GEREJA PROTESTAN INDONESIA LUWU (GPIL) AND KERK IN ACTIE FOR SULAWESI BARAT

Kominfo GPIL www.sinode-gpil.org. Gempa bumi yang melanda Sulawesi Barat 15 Januari 2021 yang lalu meninggalkan duka bagi banyak orang. Gempa darat yang berkekuatan 6,2 skala richter pada pukul 02.28 WITA memporakporandakan Sulawesi Barat, tepatnya di Majene dan Mamuju. Pusat gempa yang berada di 7 km timur laut Majene dengan kedalaman 10 km itu banyak menimbulkan korban, mulai dari banyaknya bangunan yang rusak dan rubuh, bahkan tidak sedikit korban jiwa dalam peristiwa gempa bumi ini. Guncangan gempa bumi dirasakan di sebagain besar bagian barat Pulau Sulawesi hingga pantai timur Kalimantan.

Seluruh masyarakat Indonesia tersentak khususnya yang berada di Sulwesi, sehingga mereka berjibaku untuk membantu saudara-saudara kita yang tertimpa bencana. Tidak sedikit dari mereka berusaha untuk datang langsung membantu para korban bencana di Majene dan Mamuju. Mereka menggalang bantuan dan mengantarkan kepada mereka di tenda-tenda pengungsian.

Gereja Protestan Indonesia Luwu (GPIL) pun merasakan duka yang mendalam. Seluruh jemaat-jemaat GPIL berjibaku mengumpulkan bantuan donasi mereka. “Duka mereka adalah duka kita bersama”. Sekalipun di Sulawesi Barat tidak ada Jemaat GPIL, namun GPIL merasa terpanggil atas nama kemanusiaan untuk juga ikut menanggung duka mereka dengan memberikan bantuan donasi.  Jemaat-jemaat menjalankan list donasi, mengumpulkan persembahan khusus, atau dengan berbagai cara untuk mengumpulkan donasi lalu kemudian mengirimkannya ke MPS GPIL. Setelah semua bantuan terkumpul, MPS GPIL kemudian meneruskan donasi ini ke Sinode Gereja Kristen Sulawesi Barat (GKSB) yang berkantor di Mamuju, Sulawesi Barat melalui transfer bank.

Tidak sampai disitu saja, MPS GPIL terus berusaha menggalang bantuan ke mitra-mitra GPIL di luar negeri, salah satunya adalah Kerk in actie yang ada di Belanda. Lembaga ini memang khusus bergerak di bidang-bidang sosial Gerejawi. Sehingga pada tanggal 6 April 2021, GPIL kembali memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana di Sulawesi Barat. Kali ini, bantuan tidak dikirim, tetapi MPS GPIL dan rombongan berangkat langsung menuju Sulawesi Barat untuk bertemu langsung dengan korban terdampak bencana dan membagikan bantuan. Dalam rombongan yang ikut ke Sulbar diantaranya Pdt. Lambang Mandi Tandi Pare, M.Si (Ketua MPS G[IL), Pdt. Yan Pali Perdamaian, S.Th (Sekretaris MPS GPIL), Pdt. Fredy R. Durandt, M.Th (Ketua 1 MPS GPIL), Pnt. Ishak G. Pagalla, SH (Ketua 2 MPS GPIL), Pnt. John Rudy Hutahaean (Bendahara MPS GPIL), Pnt. Matius Sawe (Wakil Sekretaris MPS GPIL), dan rombongan.

Foto bersama di Kantor Sinode GKSB

Setibanya di Sulawesi Barat, tepatnya di Mamuju, rombongan MPS GPIL disambut hangat oleh Pimpinan Sinode GKSB di kantor Sinode. Hal ini ditandai dengan diberikannya cindera mata berupa syal/stola dari GKSB kepada semua rombongan GPIL yang hadir. Pada saat itu pula bantuan diserahkan secara simbolis kepada Ketua Sinode GKSB. Adapun bantuan yang diserahkan oleh MPS GPIL yang bekerjasama dengan Kerk in Actie berupa sembako, kelambu, dan obat-obatan. Dalam sambutannya, ketua sinode GKSB mengucap syukur kepada Yesus Kristus sang Kepala Gereja dan berterima kasih banyak kepada MPS GPIL dan Kerk in Actie yang peduli kepada anggota GKSB yang terdampak bencana. “Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus, dan secara khusus kepada Sinode GPIL dan mitra dari Belanda yaitu Kerk in Actie yang begitu peduli kepada kami” tutur ketua Sinode GKSB. Lanjut ia menyampaikan “bantuan ini sangat berharga bagi kami, dimana masih banyak warga kami yang saat ini masih belum mendapatkan tempat yang layak sehingga mereka ada yang masih di rumah-rumah keluarga, bahkan masih ada yang di pengungsian”.

Penyerahan Bantuan Secara Simbolis

Setelah itu, bantuan ini sebagian didistribusikan langsung ke korban yang terdampak bencana yang tidak jauh dari kantor sinode GKSB, dan selebihnya diserahkan kepada Sinode GKSB untuk mendistribusikan kepada jemaat-jemaat terdampak, tidak hanya untuk Gereja GKSB, tetapi juga kepada jemaat yang berbeda denominasi seperti Gereja Toraja, Gereta Toraja Mamasa, dan lain-lain. Sinode GKSB bersama tim pun bergerak cepat merespon bantuan dari MPS GPIL dan Kerk in Actie dengan segera mendistribusikan ke jemaat-jemaat, sehingga pada ibadah minggu tanggal 11 April 2021, bantuan langsung diserahkan setelah ibadah minggu.

Setelah beberapa waktu, rombongan dari GPIL pun meninggalkan Sulawesi Barat untuk kembali ke Tanah Luwu untuk menjalankan tugas pelayanannya. Seuntai doa yang terus dipanjatkan, kiranya Tuhan menguatkan para korban bencana alam di Sulawesi Barat dan Sulawesi Barat bisa bangkit kembali. Amin. Tuhan Yesus memberkati. afp

sinode gpil

@SGpil

@sinode_gpil

Sinode GPIL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *