SETIA DALAM PERSEKUTUAN (1 Korintus 1: 1-9)

Minggu, 15 Januari (Stola Hijau)

Tujuan : Mendorong warga gereja, setia dalam persekutuan dengan Tuhan

Sidang Jemaat….
Mencari orang yang pintar, berpengalaman dan ahli, banyak. tetapi mencari orang yang setia tidaklah mudah. Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya? (Amsal 20:6). Manusia mau setia jika sesuai dengan harapannya dan ada upahnya. Dalam hubugannya dengan Tuhan, manusia seringkali tidak setia. Hati manusia mudah berubah. Namun dalam ketidaksetiaan manusia, Allah tetap setia (2 Timotius 2 : 13). Setia adalah salah satu karakter Tuhan. Tuhan yang adalah setia (bdk. 2 Tes. 3 : 3a), dan pribadi yang dapat kita teladani. Yesus Kristus sebagai yang setia, dalam kesetiaan-Nya Ia tunduk kepada kehendak Bapa-Nya, sampai harus menyerahkan nyawa- Nya demi penebusan dosa umat manusia.

Saudara- saudara terkasih didalam Tuhan…..
Melalui perikop pembacaan kita saat ini, dalam mengawali suratnya, Rasul Paulus mengatakan bahwa suratnya itu ditujukan kepada jemaat yang ada di Korintus yang adalah orang-orang yang telah dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang- orang kudus dan kepada mereka yang selalu berseru kepada nama Tuhan Yesus Kristus. Paulus menyatakan ucapan syukur kepada Allah karena Allah telah melimpahkan berbagai anugerah. Mereka diperkaya dalam berbagai perkataan dan pengetahuan (ay. 4 – 6).

Ucapan syukur yang dinyatakan oleh Paulus disini adalah merupakan bentuk tindakan pengakuan atas anugerah yang telah Allah berikan kepada jemaat Korintus di dalam Yesus Kristus. Mereka mendapat kasih karunia dari Allah. Mereka diperkaya dalam setiap aspek kehidupan. Berbagai karunia-karunia rohani yang telah mereka terima di dalam Kristus, yang merupakan peneguhan kebenaran Injil. Memang pemberian karunia merupakan salah satu cara Allah untuk menyatakan kebenaran Injil pada zaman gereja mula-mula. Karunia- karunia tersebut merupakan pendahuluan dari peng- genapan yang akan mereka alami saat kedatangan Kristus yang kedua kali kelak.

Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan…..
Dalam berbagai karunia yang telah dianugerahkan Allah kepada jemaat di Korintus, mereka diperkaya dalam setiap aspek kehidupan sehingga mereka tidak kekurangan dalam anugerah, apapun yang diperlukan dalam pelayanannya. Allah yang telah memanggil mereka kepada persekutuan dengan anak-Nya Yesus Kristus, Allah-pun yang memperlengkapi mereka. Oleh sebab itu, jemaat Korintus diharapkan tetap setia dalam persekutuan mereka sebagai orang-orang yang telah dikuduskan di dalam Kristus Yesus. Kasih karunia yang Allah telah nyatakan kepada mereka tidaklah menjadi alasan bagi mereka untuk memegahkan diri, menyombongkan diri. Karunia rohani yang diterima oleh jemaat Korintus merupakan pemberian Allah bukan karena mereka layak untuk menerimanya atau karena mereka mengusahakannya. Kata “kasih karunia Allah” dimaksudkan disini untuk memberi penekanan sebagai teguran halus kepada jemaat yang ada di Korintus yang memegahkan diri atas karunia rohani yang mereka miliki.

Jika mereka menyadari bahwa semua itu adalah kasih karunia, maka mereka tidak akan menyombongkan hal itu. Karunia perkataan dan pengetahuan adalah karunia yang sering disalahgunakan oleh jemaat Korintus. Mereka merasa diri lebih berhikmat, lebih rohani dari yang lain dan bahkan menganggap injil sebagai kebodohan (bdk. Ay. 17-18, 25-29; 2:1-4) karena mereka mengandalkan hikmat dunia. Mereka lupa diri bahwa seharusnya, mereka yang kaya dalam perkataan dan pengetahuan dan berbagai karunia roh, harus juga kaya dalam kasih dan perbuatan baik.

Saudara-saudara yang kekasih dalam kasih Kristus. Bagaimana dengan kita sebagai jemaat Tuhan di zaman modern ini? Apakah selama ini kita sudah setia dalam persekutuan kita sebagai orang yang telah menerima anugerah keselamatan?

Allah di dalam Yesus Kristus setia menyatakan kasih dan pengampunan-Nya kepada manusia yang berdosa sehingga mereka layak dihadapan Tuhan. Kasih Allah tidak tergantung pada perbuatan baik kita, karena Allah telah memberikan Yesus Kristus yang telah mati di kayu salib bagi kita ketika kita masih berdosa dan memusuhi Allah (bdk. Kolose 1 : 21-22) Jadi perbuatan kita tidak menambah atau mengurangi kasih Allah pada kita. Allah setia kepada kita manusia semata-mata karena kasih dan anugerah. Sebab itu kita pun diminta untuk selalu setia kepada Tuhan melalui persekutuan kita sebagai orang- orang yang telah dikuduskan oleh Allah. Setia atau pun kesetiaan merupakan sesuatu hal yang harus kita miliki. Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia. Marilah kita makin setia kepada-Nya dengan tulus dan penuh kasih dalam persekutuan kita sebagai jemaat
Tuhan. “Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kau lakukan dan dalam segala yang kau tuju” (1 Raj-Raj. 2:3). Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *