MENIKMATI KEBAIKAN TUHAN (Matius 14: 13-21)

Minggu, 6 Agustus 2023 (Stola Hijau)

Tujuan : Agar warga jemaat memahami dan hidup dalam kebaikan tuhan

Sidang jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus,

Ada sebuah kisah seorang anak yang meminta ayahnya untuk mengambil gambar/foto anaknya melalui handphone di mobil seorang yang kaya. Lalu ayahnya melakukan, dan sementara berfoto pemilik mobil itu datang dan mendapati anak kecil itu sedang berdiri di dekat mobilnya. Ayahnya dan anak itu ketakutan, dan menganggap pasti mereka akan dimarahi. Pemilik mobil itu kemudian memanggil anak itu dan ayahnya lalu membuka pintu mobil untuk melihat isi dalam mobil itu dan meminta ayah anak itu mengambil gambar bersama anak itu. Anak itu bersama dengan ayahnya sangat senang dan bahagia sebab kebaikan hati pemilik mobil itu. Pemilik mobil itu berkata, ia bahagia bisa melihat atau membahagiakan orang lain.

Yesus yang telah mendengar berita tentang pembunuhan Yohanes Pembaptis, menyingkir dan hendak menenangkan diri-Nya bersama dengan murid- muridNya, menyeberangi danau Galilea yang terletak di bagian utara lembah sungai Yordan. Tentu perjalanan itu melelahkan. Alih-alih ingin beristirahat dan menenang- kan diri, ketika Yesus mendarat ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya yang mengambil jalan darat untuk bertemu dengan Yesus.

Dikatakan dalam pembacaan kita “Maka tergeraklah hati Yesus, oleh belas kasihan, dan menyembuhkan orang sakit”. (ay. 14). Kalau dalam Markus 6:34 belas kasih Yesus timbul karena orang banyak seperti domba tanpa gembala, disini belas kasih Yesus muncul karena kebutuhan Fisik. Di saat murid-murid meminta Yesus untuk menyuruh mereka pulang masing-masing. Justru Yesus menyuruh mereka untuk melayani mereka termasuk memberi makan dengan apa yang ada. Kekuatiran murid-murid beralasan sebab yang ada pada mereka 5 roti dan 2 ikan, sementara orang yang ada pada saat itu lebih dari 5000 orang. (ay. 21). Berarti harus dibutuhkan 5000 roti lebih demikian juga dengan ikan.

Sebenarnya, yang mau diinginkan Yesus bagi murid- muridnya ialah adanya rasa belas kasih, yang dinyatakan melalui kebaikan hati sebagai rasa simpati dan empati terhadap mereka yang sedang mengalami kesakitan, kemiskinan, keputusasaan. Bagi Yesus, bukan persoalan jumlah tapi paling tidak kepekaan, kepeduliaan, rasa iba dan mestinya mereka meminta Yesus untuk melakukan sesuatu dari pada menyuruh mereka pergi/pulang. Kalau dalam Injil Yohanes, diungkapkan dalam keadaan seperti itu, Yesus ingin tahu hati mereka, kira-kira apa yang akan mereka lakukan dalam keadaan seperti itu. Dan memang benar, kepekaan, kepedulian, dan kebaikan hati mereka serta belas kasih ditutupi karena kecemasan, kekuatiran. Mereka lupa, mereka sedang bersama dengan Yesus. Hingga pada akhirnya Yesus, sesuai dengan apa yang ada mengucap berkat dan terjadilah mujizat.

Sidang jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus
Apa yang kita perlu renungkan sebagai tanggung jawab iman kita dalam kehidupan sehari-hari?

  1. Harus selalu kita ingat, bahwa ketika kita percaya pada Yesus Kristus itu berarti Dia selalu menyertai kita dari hari ke hari bahkan melalui tuntunan Roh Kudus. Untuk itu jangan pernah takut, kuatir dan cemas sebab hal-hal demikian tidak akan membuat kita mengerjakan apa-apa dalam hidup ini, baik untuk diri kita, keluarga, persekutuan bahkan juga orang lain disekitar kita.
  2. Melalui kisah ini, kita menyaksikan bagaimana kebaikan Tuhan sungguh-sungguh nyata. Dia tidak pernah lelah, dia selalu peduli dan berbelas kasih kepada kita. Bahkan saat kita berdosa sekalipun dan disaat kita tidak berdaya dalam menanggung dosa karena perbuatan kita sendiri, ia rela mati dan menggantikan kita. Ia mau menderita dan disalibkan. Darahnya tercurah membersihkan kita dari dosa-dosa kita. Tidak cukupkah membuat kita bersyukur dalam hidup ini dan berniat untuk juga menyatakan kebaikan kepada siapapun yang membutuhkannya?
  3. Kita sudah mengalami, merasakan dan akan terus menikmati kebaikan Tuhan. Dan hendak dengan kebaikan Tuhan itu mendorong kita untuk juga menyatakan kebaikan kepada sesama sehingga tidak hanya kita diberkati tetapi juga telah menjadi berkat. Mungkin saja dengan kebaikan kita, membuat orang- orang bahagia. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *