FIRMAN YANG MENJADI MANUSIA (Yohanes 1:1-14)

Senin, 25 Desember 2023 (Stola Putih)

Tujuan : Agar setiap warga jemaat memahami bahwa Yesus yang lahir adalah Firman yang telah menjadi manusia.

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Pagi ini kita berkumpul dengan penuh sukacita untuk beribadah, memuji dan memuliakan Allah. Merayakan Natal, hari kelahiran Yesus Kristus Juruselamat kita dan dunia ini. Kita merayakan dan mensyukuri hari di mana Allah datang melawat kita. Allah datang untuk menjumpai kita dalam Yesus Kristus.


Pada hari itu, di malam Natal, janji Tuhan untuk memperdamaikan dunia serta umat manusia dengan Allah, digenapi dengan kedatangan Tuhan Yesus, Sang Mesias. Pada malam Natal itu, diwujudkanlah dengan sepenuhnya kasih Allah kepada manusia dan dunia ini. Berita Natal tidak akan pernah menjadi usang bagi kita, karena sungguh-sungguh menyangkut diri kita. Berita Natal ini akan senantiasa menyegarkan kehidupan kita dan akan selalu mempesonakan kita.


Tetapi apakah arti peristiwa Natal itu bagi kita? Teks kita mengatakan : “Pada mulanya adalah Firman… Firman itu adalah Allah …Firman itu telah menjadi manusia, ….diam di antara kita’. Itulah rangkaian kalimat-kalimat dogmatis Yohanes ketika berbicara tentang proses karya penyelamatan Allah dalam Yesus Kristus. “Firman itu telah menjadi manusia” adalah kalimat yang langsung menegaskan bahwa Yesus Kristus itulah Firman Allah, yang adalah Allah itu sendiri. Dari ayat ini ditunjukkan bahwa Allah menaruh perhatian dan kepedulian yang sangat luar biasa kepada manusia dan mau solider dengan kita. Dalam diri Yesus Kristus, Allah menyatakan kepedulian-Nya terhadap kita dan mau diam diantara kita. Ia mau hadir di tengah-tengah kita. Yesus adalah Sang Imanuel -Allah beserta kita. Dalam diri Yesus Kristus, Allah tidak sekedar menyapa kita dengan sambil lalu, tetapi mau bercakap-cakap dengan kita dan mau mengenal kita dengan baik dan berhubungan dengan kita. Ia mau menjadi seperti kita yang hidup dalam suka dan duka, dalam keputus-asaan dan harapan, dalam kegagalan dan keberhasilan, dalam segala pergumulan hidup manusia. Ia solider dengan kita, manusia yang hidup dalam kegelisahan dan pengharapan, dalam sukacita, kesulitan hidup serta tantangan hidup yang kita hadapi. Yesus Kristus Firman yang telah menjadi manusia mau hadir dalam hidup kita bukan untuk sejenak saja, tetapi untuk sepanjang hidup kita.

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Firman yang menjadi manusia (Natal) adalah berita sukacita bahwa dunia dan seluruh alam semesta termasuk manusia berada di bawah murka dan penghukuman Allah karena dosa dan pemberontakan manusia, dunia ini pulalah yang dikasihi, ditebus, diselamatkan dan dipelihara dengan perantaraan Firman yang menjadi manusia. Yesus Kristus sang Firman itu adalah Imam yang sempurna karena Ia adalah manusia yang sejati dan sekaligus Allah yang sejati. Di dalam kemanusian-Nya Ia berkuasa membawa manusia kepada Allah, dan di dalam keAllahan-Nya Ia berkuasa menghadirkan Allah kepada manusia. Ia adalah pengantara, yang dengan perantaraan- Nya Allah datang kepada manusia dan menjumpai manusia. Ia menyerahkan hidup-Nya sebagai kurban yang sempurna yang sekali saja untuk sekalian dan untuk selama-lamanya. Di Dalam Dia, Allah menyatakan kehendak-Nya, yaitu supaya kita menjadi anak-anak yang mengasihi Bapa di surga yang telah mengasihi kita.


Yesus lahir justru di tengah-tengah dunia yang resah. Kedatangan-Nya adalah untuk membawa “Damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya (Lukas 2:14). Untunglah kalimat tidak berakhir hanya pada “ damai sejahtera”. Karena hanya yang betul-betul cinta damai “yang berkenan kepada- Nya”. Mereka itu adalah siapa pun yang mewujudkan damai justru di tengah-tengah keresahan hidup. Kita telah menerima kepenuhan Yesus (hikmat, kuasa dan kasih). Kewajiban kita adalah menyalurkannya kepada semua orang.


Oleh karena itu hari Natal tentu akan mengingatkan kita juga tentag tugas panggilan kita di tengah-tengah masyarakat. Seperti Allah yang solider dan mengasihi kita, maka kita pun dipanggil untuk dalam kasih dan menyatakan solidaritas-kepedulian kita dengan sesama manusia. Kita harus hidup dalam hubungan yang dengan sesama manusia tanpa membedakan apa status sosial, apa suku dan rasnya, apa keyakinan hidup dan agamanya. Kita dipanggil untuk hidup dalam kepedulian sesama manusia dan menjadi berkat bagi mereka.


Segala puji dan puja kita hanya bagi Allah di tempat yang Maha Tinggi karena Ia telah menjumpai kita dan menyelamatkan kita di dalam Yesus Sang Firman itu. Kiranya dengan pimpinan Roh Kudus, Natal yang kita rayakan ini memberi kesegaran iman dan pengharapan kepada kita menatap dan menapaki hari esok dalam keyakinan bahwa Yesus Kristus yang tidak berubah, kemarin, hari ini dan selama-lamanya Dialah yang menyertai kita.


Selamat hari Natal 25 Desember 2023 dan selamat menyongsong Tahun Baru 1 Januari 2024. Tuhan memberkati kita. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *