MENGIKUT TUHAN ADALAH SEBUAH KARUNIA

Minggu, 16 Januari 2022 (Stola Putih)

Bacaan Alkitab     :    1 Korintus 12:1-11

Tujuan : Jemaat  memahami  bahwa  mengikut Tuhan merupakan   karena kasih karuniaNya.

Saudara-Saudara sepengharapan dalam Kristus

Seringkali  kita  mendengar  saling  klaim  diantara anak-anak Tuhan tentang siapa yang paling benar, siapa yang punya Roh Kudus, siapa yang Roh Kudusnya lebih hebat bekerja dan lebih banyak membawa keajaiban atau biasa dikatakan mujizat. Patutkah kita mempersoalkan? patutkah kita saling mengklaim diri? Patutkah kita saling menjatuhkan? atau saling menghakimi dan melemahkan? Tentu bukan itu  yang diharapkan dan bukan itu tujuan- nya.  Mari  lebih  dalam  melihatnya  melalui  pembacaan kita saat ini.

Surat 1 Korintus bersisi ktitikan-kritikan dari rasul Paulus kepada praktik-praktik kehidupan beberapa orang ditengah-tengah jemaat yang semestinya tidak terjadi dalam  jemaat  Tuhan.  Jemaat  korintus  sarat  dengan karunia yang istimewa dari Tuhan. Yang menjadi persoalan ialah ada diantara mereka lebih memperhatikan kekayaan karunia yang mereka miliki dari pada memperhatikan   Tuhan   sebagai   pemberi   karunia   itu sendiri. Mereka tidak mau memahami secara mendalam bahwa apa maksud sesungguhnya ketika Allah memberikan karunia itu. Sebab yang penting bagi mereka ialah dengan karunia itu mereka memenuhi kepentingan mereka dan memberi kepuasan.

Maksud Rasul Paulus sebenarnya ialah agar jangan ada yang tinggi hati, menunjukkan sikap yang lebih hebat dari anggota jemaat yang lainnya dan merasa istimewa dari pada jemaat-jemaat lainnya yang dalam pandangan Tuhan,  semua sama di mata Tuhan. Munculnya model- model orang seperti ini dapat mengakibatkan kekacauan dalam   persekutuan.   Rasul   Paulus   memberitahukan kepada  jemaat  bahwa  hubungan  mereka  dengan  Allah dan kehidupan baru yang mereka nikmati adalah karunia Allah, atau Kharisma. (Roma 5: 15-17-6:23). Karunia Allah ialah ketika kita dapat menjadi tubuh kristus untuk menyatakan kemuliaan Tuhan dalam kehidupan kita melalui sukacita, damai sejahtera dan pelayanan- pelayanan.

Saudara-saudari…

Karunia adalah kebaikan dan kemurahan Allah dalam memberikan kemampuan dan tanggung jawab secara khusus kepada para pengikut Kristus. Karunia-karunia yang diberikan ini dimaksudkan untuk membantu pelayanan mereka  dalam  menggapai  orang-orang  yang hendak menjadi anggota umat Allah. Singkatnya dapat dikatakan bahwa karunia merupakan pemberian Tuhan yang   sifatnya   sementara   yang   sebenarnya   bertujuan untuk menolong dan membantu dalam pelayanan.

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus…

Terkadang kita tidak bisa menghindari persaingan- persaingan di tengah-tengah jemaat, atau juga kita tidak bisa menafikan bahwa memang ada diantara jemaat yang lebih perhatian dalam pelayanan, bertindak cepat ketika ada hal-hal yang terjadi ditengah-tengah jemaat. Ada orang yang dituakan dan benar-benar memiliki hikmat ada orang yang sangat rajin dalam kegiatan, ada oang

yang memiliki talenta dengan beberapa keahlian, hal ini mestinya itu tidak dilihat sebagai persaingan yang negative melainkan sebuah keuntungan dan setiap umat harus berpikir positif didalamnya dan turut bersukacita atasnya.

Sangat jelas apa yang dikatakan rasul Paulus bahwa “tidak seorangun yang berkata-kata oleh Roh Allah dapat berkata “terkutuklah Yesus” dan tidak seorang pun,  yang  dapat  mengaku  “Yesus  adalah  Tuhan”, selain oleh Roh Kudus. (ayat:3). Tuhan memberikan karunia/talenta bagi kita dan jemaat dalam rangka supaya kita bertumbuh dalam iman yang baik dan benar. Yang lebih penting dari semuanya itu ialah ketika kita hidup mengikut Tuhan dan melakukan kehendakNya itulah karunia Allah yang berdasarkan pada kemurahan kasih Tuhan didalam Yesus Kristus.

Tuhan  memanggil kita dari kegelapan dosa masuk ke dalam terangNya yang ajaib. (Baca: Gereja) seperti yang dikatakan  dalam 1  Petrus  2:9 “tetapi  kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bagnsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri supaya kamu memberita- kan  perbuatan-perbuatan  yang  besar  dari  Dia,  yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangya yang ajaib”.   Ketika kita hidup percaya dan menjawab panggilan Tuhan atas hidup kita sebenarnya itu bukan karena kita mampu, hebat, kuat, kaya atau kita merasa layak melainkan karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan. Yang terpenting disini ialah bagaimana kita  memberitakan  perbuatan  Allah  dalam  kehidupan kita.  Dengan  apa  yang  kita  miliki  dan  dapat  lakukan dalam rangka mendukung persekutuan dan pelayanan- pelayanan agar menjadi kesaksian bahwa kuasa Tuhan sungguh nyata dalam kehidupan kita.
Disinilah titik tolak dan perjumpaan kita sehingga tidak ada yang merasa lebh penting dari yang lainnya dan tidak ada yang merasa lebih hebat dari yang lainnya. Tetapi dengan karunia/kharisma yang ada semuanya mengambil bahagian dalam mewujudkan persekutuan yang erat dimana ada saling menopang satu dengan yang lain dan saling membangun sebagai sesama murid-murid Kristus. AMIN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *