BAPTISAN IALAH MENERIMA KRISTUS YANG MENYELAMATKAN (Kisah Para Rasul 19:1-7)

Minggu, 7 Januari Stola Hijau

Tujuan : Agar warga jemaat hidup dalam kesadaran utuh bahwa hanya didalam Yesus kita diselamatkan

Sidang Jemaat yang dikasihi Tuhan.
Apakah ada orang yang belum pernah berbuat dosa? Belum pernah terjatuh dalam dosa? Kalau pertanyaan ini diajukan kepada kita, tentunya kita akan menjawab tidak ada. Semua orang tanpa terkecuali, pasti pernah mengalami pengalaman jatuh dalam dosa. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam Roma 3:23, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” dan semua manusia berada dibawah penghukuman dosa, yakni maut (Rom.5:12; 6:23).


Setiap orang yang meninggal dalam keadaan sebagai orang berdosa pasti dihukum di neraka, sebab upah dosa adalah maut. Pemahaman tersebut akan menuntun seseorang untuk melakukan pertobatan secara utuh dan tidak setengah-setengah. Pertobatan terkait erat dengan kesadaran akan adanya dosa. Dosa dipahami sebagai pemberontakan manusia kepada Allah atau ketidaktaatan manusia kepada Allah. Dosa menimbulkan konsekuensi serius terhadap kehidupan manusia.


Perikop bacaan kita menceritakan bahwa ketika Rasul Paulus tiba di Efesus dalam perjalanannya ke beberapa daerah untuk memberitakan Injil. Rasul Paulus bertemu dengan beberapa murid dan bertanya kepada mereka, “Apakah mereka sudah menerima Roh Kudus ketika mereka percaya”? Murid-murid itu menjawab bahwa mereka belum pernah mendengar tentang Roh Kudus. Kemudian Rasul Paulus bertanya dengan baptisan apa mereka dibaptis. Mereka menjawab baptisan Yohanes Pembaptis. Mendengar hal tersebut, Rasul Paulus mulai memberitakan perihal Yesus kepada mereka. Ia mengatakan bahwa Baptisan Yohanes adalah merupakan tanda pertobatan.
Hal ini sejalan dengan peranan Yohanes Pembaptis dalam Sejarah keselamatan manusia. Yohanes Pembaptis adalah utusan Allah yang mendahului kelahiran Tuhan Yesus untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya. Dia menyerukan di padang gurun agar Jalan diluruskan bagi kedatangan Sang Mesias. Semua umat harus bertobat menyambut kedatangan Yesus. Sebagai tanda pertobatan adalah, mereka dibaptis oleh Baptisan Yohanes. Namun demikian, Yohanes Pembaptis memberitakan bahwa akan datang dan sudah datang, Dia yang lebih berkuasa dan maha kuasa yang akan membaptis semua umat manusia dengan Roh Kudus. Dialah Tuhan Yesus, Sang Mesias. Inilah pengakuan dan kesaksian Yohanes Pembaptis tentang Yesus. Kalau dia (Yohanes) membaptis umat Tuhan dengan air, maka Tuhan Yesus akan membaptis dengan Roh Kudus. Ketika kita dibaptis dengan Roh Kudus, maka Roh Kudus akan terus tinggal di dalam kita selamanya.


Inilah perbedaan baptisan Yohanes dengan baptisan Yesus. Baptisan Yohanes adalah untuk pertobatan, tetapi baptisan Yesus adalah untuk penebusan dan keselamatan serta kehidupan kekal umat Allah. Baptisan Yesus dipahami sebagai baptisan yang dilakukan melalui pengorbanan dan kematian-Nya di atas Kayu Salib dalam rangka menebus manusia dari dosa dan menyelamatkan manusia dari hukuman serta menjamin kehidupan manusia dalam kekekalan bersama Tuhan Yesus di sorga. Jadi baptisan Kristus adalah baptisan tentang keselamatan dan kehidupan, baik di dunia maupun di sorga. Melalui baptisan Kristus, manusia menerima kasih karunia, pemeliharaan dan berkat, rahmat serta anugerah Kristus selama di dunia dan akan dinikmati sampai kehidupan yang tiada berbatas bersama Allah. Ini akan terjadi bagi setiap orang yang percaya kepada Allah dan yang mau menerima Yesus dengan sungguh sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Itulah sebabnya mengapa Rasul Paulus menganjurkan murid-murid di Efesus pada waktu itu untuk dibaptis dalam nama Yesus. Meskipun mereka telah bertobat yang ditandai dengan baptisan Yohanes, namun hal itu tidak menjamin akan keselamatan mereka. Sebab syarat untuk menerima keselamatan yang pertama dan terutama adalah menerima Yesus Kristus, sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Keselamatan itu bukan karena hasil usaha manusia, melainkan merupakan Anugerah Allah yang terbesar bagi manusia (Sola Gratia) dan yang hanya diterima dalam iman kepada Yesus Kristus (Sola Fide). Sebagai orang yang telah menerima Anugerah keselamatan, Allah menghendaki agar kita senantiasa hidup dalam pertobatan yang sungguh. Proses pertobatan harus dimulai dengan kesadaran akan keberadaan diri sebagai orang berdosa dan mensyukuri akan Anugerah pengampunan dosa dari Allah, lalu mengarahkan diri kepada masa depan yang baru, hidup yang baru, yang bersumber dari Kasih Allah.


Karena itu, sebagai orang percaya yang sudah dimeteraikan oleh darah Kristus, menjadi keluarga Kerajaan Allah, kita harus benar-benar mempraktikan cara hidup yang berkenan kepada Allah dan menyenang- kan serta memuliakan Dia. Marilah kita terus hidup berkenan kepada Allah, hidup dalam pertobatan, serta bersaksi, bersekutu dan melayani lebih sungguh lagi untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan. Terpujilah Kristus kekal sampai selama-lamanya. Amin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *