Tuhan Adalah Gembalaku (Mazmur 23 : 1 – 6)

Khotbah Minggu, 11 Mei 2025 (Stola Putih)

Tujuan : Agar warga jemaat menyadari bahwa orang Percaya mempunyai gembala yang baik dan setia.

Mazmur 23 ini adalah mazmur yang terkenal karena ada tertulis tentang Tuhan yang adalah gembala. Kata gembala memiliki arti penjaga atau pemelihara binatang/ternak. Juga dalam Perjanjian Lama, kata gembala ini menunjuk kepada seseorang yang pekerjaannya menggembalakan atau memelihara kawanan ternak, misalnya gembala sapi, kerbau, domba dls. Namun kata gembala itu sendiri juga sering dipakai untuk menunjuk atau menyebutkan tentang Allah sebagai Gembala yang Agung (Mzm 23:1-4) dan orang-orang yang percaya (umat) itu sendiri disebut sebagai domba-domba-Nya. Dalam mazmur 23 ini Allah digambarkan sebagai gembala yang penuh perhatian kepada umat-Nya sebagai domba yang harus diurus dan merasakan perhatian dari Sang Gembala.

Dalam hubungan dengan Allah, melalui bahan bacaan kita mazmur 23 ini, pemazmur memberi gambaran hubungannya dengan Allah selayaknya hubungan antara domba dengan gembalanya. Dimana pemazmur saat itu sedang diperhadapkan dengan situasi yang tidak baik. Pemazmur sedang berada dalam pelarian dari kejaran pembunuhan dirinya dari raja Saul. Dalam sittuasi yang tidak baik itu, Daud memberikan penegasan bahwa dalam hidupnya, Tuhan adalah sosok gembala yang baik dan setia. Tuhan digambarkan sebagai gembala baik yang senantiasa menuntun dan memenuhi kebutuhan serta selalu melindungi domba-domba-Nya. Sebagai gembala, Allah tidak akan pernah meninggalkan dia. Allah tahu apa yang menjadi kebutuhan umat-Nya dan Ia akan memberikan yang terbaik menurut kehendak-Nya. Karena itu pemazmur bertekad untuk terus berharap dan bersandar hanya kepada Tuhan, Sang Gembala yang baik.

Hal yang dapat menjadi bahan perenungan kita dari Mazmur 23 : 1 – 6 ini adalah :
Dari pengalaman akan Allah yang menjadi Gembalanya, Daud menyimpulkan bahwa dia tidak akan kekurangan suatu apapun yang baik baginya;
Jika keyakinan mendalam orang percaya didalam Allah: jika Tuhan adalah Gembalaku, yang menyediakan makanan bagiku, maka aku boleh yakin bahwa aku tidak akan kekurangan apa pun yang benar-benar aku butuhkan dan yang baik bagiku;

Tuhan adalah gembala yang baik, yang mengenal domba-domba-Nya dan domba-Nya pun mengenal-Nya (Bnd. Yoh. 10 : 1 – 5 ); serta Sang Gembala senantiasa berjalan di depan dan domba-domba-Nya mengikuti-Nya;
Tuhan adalah Gembala yang baik menjamin keselamatan jiwa domba-domba-Nya (bnd. Yoh.10:6-9a, 11); penuh perhatian dan peduli terhadap umat-Nya seperti seorang ayah kepada anak-anaknya dan seorang gembala kepada kawanan dombanya;
Sebagai Gembala yang baik Tuhan memberi jaminan berkat yang melimpah (bnd.Mzm.23: 1-3; 81 : 17; Yoh. 10 : 9b – 10); serta jaminan penyertaan-Nya dalam hidup kita.

Sebagai orang yang mempunyai gembala yang baik dan setia, jangan takut dan kuatir dalam menjalani hidup di tengah dunia yang penuh dengan berbagai tantangan dan pergumulan, karena Allah setia dan peduli kepada kita sebagai umat-Nya. Jadikanlah Tuhan gembala dalam kehidupan kita karena Dia-lah Allah yang akan selalu menyegarkan jiwa kita, bagaikan sekawanan domba yang digiring ke padang rumput yang hijau dan ke air yang tenang. Dialah Allah yang akan menyertai dalam perjalan hidup kita walaupun kita harus melewati lembah kekelaman, Dia tidak akan pernah meninggalkan kita. Dia adalah Allah pemberi jaminan hidup yang penuh dengan berkat melimpah baik secara jasmani maupun secara rohani. Selama kita mau menjadikan Tuhan sebagai gembala yang baik dalam hidup dan kita pun mau menjadi domba yang baik bagi gembala yang baik, apapun yang menjadi kebutuhan kita akan tersedia, dimulai dari kebutuhan fisik, rasa aman, ketentraman dan lain sebagainya. Mari jadikan diri kita menjadi domba gembalaan Tuhan yang mau taat dan setia untuk melakukan segala perintah Allah serta terus bergantung sepenuhnya kepada gembala yang baik, maka kebaikan dan kemurahan Tuhan akan selalu menjadi bagian dalam hidup kita. Tuhan memberkati. Amin.