KELUARGA YANG HIDUP DALAM KEBENARAN (Roma 5:1-8)

Minggu, 18 Juni 2023 (Stola Hijau)

Tujuan : supaya keluarga Kristen hidup dalam kebenaran untuk mengalami damai sejahtera Tuhan

Sidang jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus,
Ketika seorang siswa ataupun mahasiswa yang sedang berjuang mengerjakan soal-soal ujian, pada akhirnya akan merasa puas, senang bahkan gembira ketika dia tahu bahwa soal-soal yang telah dijawabnya ternyata tidak meleset dari jawaban yang sesungguhnya. Dengan kata lain, semua jawaban dinyatakan benar oleh guru ataupun dosennya. Dia merasa puas bahwa usahanya tidak mengecewakan. Rupanya, sebuah kebahagiaan tersendiri ketika siswa/mahasiswa tersebut mendapat apresiasi yang positif atas semua usaha dan kerja kerasnya, sehingga akhirnya hanya bisa berkata “Puji Tuhan, Tuhan baik”.

Surat Roma merupakan salah satu kitab terpenting dalam Alkitab, dan secara khusus bacaan kita hari ini dari Roma 5:1-8, memuat atau membahas tentang hasil pembenaran. Mempelajari dan membaca surat Roma, maka kita memperoleh penjelasan yang sangat luas dan dalam, mengenai berita Injil. yaitu bahwa keselamatan adalah Kasih Karunia Allah, yang hanya bisa diperoleh melalui Iman di dalam Yesus Kristus. Berbicara tentang pembenaran melalui Iman adalah pokok yang sering dipertentangkan, karena itu mendapat perhatian serius dari Rasul Paulus, karena bukan tidak pernah orang berpikir bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan baik yang dilakukan. Apakah benar demikian? Olehnya itu, melalui Firman Tuhan hari ini, kita akan melihat apakah yang dimaksud dengan “Hasil Pembenaran” menurut Rasul Paulus. Bagi Paulus, manusia dibenarkan oleh kebenaran Allah yang dinyatakan di dalam Yesus Kristus (1:17) bukan karena perbuatan baik, tetapi semata-mata hanya oleh Anugerah Allah atau Kasih Karunia Allah. Karena penebusan di dalam Yesus Kristus, manusia dinyatakan benar. Sebab itu, kita yang dibenarkan oleh Iman, kita hidup dalam Damai Sejahtera dengan Allah, oleh karena Tuhan kita Yesus Kristus (ay.
1). Hal ini terjadi karena Kasih Karunia Allah, sehingga kita dapat bermegah dalam pengharapan akan Kemuliaan Allah. Allah berkenan melakukan semua ini, bukan karena manusia baik, tetapi semua karena Anugerah-Nya. Jadi, kita yang dibenarkan oleh karena iman, kita memiliki hubungan yang sudah dipulihkan dengan Allah oleh karya Penebusan Kristus, dan pembenaran itu tidak hanya berlaku untuk sementara, namun terus-menerus sampai kepada kedatangan Kristus pada kali yang ke-2.

Bukankah karena pengorbanan Kristus di atas kayu Salib, kita dibenarkan oleh Iman? Kita hidup dalam Damai Sejahtera dengan Allah, bahkan kita akan menerima kemuliaan Allah. Ya, benar! Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang- orang durhaka, pada waktu yang ditentukan oleh Allah, kita yang berdosa seharusnya dihukum, tetapi karena Kasih dan Anugerah-Nya kita diselamatkan. Kita hidup di dalam pengharapan, sekalipun kita tahu kita harus menghadapi berbagai tantangan, godaan dunia ini, sebagai ujian iman yang akan mengantarkan kita pada sebuah keyakinan bahwa hanya bersama Tuhan, berserah kepada-Nya, serta mengandalkan kuasa-Nya, kita akan ditolongnya untuk terus mengerjakan keselamatan kita didalam Kasih dan kebenaran-Nya.

Belajar dari Firman Tuhan hari ini, lalu apa yang harus kita lakukan sebagai perwujudan bahwa kita adalah keluarga Allah yang hidup di dalam kebenaran? Keluarga Allah yang hidup dalam kebenaran, punya komitmen untuk percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya. Bukan sekedar percaya tetapi juga mempercayakan segenap hidupnya untuk dipimpin dan dituntun oleh Tuhan. Percaya yang sungguh kepada Allah, itulah Iman dan buah dari Iman adalah hidup dalam Kebenaran Allah dan melakukan Kehendak-Nya. Jika demikian, sudahkah kita menjadi pribadi, menjadi keluarga yang menghidupi kebenaran Allah?

Ada sebuah ilustrasi yang menceritakan tentang seorang penginjil yang memberitakan Injil kepada seorang pekerja tambang. Pada waktu pekerja tambang itu mendengar bahwa untuk bisa diselamatkan, ia hanya perlu percaya kepada Yesus. Ia berkata, hanya percaya dan saya selamat? Kok gampang sekali? Penginjil itupun bertanya, “Dimana kamu bekerja?”, pekerja tambang itu menjawab “Puluhan atau bahkan ratusan meter di bawah permukaan tanah”. Penginjil itu bertanya lagi “Wah! Tentu sukar sekali bagi kamu untuk turun kesana lalu naik lagi ke atas”. Pekerja itu menjawab “Tidak sukar sama sekali, karena perusahaan saya telah memasang sebuah lift, dan saya hanya tinggal masuk kedalam lift itu, dan lift itu akan membawa saya naik atau turun.” Lalu penginjil itu berkata “Sama seperti perusahaanmu, sudah bersusah payah memasang lift, sehingga sekarang bagi kamu tinggal gampangnya bisa naik turun. Demikian juga Kristus sudah menderita, mati di kayu Salib untuk menyediakan keselamatan bagimu, dan bagianmu adalah percaya dan beriman kepada-Nya. Dia telah menyediakan hidup kekal (keselamatan) bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya”. Seperti Firman-Nya didalam Kisah Para Rasul 4:12 “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita diselamat- kan”.
Jadi, keselamatan hanya ada di dalam Kristus, dan kita harus percaya kepada-Nya serta tinggal didalam Firman-Nya. Dengan demikian, oleh pertolongan Roh Kudus-Nya kita pun ditolong dan dimampukan untuk hidup sebagai keluarga Allah yang hidup dalam kebenaran dan terus menikmati kehadiran dan Damai Sejahtera yang dari Allah, yang akan dikaruniakan bagi mereka yang percaya dan terus mengandalkan Dia, dalam sepanjang perjalanan hidup ini. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *