DATANGNYA SANG PENGHARAPAN

Minggu, 4 Desember 2022 (Adven II) (Stola Ungu)

Bacaan Alkitab : Roma 15:1-12

Tujuan : Jemaat dituntun untuk bertekun dalam penantian datangnya Sang Pengharapan

Saudara-saudara sepengharapan di dalam Yesus
Waktu terus bergulir dan tak terasa kini kita kembali berada pada Minggu-minggu Adven. Adven dalam Gereja Kristen adalah nama periode sebelum Natal. Kata “Adven berasal dari kata ‘Adventus’ dari bahasa latin yang berarti “kedatangan”. Jadi masa adven adalah masa khusus bagi gereja Tuhan untuk mempersiapkan diri menyambut Natal, memperingati hari kelahiran Yesus Sang Juruselamat. Masa adven adalah waktu dan kesempatan bagi gereja/umat Tuhan untuk kembali merenungkan dan mengingat serta mensyukuri tentang kasih Allah bagi manusia yang berdosa melalui peristiwa Natal, yaitu tindakan spritualitas yang nampak dalam tindakan kasih, solidaritas, kepedulian dan kesetiaan. Dan lebih khusus lagi setelah peristiwa Natal dan kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga, adven dipahami sebagai masa dimana umat Tuhan mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali dan itu pasti pada akhir zaman. Kapan hal itu akan terjadi ? Hanya Allah yang tahu pasti. Dalam penantian ini dibutuhkan sebuah kesabaran dan ketekunan ditengah-tengah kehidupan umat Allah dalam menanti- kan hadirnya sang Juruselamat dunia, yaitu Yesus Kristus.

Saudara-saudara sepengharapan di dalam Yesus

Pada minggu Adven yang kedua ini, kita diminta kembali untuk merenungkan bagaimana cara kita untuk mempersiapkan diri dalam rangka kita menanti- kan ”Datangnya Sang pengharapan”. Dalam penantian ini dibutuhkan ketekunan dan kesetiaan. Kita harus menjaga cara kita hidup melalui tutur kata, tindakan dan perbuatan kita, terlebih menjaga hati kita. Menjaga hati agar kita terus termotivasi dengan benar dihadapan Allah. Dalam masa penantian ini kita akan mengalami banyak hal dalam kehidupan ini. Bisa saja keadaan yang kita alami membuat kita tidak mampu melihat karya Allah dalam menjalani kehidupan kita. Seperti halnya bangsa Israel yang adalah umat pilihan Allah. Sebagai bangsa pilihan Allah, perjalanan hidup bangsa Israel tidak selamanya berada dalam suasana baik-baik saja (bnd. Yesaya 35 : 1
– 10) sehingga umat Allah menjadi tawar hati, putus asa. Tetapi Allah melalui nabi, datang memberikan kabar sukacita, berita pengharapan akan datangnya penolong (lihat. Yesaya 35:4).

Saudara-saudara sepengharapan di dalam Yesus

Bertekun dalam Penantian bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan kesetiaan, kesabaran, seperti halnya meng- antri. Semakin lama kita mengantri, semakin kita merasa jenuh, kesal, bosan dan malas. Oleh sebab itu dalam masa penantian dibutuhkan ketabahan, kesabaran dan ketekunan dari kita sebagai umat Allah. Dibutuhkan pengharapan iman didalam Yesus Kristus agar tidak goyah ditengah tantangan, penderitaan dan pergumulan yang kita alami dalam kehidupan ini. Dibutuhkan tekad hidup setia dan hidup kudus kepada Tuhan, sebagai bentuk komitmen hidup berjaga-jaga (Mat. 25:1-13). Kita perlu menyadari dan yakin di dalam iman bahwa Tuhan didalam Yesus Kristus tetap berkarya dan menyertai perjalanan kehidupan umat-Nya.

Saudara-saudara sepengharapan di dalam Yesus

Dalam penantian datangnya Sang Pengharapan harus dijalani dengan penuh kesabaran dan keteguhan hati dalam pengharapan. Tidak boleh tinggal diam, tetapi kita harus terus aktif mengerjakan tugas panggilan kita sebagai gereja, yaitu bersekutu, bersaksi dan melayani dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik. Tidak boleh bersungut-sungut, saling menyalahkan satu dengan yang lain melainkan dengan tekun senantiasa bersabar dan tetap teguh didalam iman kepada Kristus. Kita harus saling menerima satu dengan yang lain, artinya bahwa kita saling memahami, saling membutuhkan, saling menghargai serta saling menopang dalam penantian kita datangnya Sang Pengharapan itu, yaitu Yesus Kristus sendiri (bnd. Rm 15:12, Yesaya 11:10). Milikilah pengharapan iman di dalam Kristus, maka engkau akan mengalami hidup kekal bersama Dia. Melalui minggu Adven yang kedua ini kita diingatkan bahwa Natal adalah penantian yang penuh pengaharapan, akan kelahiran Yesus Kristus yang membawa kedamaian dan keadilan bagi hidup ini. Oleh sebab itu marilah kita memaknai perjalanan penantian kita dalam sebuah wujud untuk saling membangun, saling mengampuni dan saling menerima satu dengan yang lain dalam kasih dan damai bagi sesama. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *