AKULAH ROTI HIDUP

Minggu, 8 Agustus 2021 (Stola Hijau)

Bacaan Alkitab   : Yohanes 6 : 25- 35

Tujuan : Jemaat memahami bahwa Yesus-lah roti hidup dimana tubuh-Nya diserahkan bagi keselamatan manusia.

Saudara-saudara yang dikasihiTuhanYesus,

Mungkin manusia dapat hidup tanpa, rumah, mobil, motor, TV dan harta milik mewah lainnya. Tetapi manusia tidak dapat hidup lama tanpa makananan. Sebuah pepatah mengatakan :“ Sepotong roti untuk orang yang lapar lebih berarti dari semua kekayaan dan milik yang ada di duniaini “.Untuk mempertahankan hidup dan mendapatkan energi baru, maka kita membutuhkan makananan. Setiap bangsa atau negara masing-masing mempunyai makanan sebagai makanan pokok. Misalnya Indonesia makanan pokoknya adalah nasi, karena itu banyak orang Indonesia masih merasa belum makan kalau belum makan nasi. Bagi bangsa Israel dan bangsa-bangsa Eropa, roti adalah makanan pokok mereka. Makanan memang berguna untuk menopang hidup kita, tetapi tentu hanya untuk sementara selama kita hidup di dunia ini.

Saudara-saudara yang dikasihiTuhanYesus,

Orang banyak mulai mengikuti Yesus, kemanapun Yesus pergi dengan murid-murid-Nya, bahkan perjalanan yang jauh pun mereka tempuh demi perjumpaan dengan Yesus. Mereka ingin menjumpai Yesus dengan berbagai macam alasan, ada yang merasa pengajarannya baik, ada yang ingin melihat mujizat apalagi yang akan dilakukan Yesus, ada yang merasa bahwa Yesus adalah guru yang sejati, dan tentu saja dalam pemikiran mereka bahwa mujizat Yesus dengan lima roti dan dua ikan adalah sama dengan Manna dan burung puyuh yang pernah terjadi saat Musa memimpin bangsa Israel ( Bdk, Kel. 16 : 1-36). Tentu saja usaha banyak orang untuk mencari dan menemukan Yesus adalah usaha yang patut untuk diancungkan jempol. Tetapi sayang bahwa motivasi mereka untuk berjumpa dengan Yesus adalah motivasi yang salah. Mengapa? Karena Yesus tahu apa yang mereka inginkan dari-Nya, mereka datang karena urusan “telah makan roti itu dan kamu kenyang“  (=perut) ” dan bukan datang untuk mencari“ kehidupan kekal” (ay.26). Tuhan Yesus tahu bahwa orang banyak itu hanya ingin makan roti sampai kenyang. Memang bagi banyak orang, roti (makanan) itulah yang nampak dan seketika itu juga dirasakan manfaatnya; yaitu mengenyangkan.

Tuhan Yesus bersabda: “bekerjalah bukan untuk makanan yang dapat binasa, melainkan untuk makanan yang dapat bertahan sampai kepada hidup kekal”. Makanan yang kekal adalah melakukan kehendak Allah dalam hidup ini. Banyak orang bekerja dan berusaha dengan tekun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan bahkan untuk memenuhi keinginannya. Tetapi pertanyaan: apakah manuasia puas dengan apa yang dicarinya dan didapatnya? Tentu saja tidak. Sebab dari waktu kewaktu kebutuhan dan keinginan pun tentu akan semakin meningkat sehingga mengakibatkan kerja serta usaha pun semakin ditingkatkan. Pada situasi ini maka focus kita adalah upaya-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, sementara kedekatan denganTuhan hanya kewajiban-kewajiban keagamaan tanpa makna dan arti. Sekali lagi Yesus berkata “ bekerjalah untuk makanan yang kekal. Makanan yang kekal adalah melakukan kehendak Allah. Dan kehendak Allah adalah percaya dan tetap terarah kepadaYesus Kristus yang telah diutus Allah, yaitu roti yang dari Allah yang turun dari sorga dan memberi hidup kepada dunia ( ay. 33).  Mereka berkata“ berikanlah kami roti itu senantiasa. (ay. 34).

Yesus menyebut diri-Nya Roti Hidup kepada orang banyak. Yaitu Roti yang turun dari sorga, dan barangsiapa yang datang (percaya) kepada-Nya tidakakan lapar lagi (Yoh. 6:35).   Yang berbeda   antara manna dari surga dan diri-Nya sendiri sebagai “Roti Hidup” (ayat 49-51). Mereka yang berada di padang gurun telah mati, sedangkan setiap orang yang menerima (percaya) “Roti Hidup”, yaitu Tuhan Yesus sendiri, tidak akan mati. Orang itu “akan hidup selama-lamanya”. Yang lama (manna) memang ajaib, tetapi kegunaanya sangat terbatas, sementara yang baru (Roti Hidup)  tidak terbatas. Dialah Allah yang hadir di antara manusia yang memberikan hidup yaitu hidup yang berkelimpahan (Yoh. 10:10). Dialah Firman Allah yang telah menjadi manusia dan diam di antara kita (Yoh. 1: 14).

Ucapan Yesus adalah Roti Hidup tentu bukan untuk mengabaikan kenyataan bahwa manusia memerlukan makanan jasmani bagi tubuh, tetapi lebih daripada itu bahwa kehidupan beriman sesungguhnya adalah menyangkut hubungan manusia dengan dan Sang Pemberi hidup. Yesus mengajak setiap orang untuk percaya dan hidup untuk kemuliaan Allah.

Saudara-saudara yang dikasihiTuhanYesus,

Sampai saat ini,  masih banyak orang yang mau percaya kepada Tuhan jika ada keinginannya yang terkabul (bandingkan orang-orang yang mencari Yesus). Entah itu karena sembuh dari sakit, berhasil usahanya atau bisa mencapai cita-citanya. Banyak orang mencari Tuhan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Tetapi sesudah mendapatkan apa yang diharapkan dari Tuhan lalu melupakan Tuhan.. Perjumpaan dengan Tuhan Yesus Sang Roti Hidup hendaknya membuat kita selalu bersyukur pada-Nya, karena kehidupan kita sudah diberkati dan diselamatkan oleh Yesus Kristus. Mari kita membaharui diri untuk benar-benar fokus beriman dan mengikut Yesus serta siap untuk melakukan apa yang dikehendaki Tuhan. Penting untuk kita renungkan, bahwa kita membutuhkan Tuhan sama seperti kita membutuhkan makanan dan minuman setiap hari. Tuhan Yesus  bersabda : “ AKULAH ROTI HIDUP ; barang siapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barang siapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.  Amin.(vs).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *