
Khotbah, Minggu 8 Juni 2025 (Stola Merah)
Tujuan : Warga jemaat dapat menyadari bahwa Hidup dalam pimpinan Roh Kudus artinya membuka hati dan menundukkan diri pada kehendak Tuhan serta mau terlibat dan dilibatkan dalam karya kesaksian dan pemberitaan Injil dalam kehidupan sehari-hari.
Apa arti Tunduk? Dalam kamus besar bahasa Indonesia Tunduk adalah: Pengertian yang pertama adalah Patuh ,menurut ( hal ini berkaitan dengan perintah aturan,dan sebagainya). Misalnya dalam aturan di sekolah ,seorang murid harus mentaati aturan yang telah ditetapkan di sekolah misalnya; Datang tepat waktu,.memakai seragam lengkap sesuai jadwal,memberi surat keterangan apabila tidak datang kesekolah,dan lain sebagainya. Pengertian yang kedua adalah takluk atau menyerah.; Misalnya dalam perang jika orang menyerah kepada musuh, mereka akan membawa bendera putih sebagai tanda mereka menyerah. Arti yang ketiga adalah menunduk karena takut;misalnya anak itu menunduk di hadapan orang tuanya karena telah dimarahi.
Pertanyaan penting bagi kita adalah: apakah hidup menurut pimpinan Roh Kudus hanyalah taat pada aturan semata?, atau hanya karena menyerah kepada Allah karena takut hukuman? Ketika kita dipimpin oleh Roh Allah berarti kita juga tinggal bersama dengan Tuhan, dan Tuhan tinggal di dalam kita, dan semuanya itu akan terlihat dengan jelas dalam kehidupan kita di mana pun kita berada. Orang yang dipimpin oleh Roh Kudus atau sebaliknya tidak dipimpin oleh Roh Kudus akan terlihat dalam kata-katanya, terlihat dalam komunikasinya dengan sesamanya, terlihat dalam relasinya dengan sesama, juga terlihat dalam seluruh keberadaan hidupnya. Intinya adalah bahwa orang-orang yang telah menerima Roh Allah, yang dipimpin oleh Roh Kudus, telah mengalami perubahan kehidupan. Hidupnya berubah menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.Orang yang dipimpin oleh Roh maka dia disebut sebagai anak-anak Allah yang juga menjadi ahli waris untuk menerima janji-janji Allah, yang diberikan kepada setiap orang yang percaya dan setia kepada Yesus Kristus. Peristiwa turunnya Roh Kudus adalah penggenapan janji Allah untuk menyertai umat agar dapat mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Allah. Namun orang percaya harus mau untuk menundukkan diri dan menyerahkan diri untuk dipakai Allah mengerjakan tugas panggilan. Sekalipun banyak tantangan tetapi Roh Kudus yang akan menolong dan menyertai orang percaya dalam tugas panggilannya.
Bacaan ini mengisahkan peristiwa Pentakosta Yahudi. Pentakosta Yahudi itu diubah menjadi sebuah peristiwa yang penting dan menentukan penyebaran karya keselamatan di dalam Kristus bagi manusia ke seluruh dunia. Kisah Pentakosta dalam Kisah Para Rasul 2:1 -21 diawali dengan pernyataan bahwa semua orang percaya berkumpul di suatu tempat (1). Hal tersebut terjadi karena Pentakosta merupakan sebuah upacara keagamaan yang penting dan besar bagi orang Yahudi. Dalam upacara Pentakosta, mereka memperingati peristiwa Allah memberi hukum Taurat kepada bangsa Israel yang menunjukkan sebuah masa yang baru, yaitu bangsa Israel hidup dalam bimbingan, tuntunan dan pemeliharaan Allah. Dalam upacara Pentakosta tersebut, mereka juga mengucap syukur untuk berkat Allah yaitu keberhasilan panen mereka. Karena penting dan besarnya upacara Pentakosta tersebut, maka semua laki- laki Yahudi termasuk yang tinggal di luar negeri harus mengikuti upacara Pentakosta sehingga hari itu berkumpul banyak orang dari berbagai bangsa dan bahasa.
Di hari Pentakosta itu para murid mengalami kepenuhan Roh Kudus (ayat 2 -4). Roh Kudus mengubah dan memulihkan kehidupan para murid. Mereka yang awalnya mengalami rasa kehilangan, tidak berdaya dan takut menghadapi orang-orang yang pernah menyalibkan Tuhan Yesus, diubah dan dipulihkan. Para murid dipulihkan seperti ketika Tuhan Yesus mengutus mereka berdua-dua memberitakan keselamatan di dalam diri-Nya, ada keberanian menyaksikan karya dan kebaikan Allah kepada banyak orang. Roh Kudus juga memperlengkapi para murid dengan kemampuan berbahasa lain seperti yang diberikan Roh Kudus untuk mengatakannya (ayat 4). Kesaksian para murid dengan berbagai bahasa itu membuat semua orang mendengar dan mengerti akan karya Allah di dalam Tuhan Yesus karena mereka mendengar kesaksian sesuai dengan bahasa mereka sendiri (ayat 7 -11).
Dalam khotbah Rasul Petrus dalam peristiwa pentakosta ada empat pokok yang diuraikan Petrus yaitu: a. berita tentang pelayanan umum dan kesengsaraan Kristus; b. penegasan ilahi atas ke MesiasanNya dalam kebangkitan dan mereka menjadi saksi atas kebangkitan Kristus; c. kesaksian Perjanjian Lama bahwa Yesus adalah Mesias; d. anjuran kepada pendengar supaya bertobat dari dosa dan percaya kepada Kristus sebagai Juruselamat.
Dari bacaan kita hari ini apa yang hendak kita pelajari dan renungkan?
Pertama : Menyadari bahwa hidup kita telah dikuasai Roh Kudus maka janganlah kita takut dalam pergumulan dan tantangan hidup yang kita alami. Apalagi tantangan yang menyangkut iman kita karena dalam hidup ini ketika kita telah dipimpin oleh Roh Kudus maka Allah akan memberikan keberanian untuk menghadapinya. Sebagaimana para murid yang dulunya takutakahirnya menjadi berani. Roh Kudus juga mengubah hidup seseorang lebih baik dari waktu ke waktu contohnya Paulus yang ditangkap Allah menjadi pemberita Injil.
Kedua : Roh Kudus mempersatukan orang Percaya di dalam Kristus, Roh Kudus menghilangkan sekat-sekat atau perbedaan dalam hidup manusia. Baik itu status, suku, ras, bangsa, bahasa sehingga tidak ada lagi perbedaan di dalam Kristus, semua sama di hadapanNya. Bahkan melalui Roh Kudus Allah ingin agar kita dapat memahami Firman Allah yang kita dengarkan dan setia untuk hidup dalam pimpinan RohNya. Amin
Komentar Terbaru