SANG ANAK DOMBA YANG AGUNG LAYAK DIPUJI DAN DIHORMATI

Minggu, 1 Mei 2022 (Stola Putih)

Bacaan Alkitab     :    Wahyu 5:1-14

Tujuan : Warga   jemaat   memahami   siapa sesungguhnya anak domba agung yang harus dipuji dan dihormati

Saudara-saudara yang berpengharapan di dalam Tuhan… Dapat   dibayangkan   ketika   kita   sudah   berusaha, berjuang, sangat merindukan sesuatu hal yang menjadi harapan kita namun pada akhirnya tidak dapat terkabul- kan karena tidak ada yang menolong, tidak ada kekuatan kita lagi, pasti kita sangat sedih, dan putus asa.

Demikianlah Yohanes sangat sedih ketika gulungan kitab yang ditulisi dalam dan luarnya yang berisi tentang rencana Allah dalam dunia ini, tidak seorangpun yang dapat membukanya. Mengapa tidak seorangpun yang dapat membukanya? Tentu hal ini berkaitan dengan Ke- Mahakuasaan Allah. Dan semuanya hanya dalam kehendakNya, termasuk yang dapat membukanya. Ada beberapa hal yang harus kita pahami dari bacaan kita saat ini yang mengandung   makna simbol dalam rangka memahami Firman Tuhan saat ini.

1.   Gulungan kitab, dimana isinya tidak seorangpun yang dapat membuka baik disorga maupun dibumi. dapat dibayangkan  ketika  gulungan  kitab  itu,  tidak  ada yang   dapat    membukanya,    kesedihan    Yohanes sekaligus menjadi kekelaman bagi manusia. Gulung- an kitab yang berisi karya dan rencana Penyelamatan Allah atas banyak orang. (ayat 11) tiap kali satu materai dibuka, keluarlah gelombang dasyat murka Allah atas para pelaku kejahatan (pasal 6). Satu- satunya yang dapat membuka kitab itu ialah Dia yang bertindak sebagai domba sembelihan.

2.   Singa dari Yehuda yang telah menang. Tunas daud bahwa hanya dia yang dapat mebuka kitab itu dan ini menunjuk pada Yesus Kristus. Ini sebuah gelar mesianik dimana bukan sebagai simbol keganasan tetapi simbol keunggulan dan kekuatan yang akan menghukum. (Yesaya 38:13,Rat 3:10)

3.   Anak domba tersirat dengan jelas dalam ayat 9,12,13. Dalam Perjanjian Lama, Seeokor domba yang dikorbankan untuk pengampunan dosa harus disembelih dan darahNya dicurahkan. Keluaran 12:5-7, “Kristuspun dinamakan Anak domba Allah (Yohanes 1:29,36), domba yang dikorbankan kepada Allah (1 Petrus 1:18-19). Yesus disebut sebagai anak domba  melambangkan  Krsitus  yang  lemah  lembut dan rendah hati, yang rela menyerahkan dirinya menjadi tebusan dosa-dosa kita.

Dari beberapa simbol atau penggambaran itu, menunjuk  pada  Yesus  Kristus  yang  telah  berkorban dalam  karya  yang  agung  melalui  peristiwa  sengsara, salib, mati dan pada akhirnya bangkit. Dia berkuasa baik di bumi maupun disorga.

Satu-satunya yang dapat membuka kitab itu ialah Dia yang bertindak sebagai domba sembelihan melalui kematianNya, ia justru telah menang dan terbukti bahwa Dialah singa Yehuda (5:5). Kuasa yang ada pada Sang Ank  Domba  Allah  ternyata  bukan  kekuatan  kodrati (dapat dijangkau manusia) melainkan kekuatan Adi kodrati sebab Roh Allah sendiri dalam kepenuhannya ada padaNya.  (ayat  6).  Tidak  seperti  kuasa  kesombongan seperti yang digambarkan dalam (Daniel 7:7-8).

Sang Anak Domba dalam ketaatannya melaksanakan rencana Allah sekalipun dengan konsekuensi penderitaan pada akhirnya memang layak untuk membuka gulungan kitab itu, yang melaluinya memberi kekuatan pada semua orang Kristen yang sedang menderita sebagai konse- kuensi iman. Jalan kemenanganNya adalah jalan kemenangan setiap  orang yang  percaya  dan menerima dia.  dalam  kemenangan  dan  kuasaNya,  Sang  Anak domba yaitu Yesus yang layak dipuji dan dihormati, bukan hanya itu, umatnya harus menyembahNya sebab kita telah dibeli dengan darah yang mahal. Dengan demikian, Tempatkan Yesus dan karyaNya dalam pusat iman dan ibadah kita. Dari sini kita dapat melihat sentralitas Kristus dalam karya penyelamatan. Gambaran anak domba dan singa dari Yehuda sesungguhnya   sangat   kontas   atau   berlawanan   tapi disinilah kita memahami bahwa oleh Yesus Krsitus Dia menjadi hakim bagi manusia namun didalamnya ia juga melindungi dan mengasihinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *