DENDAM BERUJUNG PADA TINDAKAN DOSA

Minggu, 18 Juli 2021 (Stola Hijau)

Bacaan Alkitab: Markus 6:14-26

Tujuan : Memberi pemahaman  bahwa dendam tidak mengerjakan apa-apa selain berujung pada dosa.

Bapak/Ibu kekasih Kristus !

Tidak dapat disangkal bahwa tingkat kekerasan dalam masyarakat kita semakin meningkat. Lewat berbagai media  sosial kita menyaksikan perbuatan nekad membunuh; menghilangkan nyawa orang, pembunuhan karakter demi kepentingan pribadi. Untuk memperoleh sesuatu yang diharapkan orang tidak segan menjelekkan. menyingkirkan bahkan membunuh sesamanya sebagai saingan demi untuk memperoleh kedudukan,  Untuk memperoleh harta orang lain bayak penodongan atau perampokkan yang berakhir dengan pembunuhan. Bahkan tidak sedikit orang yang diharapkan menjadi panutan, ternyata juga mempraktekkan kekerasan dalam hidupnya.

Bapak/Ibu kekasih Kristus !

Kisah Herodes dan istrinya Herodias adalah contoh sikap mementingkan diri dan gengsi mengalahkan kebenaran hati nurani. Herodes kemudian memenjarakan  Yohanes pembaptis sebab Yohanes pembaptis dengan keberaniannya dan terang-terangan menegur tindakan Herodes yang mengambil Herodias istri saudaranya sebagai istrinya. Apa yang dilakukan oleh Herodes adalah sesuatu yang melanggar ketentuan hukum Taurat (baca Imamat 18:16 ; 20:21) namun ia menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Hal ini juga membuat Herodias dendam kepada Yohanes pembaptis. Karena kepentingan  membalas dendam membara membuat Herodias menghasut dan memanfaatkan putrinya yang bernama Salome untuk menari di hari ulang tahun Herodes dan meminta kepala Yohanes pembaptis sebagai hadiah tarian yang telah menghibur hati raja dan para tamunya. Herodes memenuhi apa saja permintaan Salome, meskipun permintaan itu mengorbankan nyawa orang yang disegani, orang yang tak bersalah.

Bapak/Ibu kekasih Kristus !

Melalui kisah yang dialami Yohanes pembaptis  yang sangat tragis ini kita belajar nilai-nilai kebenaran yakni :

1)  Ketika kebenaran dikatakan dan dosa disingkapkan tidak semua orang senang dan menerima, malah menjadi tersinggung marah dan dendam.Kendati demikian gereja, para hamba Tuhan harus berani berbicara kebenaran meskipun harga yang harus dibayar cukup mahal. Seringkali kita memilih menghindari diri dari mengatakan kebenaran karena menghindari  konflik. Menegakkan kebenaran,  mengatakan kebenaran akan selalu menuntut keberanian dan pengorbanan. Bisa jadi kita akan dibenci, disingkirkan, diintimidasi, dianiaya bahkan bisa berujung pada akhir hidup yang tragis seperti Yohanes pembaptis. 

2) Mengatakan kebenaran bukanlah hal yang mudah di zaman pragmatis seperti sekarang. Kebenaran dinyatakan hanya jika mengutungkan diri, sebaliknya kebenaran ditutup-tutupi jika berisiko merugikan. Karenanya motivasi pragmatis perlu diwaspadai karena dapat menumpulkan  peran gereja sebagai pemberita kebenaran. Deitrich Bonhoefer pernah menghadapi sulitnya perjuangan  mengungkapkan kebenaran ketika menghadapi kekejaman Hitler. Dalam khotbahnya Ia dengan tegas menyatakan bahwa tindakan  Hitler memusnahkan  umat Yahudi adalah sebuah kesalahan. Akibatnya ia harus membayar mahal, ia dipenjara selama 2 tahun dan akhirnya mati ditiang gantungan. Orang yang berpikir pragmatis tentu akan memilih dan mengambil jalan aman serta diam seribu bahasa. Demikian pula dengan Yohanes pembaptis tahu apa resiko yang akan diterimanya karena berani menegur kesalahan penguasa. Bagi Yohanes pembaptis, ia lebih rela dirinya menderita daripada melihat orang lain menderita karena dosa. Yohanes pembaptis berani mengkritik dan menegur Herodes bukan karena ia membencinya tetapi adalah ungkapan kasih dan perhatian.

3)  Kejahatan, perbuatan dosa hanya akan meninggalkan sakit hati, dendam ketidaknyaman, kegelisahan. Kejahatan tidak akan pernah menghasilkan sesuatu yang baik, yang bermakna baik bagi pelakunya  apalagi bagi penderita akibat perbuatan jahat. Oleh karena itu kejahatan tidak bisa dijadikan sebagai jalan keluar dalam mengatasi masalah. Kejahatan tidak akan pernah menjadi cara menyelesaikan masalah malah akan menambah masalah jika ia dilakukan oleh siapapun dan berujung pada dosa. Amin ! (jtl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *