Aku Datang Segera (Wahyu 22 : 6 – 21)

Minggu, 1 Juni 2025 (Stola Putih)

Tujuan : Agar warga jemaat senantiasa percaya, setia dan taat Kepada kehendak Tuhan, serta menjaga kekudusan hidupnya dalam menantikan kedatangan Tuhan Yesus.

Kata ‘Wahyu’ adalah terjemahan dari bahasa Latin ‘Revelatio’, yang berarti menyingkapkan atau membuka sesuatu yang sebelumnya tertutup. Di dalam Alkitab, kitab Wahyu adalah satu-satunya kitab yang berbicara tentang akhir zaman. Oleh karena itu kitab Wahyu juga dikenal sebagai kitab nubuat. Penulis sekaligus penerima wahyu ini adalah rasul Yohanes.

Di dalam kitab ini pertama-tama mengungkapkan masa-masa sukar, masa di mana kegelapan makin kelam, ketakutan menyebar ke seluruh umat manusia, dan kekuatan-kekuatan besar, yang tidak bertuhan dan jahat, tampil dalam sejarah dunia. Inilah upaya jahat dari si Iblis untuk menentang dan mencegah terwujudnya rencana Kristus yakni mendirikan pemerintahanNya sebagai Raja segala raja. Namun dalam kitab ini juga terdapat penghiburan dan dorongan, sebab Allah mengetahui segala sesuatu sejak awal, bahkan juga kesengsaraan yang akan dihadapi umatNya. Akhir dari seluruh kesukaran dan penderitaan yang dialami oleh umatNya, kemudian ditentukan oleh Kristus yang menang. Inilah tema terbesar dari wahyu ilahi yang diungkapkan dalam pasal terakhir kitab Wahyu yakni nubuat mengenai Kristus sebagai Raja segala raja.

Kedatangan Kristus merupakan tema utama dalam pembacaan kita pada hari ini. Kata ‘segera’ dalam ayat 7 dan 12, bukan berarti bahwa Dia akan datang sesaat sesudah kitab ini dituliskan, namun dimaksudkan sebagai rangkaian peristiwa yang mendahului kedatanganNya yang kedua kali tersebut, akan terjadi demikian cepatnya sehingga orang akan terkejut. Tujuan kedatanganNya jelas yakni untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.

Pernyataan diriNya sebagai Alfa dan Omega (ayat 13), mengungkapkan bahwa Dia, Kristus, sudah ada sebelum alam semesta yang diciptakan olehNya ini ada, dan bahwa Dia, Kristus, akan tetap ada hingga akhir waktu, sebab segala sesuatunya akan disempurnakan di dalam Dia. Dia mengetahui segala sesuatu, sebelum dunia ini dijadikan hingga kedatanganNya kembali yang kedua kali untuk mengadili segala makhluk. Dia mengetahui dan mengenal semua isi hati anak-anak manusia, sampai di kedalaman hati mereka tidak ada satu peristiwa terkecil apapun yang tersembunyi bagiNya, sejak jaman purbakala hingga di masa depan. Itulah sebabnya Dia dapat secara adil membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. Hanya mereka yang telah menguduskan dirinya di dalam dan oleh penderitaan-penderitaan yang dialaminya karena iman kepada Kristus yang akan masuk ke dalam Kota KudusNya (ayat 14). Inilah kebahagiaan luar biasa dan adil yang dianugerahkan hanya kepada orang-orang yang tekun dan setia kepadaNya. Kristus kemudian mengklaim diriNya sebagai Yesus, yang menjadi sumber dari semua wahyu yang dicatat oleh Yohanes (ayat 16). Dia juga memberi gelar pada diriNya yakni ‘tunas’ atau keturunan Daud, yang berarti diriNyalah yang telah dinubuatkan oleh para nabi, dan ‘bintang timur yang gilang gemilang, yang berarti fajar yang semarak kemuliaannya melampaui cahaya mentari.

Roh Allah dan pengantin perempuan yakni jemaatNya yang sejati memberikan undangan, dan bagi mereka yang mendengarnya juga ikut memberikan undangan yaitu kepada siapa yang haus dan mau mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma. Undangan ini mengingatkan kita pada perkataan Tuhan Yesus kepada perempuan Samaria yang dijumpainya di sumur Yakub, di kota Sikhar, Samaria, “tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” (Yoh. 4 : 14). Inilah undangan untuk menerima dan menikmati kehidupan kekal dalam persekutuan dengan Kristus Yesus sebagai Raja segala raja. Sebelum mengakhiri penyataan diriNya, Dia, yang memberi kesaksian tentang diriNya, yakni Tuhan Yesus, menegaskan kembali bahwa Dia akan datang segera, dan mereka yang percaya menyambutnya dalam iman, “Amin, datanglah Tuhan Yesus.

Perjalanan kehidupan kita sebagai pengikut Kristus atau jemaatNya memang tidaklah mudah. Pergumulan, tantangan bahkan penganiayaan sudah menjadi bagian dalam proses hidup beriman kita. Namun semua itu bukan untuk menghalangi apalagi sebagai penolakan terhadap keputusan kita dalam mengikut Dia, melainkan sebagai proses pemurnian iman kita di hadapanNya. Sama seperti upaya si Iblis yang berusaha menggagalkan rencana Kristus untuk menjadi Raja segala raja, demikian pula upaya si Iblis terhadap pengikut Kristus, yang terus berusaha untuk menggagalkan kemenangan iman kita. Kunci dari kemenangan iman kita adalah percaya, setia dan taat kepada kehendak Tuhan. Dia, Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir. Dia mengetahui segala sesuatu dan berkuasa atas segala sesuatu. Dialah Raja segala raja. Apakah yang tidak dikenalNya pada diri kita? Apakah yang tidak dapat dilakukanNya bagi kita? Dan apakah pula yang tidak dapat diberikanNya bagi kita?

Akhir dari seluruh perjalanan hidup kita ditentukan oleh keputusanNya. Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya, yakni mereka yang menjauhkan diri dari segala perbuatan terkutuk dan cemar. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu. “Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!” (ayat 7). Amin