
Tujuan : Supaya warga jemaat menyadari tentang bagian yang terbaik dalam kehidupan orang percaya
Sibuk, cemas atau kuatir adalah perilaku yang ada dalam diri manusia. Hal ini terjadi karena begitu banyak hal yang perlu untuk diurus dalam kehidupan ini. Keluarga, pekerjaan, pelayanan dan masih banyak hal lainnya. Ketika ada tamu, itu juga menjadi penting. Menjamu dengan cara mempersiapkan jamuan makanan dan minuman sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan di berbagai tempat. Mempersiapkan jamuan yang terbaik bagi tamu yang datang berkunjung di rumah, seperti itulah yang dilakukan oleh Maria dan Marta yang begitu antusias menerima Yesus yang berkunjung dan bertamu di rumah mereka walaupun banyak biaya yang harus dikeluarkan, karena Yesus datang dengan murid-murid-Nya. Marta dengan sibuknya menyiapkan jamuan makanan sehingga lupa untuk mendengarkan apa yang disampaikan oleh Tuhan Yesus, sedangkan Maria duduk dengan tenang memberi perhatian dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh Tuhan Yesus (ayat 39) tanpa menghiraukan Marta yang sibuk mempersiapkan jamuan untuk tamunya, (ayat 40). Sebagai tuan rumah yang baik, Marta telah berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam menyambut tamunya, hanya saja dia menyalahkan orang lain (Maria) yang tidak peduli dengan apa yang dikerjakanya, sampai Marta ditegur oleh Tuhan Yesus (ayat 41-42). Dalam hal ini bukan berarti Yesus menyalahkan Marta, apa yang dilakukannya itu juga baik dan penting, tetapi hanya satu hal yang mendesak dan perlu dari semua kesibukan yang baik itu adalah duduk di kaki Yesus dan mendengarkan Dia. Tuhan mau supaya kita mendahulukan Tuhan dari semua hal yang kita lakukan. Kita harus punya waktu untuk menyembah dan memuliakan Dia serta mendengarkan Firman-Nya.
Dalam menjalani kehidupan di tengah-tengah dunia ini, setiap orang tentu mengharapkan kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan dan sukacita. Hidup yang senantiasa mendatangkan suatu keadaan dimana hidup yang lebih baik dari sebelumnya. Namun untuk mencapai semua itu bukanlah sesuatu hal yang mudah. Kita akan diperhadapkan dengan berbagai pilihan. Banyaknya pilihan seringkali membuat kita salah fokus dalam memilih dan menentukan pilihan. Kalau pilihan kita tepat, maka apa yang menjadi kerinduan dan harapan dalam kehidupan ini akan tercapai, tetapi kalau kita salah pilih, maka apa yang menjadi kerinduan dan harapan itu tidak akan tercapai (gagal). Oleh karena itu sebagai orang percaya, kita perlu untuk melihat bahwa apakah pilihan kita itu sudah sesuai dengan Firman Tuhan atau tidak, karena tidak ada pilihan terbaik selain mengikut Dia dan hidup sesuai dengan Firman-Nya.
Apa yang dikisahkan dalam perikop bacaan kita saat ini adalah cerita yang tidak asing lagi bagi kita orang percaya, namun kisah ini bisa menjadi petunjuk bagi kita dalam menjalani hidup di dunia ini yang akan selalu memperhadapkan begitu banyak pilihan dalam kehidupan ini. Oleh karena itu, dari bahan bacaan kita saat ini, kita perlu untuk memahami dengan benar bahwa: Marta sibuk sekali melayani saat ia seharusnya berada bersama saudaranya, duduk dekat kaki Yesus untuk mendengarkan perkataan-Nya. Tekadang urusan duniawi menjadi jerat bagi kita bila hal ini menghalangi kita untuk melayani Allah dan mendapatkan hal terbaik dalam hidup kita; kepedulian dan pengejaran hal-hal duniawi oleh karena kekuatiran yang berlebihan seringkali menjadi penyebab gangguan dalam keluarga dan menimbulkan pertikaian dalam hubungan dengan sesama; dalam kehidupan kita sebagai orang percaya, harus ada keseimbangan antara jasmani dan rohani, dan dari semua hal yang kita lakukan harus mendahulukan Tuhan (bnd. Matius 6:33-34); kita percaya dan akui, bahwa tanpa Tuhan semua apa yang kita raih, prestasi dan kesibukan kita akan menjadi sia-sia. Karena hanya didalam Tuhan kita akan menemukan kekuatan dan arah hidup yang benar dalam perjalanan hidup yang sedang kita jalani. Kita harus mengutamakan Tuhan (1Korintus 10:31). Tuhan yang harus selalu menjadi yang prioritas karena Dia-lah yang menciptakan kita dan yang telah menebus kita, sehingga kita hidup bukan untuk diri kita sendiri tetapi untuk Dia yang telah mati dan yang dibangkitkan oleh Allah dari antara orang mati. (bnd. 2 Kor. 5: 15).
Sidang jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus,
Dalam setiap apa yang kita lakukan, dalam keluarga, pekerjaan bahkan pelayanan harus selalu ada keseimbangan (lakukan dengan kasih) bahkan terlebih kita harus selalu memprioritaskan perjumpaan kita dengan Tuhan karena ini adalah bagian yang terbaik untuk menjadi pilihan kita. Kita dapat memilih bagian yang lebih baik, yang tidak akan diambil dari kita. Kita lakukan semua ini untuk kemuliaan nama Tuhan. Amin.
Komentar Terbaru