kertas F4 atau 21,5 cm x 33 cm. Jemaat dapat menghubungi Sinode GPIL untuk mendapatkan lisensi sesuai Nama Jemaat masing-masing, dan kepada Jemaat yang sudah memiliki lisensi akan diberikan kertas akte GPIL (blanko) yang seragam , kertas akte (blanko) menggunakan Logo GPIL yang timbul (embos) untuk menggantikan barcode yang ada. (keseragaman model, bentuk dan warna akte adalah wujud salah satu visi GPIL yaitu “Erat Bersekutu” dalam satu sinode).
Contoh Surat Baptis Anak
Contoh Surat Baptis Dewasa
Contoh Surat Sidi
Contoh Surat Nikah
Untuk pertanyaan silakan bahas di kolom komentar atau menghubungi Sinode GPIL / Kominfo GPIL, kami akan menjawab pertanyaan anda sebisa mungkin. Terima kasih. [...]
11 March 2022Warta Sinodewww.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Hari ini, Jumat 11 Maret 2022, perhelatan akbar sebagai forum tertinggi Persekutuan Pemuda Gereja Protestan Indonesia Luwu (PP-GPIL) yaitu Kongres XI PP-GPIL dimulai. Kongres XI kali ini dilaksanakan di GPIL Jemaat Pongsamelung, Desa To’Pongo Kec. Lamasi Kab. Luwu.
Kongres XI PP-GPIL ini seyogiyanya dilaksanakan pada tahun 2020 sebagai mandat Kongres X PP-GPIL, namun karena terhalang karena pandemi, sehingga Kongres ini tertunda hingga kurang lebih 1 tahun 6 bulan. Dan melihat situasi pandemi saat ini yang sudah mulai longgar, sehingga Pengurus Pusat PP-GPIL memutuskan untuk melaksanakan Kongres XI PP-GPIL di bulan Maret ini yang bertempat di GPIL Jemaat Pongsamelung, selama 2 hari ke depan.
Pengurus Pusat PP-GPIL bersama Panitia Pelaksana Kongres XI PP-GPIL ini “Satukanlah Pemuda dan Bangkitlah Melakukan Perkara Yang Besar” (Yesaya 60:1). Dengan harapan besar bahwa momentum Kongres XI ini bisa menghasilkan keputusan-keputusan luar biasa untuk membangkitkan dan memajukan PP-GPIL secara khusus dan PP-GPIL secara umum.
Acara pembukaan Kongres XI PP-GPIL, diawali dengan sebuah ibadah. Dimana ibadah pembukaan ini dipimpin oleh Pdt. Thabis S’R Lande, S.Th, Pendeta GPIL Jemaat Pongsamelung. Dan ibadah pembukaan ini juga dihadiri oleh Majelis Pekerja Sinode (MPS) GPIL dan Tim Pembinaan GPIL, serta pendeta-pendeta dalam lingkup GPIL.
Dalam sambutannya, Pengurus Pusat PP-GPIL yang diwakili oleh Sekretaris Umum PP-GPIL, Albert F. Pagalla, S.Pd menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada MPS, Tim Pembinaan, Majelis Jemaat GPIL Pongsamelung, Panitia Pelaksana, dan seluruh peserta yang hadir yang sangat antusias dalam pelaksanaan ini. Ia juga berpesan bahwa dalam pelaksanaan Kongres XI PP-GPIL, jangan kita menghabiskan energi dan pikiran untuk memperdebatkan terkait tata tertib, jadwal acara, laporan, karena itu sudah terlaksana. Tetapi simpanlah energi untuk memikirkan bagaimana PP-GPIL ke depan yang akan dituangkan dalam sidang-sidang komisi nantinya. Kongres XI PP-GPIL dihadiri oleh 45 utusan Jemaat dan 6 utusan Klasis, jadi total peserta Kongres kali ini sekitar 100 orang. Karena alasan pandemic, sehingga peserta Kongres kali ini dibatasi menjadi 2 orang per utusan jemaat atau klasis.
Disamping itu, Ketua MPS GPIL, Pdt. Lambang Mandi Tandi Pare, M.Si juga memberikan motivasi kepada pemuda-pemudi GPIL bahwa mereka adalah tiang Gereja ini di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Ia juga membuka Kongres XI PP-GPIL ini secara resmi di dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Kegiatan Kongres tidak lepas dari yang namanya sebuah pembinaan. Oleh karena itu, setelah selesai acara pembukaan, dilanjutkan dengan materi-materi pembinaan untuk Pemuda-Pemudi GPIL. Adapun materi-materi yang ada dalam Kongres XI PP-GPIL kali ini adalah Sosialisasi dari Tim Pembinaan GPIL tentang Pembinaan yang ada dalam lingkup GPIL di mana materinya dibawakan oleh Pdt. Priyo Agus Basuki, S.Th, selanjutnya materi tentang OIG dalam Kedudukannya dalam GPIL yang dibawakan oleh Pdt. L. Mandi Tandi Pare, M.Si., sebagai Ketua Sinode GPIL, dan materi terakhir dibawakan oleh Bung Dan Pongtasik, SH sebagai Anggota DPRD Prov. Sulawesi Selatan yang membawakan materi tentang Pilar-pilar Kepemudaan.
Kongres XI PP-GPIL akan berlangsung hingga 12 Maret 2022, dan kita berharap bahwa Kongres kali ini menghasilkan keputusan-keputusan yang membuat kemajuan PP-GPIL dan juga GPIL secara keseluruhan.
Selamat berkongres. afp [...]
11 March 2022Warta SinodeSetelah melakukan update dan melakukan perbaikan dibeberapa hal kini Sistem Informasi Baptis, Sidi dan Nikah GPIL (Sibassini GPIL) dapat dipakai oleh Jemaat/Pendeta di mana saja. Dan Sinode GPIL terus melakukan upaya agar GPIL semakin Erat Bersekutu melalui beberapa hal dan salah satunya adalah menerbitkan blanko Baptis, Sidi dan blanko Nikah yang seragam di kalangan GPIL. Blanko Sibassini GPIL kini hadir dengan Logo GPIL yang timbul (embos) menggantikan barcode yang ada.
Sistem Informasi Baptis, Sidi dan Nikah GPIL (Sibassini GPIL) merupakan aplikasi yang bertujuan untuk memudahkan proses pencatatan dan pencetakan akte Baptis, Sidi dan Nikah dalam lingkup GPIL . Dengan Aplikasi Sibassini yang dimiliki Jemaat/Pendeta, datanya dapat dibackup dan diresotre kembali apabila Aplikasi yang ada mengalami gangguan atau laptop/komputer Jemaat/Pendeta hilang.
Aplikasi Sibassini adalah Aplikasi yang dapat didownload masing-masing Jemaat/Pendeta secara GRATIS di website GPIL.
PENTING dilakukan beberapa langkah dalam menggunakan Aplikasi Sibassini di Laptop/Komputer Jemaat/Pendeta :
Download dan install Visual C++ AIO Redistributable 2021 untuk Windows 7 atau lebih tinggi. Untuk Windows XP, download dan install VisualCppRedist_AIO_x86_XP_35.zip.Download dan install Visual FoxPro 9 SP2 Runtime.Download dan extract sibassini.zip. Hasil dari proses extract ini akan membuat folder dengan nama “Sibassini”.Jalankan file “sibassini_gpil.exe” yang terdapat dalam folder “Sibassini”.Lakukan Install Fonts terlebih dahulu sebelum masuk ke menu yang lain.Untuk pengguna Windows 10, jika tampil gambar seperti di bawah ini saat ingin menjalankan file hasil download , anda dapat mematikan fungsi Smart Screen pada Windows.
BACKUP DATA ANDA SETIAP KALI SESUDAH MENGGUNAKAN APLIKASI
Aplikasi ini bersifat portable, dalam arti lokasi folder/direktori tidak terikat dalam 1 lokasi saja. Anda dapat menyimpan dan menjalankan aplikasi dari flashdisk, dengan syarat komputer/laptop yang digunakan telah terinstall Visual C++ Runtime dan Visual FoxPro 9 SP2 Runtime.
Untuk pencetakan, printer dianjurkan dapat mencetak warna dan wajib menggunakan format ukuran kertas F4 atau 21,5 cm x 33 cm.
Jemaat dapat menghubungi Sinode GPIL untuk mendapatkan lisensi sesuai Nama Jemaat masing-masing, dan kepada Jemaat yang sudah memiliki lisensi akan diberikan kertas akte GPIL (blanko) yang seragam , kertas akte (blanko) menggunakan Logo GPIL yang timbul (embos) untuk menggantikan barcode yang ada. (keseragaman model, bentuk dan warna akte adalah wujud salah satu visi GPIL yaitu “Erat Bersekutu” dalam satu sinode).
Contoh Surat Baptis Anak
Contoh Surat Baptis Dewasa
Contoh Surat Sidi
Contoh Surat Nikah
Untuk pertanyaan silakan bahas di kolom komentar atau menghubungi Sinode GPIL atau Kominfo GPIL, kami akan menjawab pertanyaan anda sebisa mungkin. Terima kasih. [...]
Kegiatan Jemaat
18 December 2022JemaatMinggu, 18 Desember 2022 (Adven IV) Stola Ungu
Bacaan Alkitab : Mazmur 80:2-8, 18-20
Tujuan : Agar jemaat memahami apa itu nubuat dan kehadiran Tuhan Yesus Kristus bukanlah berita bohong.
Menanti adalah kata yang sederhana namun sangat sulit untuk dipraktekkan. Butuh kesabaran dan keikhlasan hati untuk bisa menjalaninya. Sayangnya, tidak sedikit orang yang memiliki sifat tidak sabar dalam menanti dan terburu-buru. Dalam hidup pun, sebenarnya kita sudah terbiasa sabar menanti. Seorang ibu yang dengan sabar menanti kelahiran anaknya, pemuda yang sabar menanti jodohnya, atau seseorang yang sabar menanti kesembuh- an tubuhnya yang sakit. Sabar menanti mungkin terasa sulit dilakukan, tapi kita bisa mendapatkan manfaat hidup dari sana. Dengan sabar menanti akan memberi kita waktu berharga untuk memahami dan memperbaiki diri agar bisa menjadi seorang yang lebih baik saat waktunya tiba.
Adven adalah masa penantian, menanti kedatangan Yesus di dunia melalui kelahiran-Nya (kedatangan-Nya di masa lalu) dan menanti kedatangan-Nya kembali. Itu sebabnya seruan kita diminggu Adven ini adalah Maranatha (Datanglah ya Tuhan!). Dalam minggu Adven keempat, pesan yang ditekankan adalah tentang kesetiaan dan cinta dalam mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan Yesus.
Menarik untuk menyimak pembacaan kita, yang menekankan pengharapan dan sukacita kepada orang Israel secara tidak langsung umat Tuhan diajak untuk bersabar. Ia meyakinkan mereka bahwa Tuhan akan datang untuk menyelamatkan dan mengubah hidup orang Israel. Mereka diajak untuk kembali mengalami sukacita dan kedamaian dalam hidup. Tuhan mengakhiri kesedihan-kesedihan yang membuat mereka kehilangan semangat dan gairah hidup serta diubahnya menjadi berkat. Allah mengubah hidup orang Israel dari hal yang mencekam ke hal yang membebaskan. Pemazmur tampil dalam pemberitaannya sebagai seorang motivator yang menggerakan orang Israel untuk bangkit dari keterpuruk- an. Ia membawa mereka keluar dari kekelaman. Ia membangun kembali semangat mereka agar menjadi orang yang optimis untuk memulai sesuatu yang baru dalam hidup.
Doa permohonan Pemazmur ini merupakan permo- honan setiap orang yang membutuhkan pemulihan baik dari sakit penyakit, ekonomi, karier, dan lain sebagainya. Penulis Mazmur 80 ini, sangat ingin melihat wajah Allah. Ia melihat ke Utara dari tempatnya di Yerusalem dan melihat negara tetangga Yehuda, yaitu Israel, runtuh saat pemerintahan kerajaan Asyur. Runtuhnya Israel membuat Yehuda rentan diinvasi dari semua sudut, Asyur di utara, Mesir di selatan, dan negara-negara Arab di Timur. Yehuda kalah jumlah dan tidak seimbang.
Pemazmur merangkum ketakutannya dalam doa yang diulang tiga kali (Mzm. 80:4,8,20), “Buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat”. Pemazmur meng- ungkapkan keluhan umat Allah saat sedang merasakan murka Allah yang menyala. Kondisi mereka sangat menderita seperti “makan roti cucuran air mata” dan “minum air mata berlimpah-limpah”. Sebagai bangsa, mereka tidak lagi hidup aman karena bersengketa dan diolok-olok oleh bangsa lain. Kondisi itu mendesak mereka untuk kembali kepada Allah. Umat Allah merindukan kasih Allah yang besar sebagaimana dahulu Allah telah membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Ibarat pohon anggur, mereka telah diambil Allah dari Mesir dan ditanam ke tempat lain yang lebih subur.
Pemazmur mengungkapkan kerinduan umat agar Allah berkenan menyelamatkan mereka. Mereka tidak sanggup merasakan murka Allah yang menyala-nyala. Mereka memohon agar Allah berkenan memperlihatkan wajah yang menyinarkan kasih dan kemurahan-Nya. Mazmur ini ditutup dengan sebuah doa permohonan yang mengandung nada-nada pengharapan, yang diulang sebanyak tiga kali dalam seluruh bentangan Mazmur ini: “Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat” (Ay. 20). Inilah permohonan akan perkenanan Tuhan. Frasa ini punya latar belakang kehidupan kerajaan di mana ketika seorang raja berkenan, maka ia akan memandang ke arah orang yang memohon itu. Ini misalnya terlihat di ayat. 15, “Ya Allah semesta alam, kembalilah kiranya, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Indahkanlah pohon anggur ini”. Harapan Pemazmur untuk pemulihan hanyalah pada: kekuasaan dan perkenanan Allah. Pemazmur menggambarkan dirinya seperti pohon Anggur yang hidup atau matinya ditentukan oleh pemiliknya.
Minggu-minggu Adven yang diperingati selama empat minggu harus mampu menguak serta mendalami kedua aspek tersebut, sehingga warga gereja benar-benar dipersiapkan untuk memasuki hari Raya Natal dengan sebaik-baiknya. Yesus Kristus mendatangi ruang hidup manusia dengan segala kesederhanaan-Nya dan kehinaan Nya, agar manusia yang arogan, tinggi hati, berlumur dosa menjadi luluh dan luruh dalam pelukan Yesus. Ia memanggil setiap manusia yang berbeban berat untuk bersimpuh di hadapan-Nya dan menerima pembebasan serta penyelamatan.
Suasana khusus memang acap mewarnai minggu- minggu Adven ini: suasana hening- reflektif yang dapat bangun karena gereja-gereja menyiapkan liturgi khusus dengan bacaan Alkitab yang secara spesifik mengacu pada pemaknaan Adven bagi pemantapan spritualitas umat. Istilah kedatangan pada kata Adven, tidak hanya berarti kedatangan Yesus Kristus pada hari Natal, tetapi sekaligus juga menunjuk pada kedatangan Yesus yang kedua kali (Parousia) yang diyakini umat Kristen sebagai akhir dari sejarah. Itulah sebabnya hal mendasar yang tak bisa diabaikan dalam pemberitaan firman di minggu- minggu Adven adalah aspek ganda dari kedatangan Yesus Kristus: kedatangan dalam konteks Natal, dan kedatangan dalam konteks Parousia (kedatangan yang kedua).
Setiap kita yang dengan kesungguhan hati menjalani pertobatan, selalu mengarahkan hati kepada Tuhan. Bila itu kita sadari, betapa banyak sisi kehidupan kita yang terus menerus harus kita benahi. Ada dosa di sana. Ada kerapuhan yang hinggap. Ada kelemahan yang terus melekat. Semua mendesak untuk dibaharui. Semua mendesak untuk diteguhkan dan diberkati. Maka pertobatan dan pembaharuan diri tetaplah prioritas utama untuk mendekatkan diri pada Sang Terang sejati yang kita nantikan, yakni Yesus Kristus, Tuhan kita. Kesederhanaan, kehidupan, ketidakberdayaan, ketidak- mampuan menjadi benang merah yang amat mewarnai kedatangan-Nya yang pertama. Amin. [...]
6 November 2021Jemaatwww.sinode-org.gpil – Kominfo GPIL. Persekutuan Pemuda GPIL atau PP-GPIL adalah salah satu Organisasi Intra Gereja yang ada di GPIL, selain dari persekutuan Wanita dan Persekutuan Kaum Bapak. Mereka adalah generasi-generasi penerus GPIL yang akan membawa GPIL semakin maju ke depan.
Persekutuan Pemuda GPIL yang ada di wilayah Luwu Timur memiliki kerinduan untuk menjalin keakraban sesama Pemuda di wilayah Kabupaten Luwu Timur. Setelah sekian lama vakum dari pertemuan-pertemuan wilayah. Sehingga mereka menggagas pertemuan untuk melakukan sebuah pertemuan ibadah se-kabupaten Luwu Timur. Dan kemudian berkonsultasi dengan Pengurus Pusat PP-GPIL.
Sabtu, 30 Oktober 2021 menjadi tanggal yang ditentukan untuk melaksanakan pertemuan tersebut dibawah koordinasi langsung dari Pengurus Pusat PP-GPIL dan disepakati GPIL Jemaat Sion Sumber Nyiur Klasis Wotu Burau Tana Lili menjadi jemaat penghimpun.
Peserta dalam Ibadah Pemuda GPIL se-kabupaten Luwu Timur ini harus dibatasi karena mengingat kondisi pandemic covid-19 yang belum berakhir. Peserta harus dibatasi 3 orang per jemaat, karena mengingat jemaat yang ada di Kabupaten Luwu Timur kurang lebih sekitar 30an jemaat. Sehinggan menuntut harus dibatasi pesertanya.
Ibadah PP-GPIL Se-kab. Luwu Timur dipimpin oleh Vic. Agnes Hio, S.Th dan dalam khotbahnya, Vic. Agnes menekankan untuk terus menjalin kerjasama yang baik, agar PP-GPIL semakin maju.
Hadir juga perwakilan Pengurus Pusat PP-GPIL, Albert F. Pagalla, S.Pd dan dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa ini merupakan pertemuan sejarah dalam PP-GPIL Luwu Timur karena yang menginisiasi adalah pemuda jemaat sendiri, bukan dari pengurus pusat. Karena sebelumnya, beberapa tahun lalu, pertemuan ini sempat dilaksanakan beberapa kali namun antusias dari pemuda masih kurang. Sehingga ini menjadi hal luar biasa dalam sejarah PP-GPIL Luwu Timur. Peserta hadir memenuhi gdeung gereja yang ada. Dan Albert juga menyampaikan terima kasih kepada tuan rumah terutama kepada donatur dari Jemaat Sion Sumber Nyiur yang menanggung biaya konsumsi semua peserta.
Setelah ibadah dilanjutkan dengan pertemuan pemilihan koordinator dan wakil koordinator PP-GPIL Wilayah Luwu Timur, dan terpilihlah saudara Nobert dan Saudari Incristin Laenus yang akan menjadi koordinator PP-GPIL Wilayah Luwu Timur.
Setelah itu, dilanjutkan dengan membicarakan program kerja ke depan, dan disepakati beberapa program kerja di antaranya Ibadah Rutin PP-GPIL Wilayah Luwu Timur setiap 3 bulan sekali, perayaan Hari Raya Gerejawi (Paskah dan Natal), dan Tanggap Bencana PP-GPIL Wil. Luwu Timur.
Tetap semangat PP-GPIL. Jaya Selalau. afp [...]
24 October 2021Jemaatwww.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Rabu, 20 Oktober 2021, Persekutuan Pemuda GPIL Klasis Wasuponda Nuha Towuti menggelar Sidang Klasis dengan mengangkat tema Revitalisasi PP-GPIL Klasis Wasuponda Nuha Towuti Dalam Mengangkat Pelayanan.
Setelah kurang lebih 5 bulan dalam mempersiapkan persidangan ini, akhirnya persidangan ini bisa digelar walaupun di tengah masa pandemi. Persidangan ini sempat tertunda karena status PPKM untuk Kabupaten Luwu Timur pada bulan Agustus yang lalu berada di level 4, sehingga semua kegiatan harus tertunda. Dan melihat kondisi PPKM Kabupaten Luwu Timur yang sudah turun ke level 2, sehingga kegiatan ini boleh dilaksanakan.
Kegiatan ini merupakan kerinduan dari anggota PP-GPIL yang berada di wilayah Wasuponda Nuha Towuti untuk kembali mengaktifkan PP-GPIL di tingkat klasis, yang selama ini vakum.
Sidang Klasis ini dilaksanakan 1 hari dengan agenda kegiatan yaitu ibadah pembukaan dan pemilihan pengurus baru yang akan menahkodai pemuda-pemudi yang ada di klasis Wasuponda Nuha Towuti. Berikut adalah Susunan Pengurus PP-GPIL Klasis Wasuponda Nuha Towuti Periode 2021-2024:
Ketua: Frans Karaeng, S.PdWakil Ketua: Toding Rante, S.PdSekretaris: Saul LolaWakil Sekretaris: Yedarson Malliwang, STBendahara: Natalia Santa Minanga, S.PdBidang Organisasi: Pampang Minanga, STBidang Pelayanan: Marlin,S.PdBidang Kerohanian: Alfrichard Giardiani Anu, STBidang Minat dan Bakat: Yudea Wiranata, A.Md.TBidang Usaha dan Dana: Frits Puryono, ST
Selamat mengemban tugas pelayanan bagi pemuda-pemudi GPIL yang terpilih. Selamat memberi diri untuk kemuliaan nama Tuhan dan biarlah nama Tuhan dipermuliakan melalui tugas pelayanan ini dan PP-GPIL jaya selalu. Amin. afp
sinode gpil
@SGpil
@sinode_gpil
Sinode GPIL [...]
13 July 2021Jemaatwww.sinode-gpil.org
– Kominfo GPIL. 3 juli 2021, tepatnya pada hari sabtu, Majelis
Pekerja Klasis Palopo melaksanakan Sidang Klasis yang merupakan persidangan
tertinggi di lingkup Klasis GPIL. Dalam hal ini, GPIL Klasis Palopo yang
terdiri dari GPIL Jemaat Wara, Jemaat Wara Tirowali, Jemaat Lagaligo, Jemaat
Perumnas, Jemaat Bumi Rongkong, Jemaat Maroangin, dan Jemaat Langda Toraja. Perwakilan
setiap jemaat berkumpul di Jemaat Wara Tirowali yang bertindak sebagai tuan dan
nyonya rumah dalam persidangan kali ini.
Persidangan yang dilaksanakan hanya 1 hari saja dibuka dengan
ibadah pembukaan yang dipimpin oleh Pdt. Merry Pattudju, M.Pd. Setelah itu
dilanjutkan dengan laporan pertanggungjawaban Pengurus Majelis Pekerja Klasis
Palopo periode 2016-2021. Persidangan ini digelar dengan menerapkan protocol Kesehatan.
Dalam sambutannya, Pdt. Celya Yorini Kadang, S.Th selaku
ketua Klasis Palopo mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung selama kurang lebih 5 tahun menjadi pengurus klasis Palopo. Beliau
juga meminta maaf buat segala kekurangan-kekurangan selama ia memegang jabatan
sebagai pengurus klasis. Adapun pengurus Majelis Pekerja Klasis Palopo yang
demisioner yaitu:
Ketua: Pdt. Celya Yorini Kadang, S.Th. Wakil Ketua: Daniel Parubang, SH. Sekertaris: Pdt. Elim sega, S.Th. Wakil Sekretaris: Pdt. Ana Duma, S.Th Bendahara: Yetti Salapuk, S.Pd.
Setelah dilaksanakannya laporan pertanggung jawaban MPK
Palopo Periode 2016-2021, maka dilanjutkan dengan pemilihan pengurus Majelis
Pekerja Klasis Palopo Periode 2021-2026 dengan susunan kepengurusan sebagai
berikut:
Ketua: Pdt. Yul Damayanti, M. Teol. Wakil Ketua: Siliwanus Lakaba Sekertaris: Edy Nosi, S.AP Wakil Sekertaris: Pdt. Ana Duma, S.Th Bendahara: Herfika Lelelangan S.Pd.
Setelah pemilihan pengurus baru telah selesai, Persidangan
ini diakhiri dengan doa syukur yang dipimpin oleh Pdt. Raheli.
Selamat mengemban tugas pelayanan buat pengurus yang baru, dan terima kasih untuk pelayanannya kepada pengurus yang lama. Tuhan Yesus memberkati dalam setiap pelayanan-pelayanan selanjutnya. afp
sinode gpil
@SGpil
@sinode_gpil
Sinode GPIL [...]
Kegiatan Pembinaan
3 November 2021www.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL) terus meningkatkan pelatihan-pelatihan dan pembinaan bagi… [...]
12 October 2021www.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Pelatihan MGM (Menggerakkan Gereja dan Masyarakat) untuk tahap 2 kembali digelar… [...]
27 September 2021Modul Panggilan, Tugas, dan Tanggung Jawab Majelis Gereja (download) Modul Berkhotbah Tahap 1 (download) Materi… [...]
25 June 2021Bacaan Alkitab: II Korintus 6:1-10 Minggu, 27 Juni 2021 (Stola Hijau) Tema : Kasih… [...]
28 April 2021www.sinode-gpil.org – Kominfo GPIL. Tim Pembinaan GPIL kembali melaksanakan satu kegiatan pembinaan, yang saat ini… [...]
23 March 2021Sinode GPIL –Tim Pembinaan GPIL yang dipimpin oleh Pdt. Laurens Jan Vogelaar, seorang misionaris dari… [...]
13 March 2021Sinode GPIL – Menggerakkan Gereja dan Masyarakat (MGM) adalah salah satu program kegiatan dari tim… [...]
Palita ku
7 May 2025Khotbah Minggu, 11 Mei 2025 (Stola Putih)
Tujuan : Agar warga jemaat menyadari bahwa orang Percaya mempunyai gembala yang baik dan setia.
Mazmur 23 ini adalah mazmur yang terkenal karena ada tertulis tentang Tuhan yang adalah gembala. Kata gembala memiliki arti penjaga atau pemelihara binatang/ternak. Juga dalam Perjanjian Lama, kata gembala ini menunjuk kepada seseorang yang pekerjaannya menggembalakan atau memelihara kawanan ternak, misalnya gembala sapi, kerbau, domba dls. Namun kata gembala itu sendiri juga sering dipakai untuk menunjuk atau menyebutkan tentang Allah sebagai Gembala yang Agung (Mzm 23:1-4) dan orang-orang yang percaya (umat) itu sendiri disebut sebagai domba-domba-Nya. Dalam mazmur 23 ini Allah digambarkan sebagai gembala yang penuh perhatian kepada umat-Nya sebagai domba yang harus diurus dan merasakan perhatian dari Sang Gembala.
Dalam hubungan dengan Allah, melalui bahan bacaan kita mazmur 23 ini, pemazmur memberi gambaran hubungannya dengan Allah selayaknya hubungan antara domba dengan gembalanya. Dimana pemazmur saat itu sedang diperhadapkan dengan situasi yang tidak baik. Pemazmur sedang berada dalam pelarian dari kejaran pembunuhan dirinya dari raja Saul. Dalam sittuasi yang tidak baik itu, Daud memberikan penegasan bahwa dalam hidupnya, Tuhan adalah sosok gembala yang baik dan setia. Tuhan digambarkan sebagai gembala baik yang senantiasa menuntun dan memenuhi kebutuhan serta selalu melindungi domba-domba-Nya. Sebagai gembala, Allah tidak akan pernah meninggalkan dia. Allah tahu apa yang menjadi kebutuhan umat-Nya dan Ia akan memberikan yang terbaik menurut kehendak-Nya. Karena itu pemazmur bertekad untuk terus berharap dan bersandar hanya kepada Tuhan, Sang Gembala yang baik.
Hal yang dapat menjadi bahan perenungan kita dari Mazmur 23 : 1 – 6 ini adalah :Dari pengalaman akan Allah yang menjadi Gembalanya, Daud menyimpulkan bahwa dia tidak akan kekurangan suatu apapun yang baik baginya;Jika keyakinan mendalam orang percaya didalam Allah: jika Tuhan adalah Gembalaku, yang menyediakan makanan bagiku, maka aku boleh yakin bahwa aku tidak akan kekurangan apa pun yang benar-benar aku butuhkan dan yang baik bagiku;
Tuhan adalah gembala yang baik, yang mengenal domba-domba-Nya dan domba-Nya pun mengenal-Nya (Bnd. Yoh. 10 : 1 – 5 ); serta Sang Gembala senantiasa berjalan di depan dan domba-domba-Nya mengikuti-Nya;Tuhan adalah Gembala yang baik menjamin keselamatan jiwa domba-domba-Nya (bnd. Yoh.10:6-9a, 11); penuh perhatian dan peduli terhadap umat-Nya seperti seorang ayah kepada anak-anaknya dan seorang gembala kepada kawanan dombanya;Sebagai Gembala yang baik Tuhan memberi jaminan berkat yang melimpah (bnd.Mzm.23: 1-3; 81 : 17; Yoh. 10 : 9b – 10); serta jaminan penyertaan-Nya dalam hidup kita.
Sebagai orang yang mempunyai gembala yang baik dan setia, jangan takut dan kuatir dalam menjalani hidup di tengah dunia yang penuh dengan berbagai tantangan dan pergumulan, karena Allah setia dan peduli kepada kita sebagai umat-Nya. Jadikanlah Tuhan gembala dalam kehidupan kita karena Dia-lah Allah yang akan selalu menyegarkan jiwa kita, bagaikan sekawanan domba yang digiring ke padang rumput yang hijau dan ke air yang tenang. Dialah Allah yang akan menyertai dalam perjalan hidup kita walaupun kita harus melewati lembah kekelaman, Dia tidak akan pernah meninggalkan kita. Dia adalah Allah pemberi jaminan hidup yang penuh dengan berkat melimpah baik secara jasmani maupun secara rohani. Selama kita mau menjadikan Tuhan sebagai gembala yang baik dalam hidup dan kita pun mau menjadi domba yang baik bagi gembala yang baik, apapun yang menjadi kebutuhan kita akan tersedia, dimulai dari kebutuhan fisik, rasa aman, ketentraman dan lain sebagainya. Mari jadikan diri kita menjadi domba gembalaan Tuhan yang mau taat dan setia untuk melakukan segala perintah Allah serta terus bergantung sepenuhnya kepada gembala yang baik, maka kebaikan dan kemurahan Tuhan akan selalu menjadi bagian dalam hidup kita. Tuhan memberkati. Amin. [...]
1 May 2025Minggu, 4 Mei 2025 (Stola Putih)
Tujuan : agar warga jemaat dapat memahami kebaikan Tuhan Dan merespon dalam kehidupan sehari-hari
Mungkinkah ada waktu bagi kita sejenak, selama kita hidup lalu bertanya kepada diri sendiri “apakah kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan? Sebenarnya tidak sulit untuk menjawabnya, karena setiap orang punya cerita sendiri tentang dirinya yang mengasihi Tuhan.
Dalam bacaan saat ini, diceritakan mengenai percakapan petrus dengan Yesus Kristus setelah sarapan. Yesus menunggu sampai mereka selesai makan lalu mengatakan sesuatu kepada petrus sebab dia tidak ingin merusak acara sarapan petrus. (ini perlu menjadi perhatian bagi kita orang tua bahwa terkadang kita tidak sadar kita marah Ketika kita makan kepada pasangan atau kepada anak-anak, itu hal yang tidak boleh dilakukan). Petrus menyadari bahwa Tuhan Yesus telah merasa jengkel, dan mungkin menduga bahwa ia tidak akan menerima apapun selain teguran akibat pengkhianatan dan sikapnya yang tidak tahu berterima kasih. Namun rupanya kita bisa melihat sikap Yesus, bahwa dia tidak sedang berbicara dengan seorang penjahat, seorang pengkhianat. Yesus merasa senang dengan ketulusan petrus, kesalahan itu tidak saja diampuni melainkan dilupakan. Kristus menunjukkan betapa Dia tetap mengasihinya sama seperti sebelumnya. Yang menariknya ialah Justru Yesus bertanya kepada Petrus dan mengulangnya sampai tiga kali. Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi aku, lebih dari pada mereka ini? (ayat 15).
Dalam matius 26:33, Petrus menyatakan bahwa komitmennya lebih besar dari murid-murid yang lain. Sekarang Tuhan yesus bertanya apakah dia masih yakin bahwa komitmennya lebih dari pada yang lainnya. Atau apakah peristiwa yang terjadi pada waktu Tuhan Yesus diadili mengubah sikap petrus dan komitmennya kepada Tuhan Yesus?
Kata kasih yang dipakai disini berasal dari 2 kata Yunani, 1. Agapao berarti kasih yang rasional dan bertujuan, terutama dari pikiran dan kehendak. 2. Phileo, melibatkan perasaan kasih yang hangat yang lazim dari emosi. Jadi suatu kasih yang lebih pribadi dan penuh perasaan. Melalui kedua kata ini Yesus menunjukkan bahwa kasih petrus jangan hanya dari kehendak saja namun juga dari hati. Kasih yang timbul baik dari maksud maupun dari hubungan pribadi.Oleh karena Petrus menyangkal Tuhan Yesus didepan orang lain maka Tuhan Yesus mengampuni dan menahbiskan dia Kembali kepada pelayanan. Sekalipun kenyataan mengikut Yesus dan melayani umat sebagai gembala itu tidak mudah dan mengalami penderitaan sama seperti Yesus.
Percakapan Yesus dengan petrus, merupakan percakapan yang penuh khidmat. Tuhan Yesus hendak menuntun petrus untuk menyadari bahwa dia tidak dapat setia dan mengasihi Tuhan hanya dengan mengandalkan kekuatan yang ada pada dirinya. Kasih dari Tuhan Yesus adalah kasih yang dituntut dari dirinya yang dia dapat peroleh dengan bergantung penuh kepada Tuhan.Kita dapat memahami perasaan petrus, tentu ia sangat sedih dengan perasaan bersalah dan sangat mungkin ia merasa tidak layak dan tidak berguna lagi. Namun Tuhan Yesus memulihkannya. Pemulihan dari Tuhan Yesus dinyatakan bukan hanya dalam pengampunan melainkan membongkar akar kesalahan, memperbaharui dan memperlengkapi agar orang kembali masuk kedalam rencana Allah yang sempurna atasnya. Untuk itu, respon Yesus sekaligus menjadi perintah “gembalakanlah domba-dombaku” merupakan peneguhan Kembali kepemimpinan dan panggilan Petrus bahwa ia dipulihkan, ia dilayakkan dengan menyadari bahwa ia tidak boleh memimpin mengikuti suara hatinya sebab yang dipimpin adalah milik Sang Gembala yang baik yang telah mati bagi mereka.
Pertanyaan dan perintah kepada Petrus juga menjadi pertanyaan penting untuk semua orang percaya. Bahwa kita harus memiliki kasih pribadi dari hati bagi Yesus dan pengabdian kepadaNya. Yohanes 14:15 berkata “Jikalau kamu mengasihi aku, kamu akan menuruti segala perintahku”. Menjawab atau meresponi kasih Tuhan rela dan sedia untuk tunduk dan taat pada pangilan Tuhan yang harus dikerjakan dengan setia. Focus pada panggilan kita, Sambil kita meyakini bahwa Tuhan berkarya dalam hidup kita meneguhkan, Memampukan. Bahwa dalam hidup ini kita seringkali dihadapkan dengan tantangan, pergumulan, jalanilah karena Dia sedang menyiapkan sukacita dan berkatnya. AMIN [...]
24 April 2025Khotbah, Minggu 27 April 2025 (Stola Putih)
Tujuan : Agar warga Jemaat mengerti bahwa dengan kepercayaan yang sungguh kepada Yesus Kristus kita akan mengalami kebahagiaan yang kekal.
Injil Yohanes mengambarkan situasi yang rumit yang dirasakan oleh para murid, hal tersebut terlihat pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar mereka dikejutkan dengan kubur yang kosong. Mayat Yesus sudah tidak ada di tempat dimana diletakkan oleh Yusuf dari Arimatea. Yesus yang bangkit mengatakan kepada Maria Magdalena “…tetapi pergilah kepadasaudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Akuakan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” (ay. 17b). Maria Magdalena pergi menyampaikan berita itu kepadamurid-murid yang lain. Pada sore hari itu mereka masih diliputi rasa takut dan trauma yang mendalam tentang peristiwa tiga hari lalu yakni penyiksaan dan bahkan pembunuhan Yesus. Sekali lagi bahwa peristiwa Jumat Agung adalah peristiwa yang paling kelam yang dialimi oleh para murid serta orang-orang yang mengikuti-Nya. Jadi, ketakutan dan trauma itu dialami oleh mereka. Respon dari ketakutan itu adalah dengan mengunci pintu yang rapat-rapat. Dalam suasana yang mencekam kehadiran Yesus membawa damai sejahtera yang besar bagi mereka dengan mengucapkan “Damai sejahtera bagi kamu”.
Tiga hari sebelumnya, para murid menyaksikan peristiwa salib yang begitu sadis terhadap guru yang mereka sungguh kagumi. Kini,mereka berkumpul di suatu tempat dalam ruang yang terkunci rapat. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Hati diliputi takut, cemas, kecewa dan trauma sangat dalam. Mereka diliputi rasa duka yang mendalam setelah tiga hari lalu menguburkan Sang Guru. Dalam situasi itu, Sang Guru tiba-tiba hadir di tengah-tengah mereka. Kehadiran-Nya adalah untuk mengobati dan melenyapkan rasa takut, kecewa dan trauma sertamembawa damai sejahtera. Ia memerlihatkan tangan yang berlubang bekas paku, menghembusi mereka dengan Roh Kudus supaya mereka memiliki keberanian pergi meneruskan berita itu. Namun, Tomas yang tidak ada di tempat saat itu pergi di jumpai dengan murid-murid yang lain dan menyampaikan kepadanya bahwa mereka telah melihat Allah. Namun Tomas tidak langsung mempercayai berita tersebut. Dia membutuhkan bukti nyata dengan mencucukkan jarinya ke dalam lobang bekas paku. Sang Guru tidak ingin para murid tenggelam dalam keragu-raguan seperti Tomas. Karena itu, delapan hari kemudian Sang Guru kembali menjumpai mereka dalam suasana yang sama. Berada dalam rumah yang terkunci rapat dan Tomas telah berada bersama-sama dengan murid yang lain. Yesus kembali menyampaikan damai sejahtera bagi mereka. Saat itu pula, terdengan pengakuan iman pertama kali dari Tomas dan yaitu “Ya Tuhanku dan Allahku”. Yesus berkata: “Karena engkau telah melihat aku maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.” Ungkapan Yesus ini bukan teguran, melainkan sebuah berkat bagi semua orang yang menjadi percaya tanpa melihat dan menyentuh.
Gereja saat ini ada karena pemberitaan dari orang-orang yang mempercayai berita bahwa Yesus adalah Allah. Tidak ada di antara kita saat ini yang melihat Yesus, namun kita meyakini dan memercayai-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat. Berita kebangkitan-Nya adalah suatu semangat beriman bagi kita walaupun sebagai gereja yang disuruh ke dalam dunia ini menghadapi berbagai tantangan, tekanan dan hambatan. Akan tetapi, gereja terus bersaksi tentang kebangkitan itu bahwa Yesus sungguh-sungguh telah mengalahkan maut. Amin [...]
18 April 2025Khotbah, Minggu 20 April 2024 (Hari Paskah) – Stola Putih
Tujuan : Agar Warga Jemaat memahami bahwa Yesus Kristus memerintahkan kita mewartakan Keselamatan dariNya kepada seluruh ciptaan.
Jika membaca secara seksama terdapat perbedaan mendasar antara empat Kitab Injil dalam mengisahkan peristiwa kebangkitan Yesus. Dibandingkan Injil lainnya hanya Yohanes yang menceritakan kisah kebangkitan Yesus secara mendetail, terlebih khusus pada Yohanes 20: 1-18 memberikan perhatian penuh pada sosok Maria Magdalena sebagai saksi kunci dari kebangkitan Yesus. Peristiwa kebangkitan itu dimulai dari ketika Maria Magdalena melihat pintu batu kubur Yesus telah terbuka dan kubur-Nya telah kosong. Dengan hati yang masih dipenuhi dengan kesedihan dan kekalutan karena ditinggalkan oleh sosok Sang Rabuni (Guru), ia menyimpulkan bahwa mayat Yesus telah dicuri. Dengan memeluk kesedihan itu, ia menyampaikan kabar tersebut kepada murid-murid Yesus yang lain, dan berita tersebut membuat Petrus dan murid-murid yang lain berlari menuju kubur itu. Petrus yang melangkah lebih jauh dari Maria Magdalena. Ia masuk ke dalam kubur dan melihat (Yunani: theoreo) kain kafan yang sudah terletak di tanah. Dengan menggunakan kata theoreo, Yohanes ingin menyampaikan bahwa sosok Petrus telah tiba pada kesadaran bahwa ada sesuatu yang tidak biasa di balik hilangnya mayat Yesus. Sama halnya dengan murid yang lain, yang sebelumnya hanya menjenguk kedalam dan masuk pula ke kubur, mereka melihat (Yunani: horao) dan percaya (ay. 8). Dengan menggunakan kata horao Yohanes memberikan penegasan bahwa kedua murid ini “percaya” bahwa Yesus telah bangkit.
Sementara itu, Maria Magdalena tampaknya belum tiba pada horao itu, sebagaimana murid yang lainnya. Karena itu, respon Maria Magdalena kepada malaikat masih sama dengan kesaksiannya kepada Petrus dan murid yang lain, “Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu dimana Ia diletakkan (ay. 13).” Maria kemudian melihat (Yunani: theoreo) Yesus, namun tidak mengenali-Nya (ay. 14). Mulanya ia tidak percaya, (ay.15) karena mengira bahwa orang yang sedang berbicara dengannya adalah penjaga taman. Namun, ketika Yesus memanggil namanya, “Maria!”, Maria langsung mengenali orang itu. Ia tahu betul bahwa yang sedang berbicara dengannya adalah Yesus, Guru yang amat dikasihinya, ia kenal dengan suara-Nya. Oleh karena itu, amatlah wajar jika Maria dengan spontan ingin memegang Yesus, Guru yang amat dikasihinya. Namun, apa kata Yesus? “Janganlah engkau memegang Aku, sebab aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” (ay.17). Melalui pengutusan itulah, Maria kembali kepada murid-murid yang lain dengan kesaksian, “Aku telah melihat Tuhan! (horao).
Melalui peristiwa paskah yang adalah peristiwa penting dalam kehidupan umat percaya. Kebangkitan Kristus telah menjadi jaminan bahwa cinta kasih Allah begitu luar biasa bagi umat-Nya. Dalam segala ketidaklayakan, kita dilayakkan menjadi umat-Nya. Peristiwa paskah memberikan jaminan bahwa kita menjalani kehidupan ini dalam cinta Allah yang tidak pernah terbatas. Kebangkitan Kristus menegaskan keberpihakan Allah kepada kehidupan umat-Nya. Jika dosa mengekspresikan maut, maka kebangkitan Kristus menegaskan bahwa maut itu ditundukkan dalam cinta Allah kepada kita. Untuk merespon karya keselamatan Allah ialah kita dituntut hidup yang benar-benar berpusat kepada Kristus. Dalam iman dan percaya, serta terus menerus mewartakan keselamatan itu sebagai bagian tindakan iman. Sama halnya ketika Yesus memberikan penugasan kepada Maria Magdalena, dan kita saat ini, untuk “Pergilah” artinya tidak berdiam diri, tanpa melalukan apa-apa. Akan tetapi kita diminta untuk mengabarkan Injil, memberitakan karya keselamatan yang Yesus sudah berikan kepada kita, mengerjakan dan menjalankan misi Allah yang telah dimandatkan kepada kita, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku ….” (Mat. 28:19-20). Di dalam terang kebangkitan Kristus inilah menjadikan kita sebagai Maria-Maria yang lain, yang telah mendapatkan pemulihan dan keberanian yang menjadi spirit kita dalam mewarktakan kabar keselamatan itu melalui tindakan yang memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan Allah, singga orang lain akan sampai pada kesaksian bahwa “Aku telah melihat Tuhan! Melalui suara dan tangan kita yang terus menerus mewartakan Cinta Kasih Kristus melalui karya keselamatan-Nya. Amin… [...]
Komentar Terbaru