Minggu, 1 Desember 2024 (Adven I):   Penyelamatanmu Sudah Dekat (Lukas 21:25 – 36)

Minggu, 1 Desember (Adven I) 2024 (Stola Ungu)

Tujuan : Agar warga jemaat selalu waspada dan berdoa supaya tetap setia pada Tuhan.

Jemaat yang dikasihi Tuhan,

Minggu ini kita   berada di minggu Adven pertama. Adven berasal dari kata Adventus yang berarti kedatangan. Dalam masa Adven, kita diajak untuk tidak hanya menyiapkan diri dalam memaknai peristiwa Natal. Masa Adven juga adalah pengingat bagi kita untuk senantiasa  menyiapkan  diri  dalam  menantikan kedatangan Kristus yang kedua kali pada akhir zaman.

Pernahkah kita melihat gunung berapimeletus? Pasti kita pernah melihatnya.Sebelum gunung berapi meletus biasanya alam memberi tanda seperti munculnya gempa lokal, suhu di sekitar gunung itu akan meningkat.Alam memberi tanda kepada semua masyarakat yang ada disekitar lereng gunung berapi tersebut bahwa akan tiba saatnya gunung tersebutakan meletussehingga mereka harus mempersiapkan diri untuk mengungsi meninggal- kan  tempat  itu.  Dari  sini  kita  bisa  melihat  bagaimana alam memberi tanda sebelum gunung berapi itu meletus demikian pula dengan kedatangan Kristus. Kedatangan Kristus yang kedua kalinya tidak datang tiba-tiba tetapi didahului   dengan   tanda-tanda.   Tanda-tanda   tersebut terjadi di langit pada matahari dan bulan dan bintang- bintang dan di bumi manusia akan menghadapi deru dan gelora laut. Dan akibat dari semuanya ini adalah orang akan   mati   ketakutan   karena   kecemasan   berhubung dengan  segala  yang  menimpa  bumi  ini,  sebab  kuasa-kuasa   langit   akan   goncang.   Tanda-tanda   tersebut mungkin sudah banyak terjadi. Tetapi kita diharapkan tidak menyikapinya dengan kecemasan dan ketakutan tetapi sebaliknya apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatan mu sudah dekat. Maksudnya adalah dalam keadaan yang bagaimanapun kita tidak boleh menjadi lemah, sebalik nya semakin berani hidup sesuai dengan Firman Tuhan

Dari sini saudara-saudara, Tuhan Yesus mengangkat perumpamaan tentang pohon ara. Mengapa pohon ara yang dipilih sebab perumpamaan dengan menggunakan media ini yang mudah dimengerti oleh pembaca dalam konteks wilayah saat itu. Tuhan Yesus berkata perhatikanlah pohon ara dan pohon-pohon yang lainnya. Ada pohon ara, ada pohon-pohon yang lainnya. Jikalau pohon-pohon  itu  sudah  mulai  bertunas  itulah  tanda bahwa musim panas akan  tiba. Tetapi saudara-saudara dalam banyak hal pohon ara dan pohon-pohon yang lainnya mempunyai perbedaan yang sangat spesifik. Apa perbedaannya? Ketika masa itu datang saat musim penghujan  datang  sebelum  musim  panas  tiba sebagaimana  pohon  yang lainnya,  pohon  ara  berusaha menumbuhkan tunasnya dengan lebat. Karena itu pohon ara  sangat  rindang,  beda  dengan  pohon  yang  lainnya tetapi itu juga menjadi tanda bahwa pohon ara sedang mengeluarkan tunas bakal buah. Sebelum masa kemarau itu datang ia akan berusaha memperkuat kambiumnya, sehingga ketika musim penghujan, musim kering dan musim gugur pohon ara tetap berbuah. Pada masa kekeringan tiba pohon ara masih segar dan menghasilkan buah sedangkan pohon-pohon yang lainnya semua mati dan  tidak  menghasilkan  apa-apa.  Perumpamaan  pohon ara dalam ayat 29 – 31 ini sekali lagi mengingatkan kita agar   jangan   menyepelekan   tanda-tanda   sehubungan dengan kedatangan Yesus yang kedua kali.

Jemaat yang dikasihi Tuhan,

Sekalipun kita tidak tahu kapan waktu dan saatnya tiba dimana Kristus akan datang untuk kedua kali tetapi kita  dipanggil  untuk  senantiasa  hidup  dalam kewaspadaan. Ada begitu banyak kepentingan- kepentingan  duniawi  yang dapat  menjauhkan  kita  dari Allah. Semua bagai perangkap  yang siap menjatuhkan kita kapan saja. Untuk itu berjaga-jaga harus selalu disertai dengan berdoa. Kita sadar betapa lemah dan terbatasnya diri kita saat mengandalkan kekuatan dan kemampuan  diri  sendiri.  Hanya  bersama  dengan kekuatan Tuhan, kita dapat menjaga iman serta kesetiaan hidup kita di hadapan-Nya. Berdoa dan berjaga-jaga adalah latihan rohani yang baik untuk merasakan kehadiran Tuhan dalam diri kita.Dengan kesadaran penuh akan kehadiran Allah ini maka kita akan menantikan kedatangan Tuhan dengan sukacita bukan dengan kecemasan. Mari kita berjaga dengan setia menanti kedatangan-Nya. Amin.