Perjumpaan dengan Kristus adalah damai sejahtera bagi Gereja-Nya.

Minggu, 24 April 2022 (Stola Putih)

Bacaan Alkitab Yohanes 20 : 19-31

Tujuan : Agar   warga   Jemaat   memahami bahwa gereja yang berjumpa dan hidup dalam Kristus pasti mengalami damai sejahtera.

Saudara-saudara   yang   dikasihi  oleh   Tuhan   Yesus Kristus,

Setiap manusia pasti senang hidup dalam ketenangan dan kedamaian , namun pada kenyataannya banyak orang yang sulit untuk mendapatkan ketenangan dan kedamaian dalam hidup, bahkan semakin lama ketenangan dan kedamaian hidup itu menjadi sesuatu yang jarang atau mahal harganya. Maka tidak mengherankan kalau ada banyak  orang  berusaha  untuk  mencari  tempat  tinggal yang tenang dan nyaman, baik itu di kota atau di negara lain. Tetapi pertanyaannya : bagaimanakah seseorang seharusnya mendapatkan ketenangan dan kedamaian itu?

Saudara-saudara   yang   dikasihi  oleh   Tuhan   Yesus Kristus,

Ayat 31 adalah maksud dari seluruh tulisan Injil Yohanes : “ tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. Hal penting yang mau diungkapkan dalam ayat 31 ini adalah menyatakan siapa Yesus  yang  sebenarnya.  Dialah  Juruselamat,  Mesias, Anak Allah yang hidup. Ia yang akan datang memberikan damai  sejahtera  bagi  orang  yang  percaya  kepada-Nya.

Yesus tahu keadaan murid-murid-Nya setelah peristiwa Golgota. Murid-murid dipenuhi dengan keresahan, ketakutan, keraguan dan tiadanya harapan. Para murid Yesus mengunci rumah mereka seperti mereka mengunci hati mereka terhadap harapan akan masa depan. Hati para murid begitu tergoncang karena ditinggalkan oleh Yesus Sang Pemimpin itu, sementara mereka harus   meng- hadapi situasi yang tanpa damai sejahtera. Karena itu bacaan kita hari ini, Yesus menampakkan diri di tengah- tengah murid-Nya dan berkata : “ Damai Sejahtera bagi kamu (Yunani : eirene humin). Dan dikatakan sesudah berkata demikian Yesus menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid bersukacita ketika mereka melihat Yesus (ay. 19-20). Bahkan kata itu diulangi lagi (ay. 21). Supaya apa ? Supaya murid-murid benar-benar yakin dan percaya bahwa Yesus benar-benar telah bangkit dari antara orang mati seperti yang pernah dikatakan Yesus kepada mereka, bahwa Anak Manusia akan  menderita  sengsara,  mati  dan  dikuburkan,  tetapi pada hari yang ketiga Ia akan bangkit dari antara orang mati.

Saudara-saudara   yang   dikasihi  oleh   Tuhan   Yesus Kristus,

Yesus telah bangkit tetapi Tomas tidak percaya. Ia mengatakan : Sebelum melihat sendiri bekas paku dan mencucukkan tangannya ke dalam lambung-Nya, sekali- kali ia tidak akan percaya. Alkitab menggambarkan pribadi Tomas adalah pribadi yang kokoh dan tidak mudah dipengaruhi orang lain. Tomas adalah seorang yang bersifat rasional dari para murid Yesus. Ia selalu ingin bukti dulu, sebelum mengatakan ya atau tidak. Bagi Tomas, percaya itu sebuah kepastian yang berhubungan erat pada bukti-bukti konkrit. Apakah Tomas itu berarti Tomas tidak percaya Tuhan ? Bukan berarti Tomas tidak percaya pada Tuhan Yesus. Dia tidak percaya akan omongan  teman-temannya.  Omongan  teman-temannya itu harus dibuktikannya, agar proses pencarian kebenaran yang dijalani Tomas dapat diakhiri dalam rumusan iman.

Saudara-saudara, …..

Pribadi  yang  demikianlah  yang  sebenarnya  perlu  ada pada setiap kita sekarang ini, supaya kita jangan mudah dipengaruhi, dihasut dan pada akhirnya mengkhianati iman sendiri. Tetapi sayangnya bahwa yang keliru dari Tomas  adalah  pribadi  Tomas  tidak  ditempatkan  pada porsi atau posisi yang sebenarnya. Sebab sebagai murid Yesus tentu ia pernah mendengar bahwa Yesus akan mati tetapi pada hari yang ketiga akan bangkit kembali.

Delapan hari kemudian, di saat murid-murid berada di tempat yang sama dan Tomas juga hadir di sana, di tengah ketidakpercayaan Tomas, di saat  pintu-pintu tetap terkunci,  Yesus  datang  dan  berdiri  di  tengah-tengah mereka dan berkata : “ Damai sejahtera bagi kamu “!. Bahkan Yesus menampakkan diri dan meminta Tomas untuk mencucukkan jarinya pada lambung-Nya. Tetapi Tomas tidak melakukannya, tetapi yang dilakukan oleh Tomas adalah ketika ia melihat Yesus adalah mengucap- kan sebuah pengakuan imnnya : “ YA TUHANKU DAN ALLAHKU “. Pengakuan iman inilah yang menjadi titik balik perubahan dalam diri seorang Tomas, sehingga ia menjadi percaya akan kebangkitan Yesus.

Saudara-saudara   yang   dikasihi  oleh   Tuhan   Yesus Kristus,

Bagaimana dengan dengan hidup kita ? Kita selalu membutuhkan perubahan kearah yang lebih baik. Dari tidak percaya menjadi percaya kepada Tuhan Yesus, dari sikap ptus asa karena beban kehidupan yang semakin menghimpit menjadi berpengharapan kepada Tuhan karena  IA  telah  memberikan  damai  sejahtera.  Dari perikop bacaan ini kita melihat Yesus tiga kali meng- ulang mengucapkan sapaan  “ Damai sejahtera bagi kamu “ (ay. 19,21,26). Sapaan kata-kata tersebut biasanya ditujukan kepada orang yang sedang kacau-balau hidupnya   (seperti murid-murid yang begitu sulit pulih dari trauma karena sedang kacau-balau perasaannya hidupnya sehingga menjadi sangat ketakutan).

Saudara-saudara   yang   dikasihi  oleh   Tuhan   Yesus Kristus,

Kebangkitan Yesus mengubah manusia. Ia melahir- kan  harapan-harapan  baru,  semangat  dan  keberanian baru. Keberanian untuk menghadapi kenyataan, keberan- ian untuk hidup dan bekerja di tengah kenyataan yang pahit sekalipun. Kebangkitan Yesus telah memberikan damai sejahtera bagi kita. Ini membawa kekuatan baru di tengah kelemahan, penghiburan di tengah kesukaran seperti sekarang ini dan membawa kepastian untuk masa depan kita.

Semua itu tentu mewajibkan kita selaku orang percaya yang telah berjumpa dengan Yesus untuk mebaginya kepada orang lain melalui pelayanan dan kesaksian kita. Resiko tetap ada, tantangan tetap dihadapi. Namun hati dan jiwa kita penuh kedamaian karena Yesus dengan damai   sejahtera-Nya   tetap   menyertai   kita.   Damai sejahtera Yesus diberikan dalam semua pengalaman hidup,  lewat  susah  dan  senang.  Inilah  yang  membuat iman kita tangguh menghadapi tangan zaman bagaimana- pun. Karena itu percayalah bahwa Yesus Mesias, Anak Allah yang memberikan damai sejahtera-Nya bagi kita. Yesus  memebrikan  Roh-Nya,  agar  kita  disanggupkan melakukan pekerjaan-Nya.

Percayalah  :  Perjumpaan  Dengan  Kristus Adalah Damai Sejah-tera Bagi Gereja-Nya. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *