BERSYUKURLAH PADA TUHAN

Minggu, 13 November 2022 (Stola Hijau)

Bacaan Alkitab : Yesaya 12:1-6

Tujuan : Agar setiap warga jemaat selalu hidup bersyukur

Sidang jemaat yang dikasihi Tuhan

Tentu ada banyak hal yang dapat membuat kita bersyukur kepada Tuhan. Misalnya, mendapat hadiah, ulang tahun, pekerjaan, kelahiran seorang bayi, naik pangkat, rumah baru, mampu melewati masa-masa sulit juga patut disyukuri dan masih banyak hal-hal yang bisa mejadi daftar dalam hidup kita untuk menjadi alasan untuk bersyukur kepada Tuhan. Apa sesungguhnya hakikat dari bersyukur dan bagaimana memahaminya sehingga menjadi tindakan iman yang hidup dan berkenan kepada Allah?

Bacaan kita merupakan Mazmur pujian yang dipakai sebagai kata penutup kumpulan nubuat-nubuat sekitar Imanuel. Mazmur pujian ini diucapkan seseorang yang menderita tetapi tertolong, dan dibebaskan oleh Tuhan dengan menghibur, menguatkan bahkan menyelamatkan. Sehingga lahirlah sebuah ungkapan pengakuan bahwa Allah sumber penghiburan, Allah sumber kekuatan dan keselamatan. Pada akhirnya lahirlah ungkapan syukur baik bagi diri sendiri maupun sebagai kesaksian dan ajakan bagi orang lain.

Kita dapat melihat dalam beberapa bahagian:
Pertama; Yesaya 12:1-3, dalam kalangan umat Allah puji-pujian dinaikkan karena meskipun Allah telah menumpahkan murkaNya, Allah juga adalah Allah yang menyelamatkan dan menghibur umat-Nya. Puji-pujian dinaikkan meskipun hukuman tetap diberikan. Bukankah
hukuman diberikan kepada orang yang berdosa? Memang benar dan karena itu Allah adil dalam tindakannya namun dia juga tidak bisa mengingkari kasihnya. Bagaimana hal itu dapat bertemu? Allah menyatakan dalam caranya yang ajaib dan luar biasa bahkan kita bisa melihatnya sampai pada kedatangan sang Imanuel.

Kedua; Yesaya 12:4-6, memuji kebesaran Allah dalam kalangan bangsa-bangsa lain, artinya bahwa umat di ajak untuk memberitakan kasih dan kuasa Allah yang telah menyelamatkan itu sehingga semua orang bahkan dunia ini memuliakan Dia. Seluruh bumi mendapat kasih dan kebaikan Allah dan kuasanya di ketahui seluruh bumi.

Sidang jemaat yang dikasihi Tuhan
Mencermati Firman Tuhan yang kita baca saat ini, ada beberapa hal yang penting untuk kita renungkan dan menjadi respon iman kita:

  1. Bersyukur kepada Tuhan yang adil dan penuh kasih.
    Itu dapat di ibaratkan dengan teguran orang tua kepada anak-anaknya yang berbuat salah sekalipun dengan cara, yang dalam pandangan anak itu membuatnya terluka, menangis namun orang tuanya menyampaikan bahwa ia sudah bersalah lalu, tidak hanya menghiburnya tetapi juga lebih mengasihi anaknya dengan mengajarkan yang benar. Demikianpun Tuhan, yang tidak hanya menghukum ketika anak-anaknya bersalah melainkan menuntun, mengajar dan mengasihinya. (Bnd. Amsal 3:12) pernyataan bahwa murka Allah telah surut menunjuk- kan bahwa Allah tidak selama-lamanya murka dan menghukum umatnya melainkan dia mengubah tindakannya dengan penyelamatan. (Bnd. Kejadian
    6:6-8)
  2. Bersyukur atas perbuatan Tuhan yang ajaib
    Banyak pekerjaan-pekerjaan Allah yang dialami langsung oleh bangsa Israel dan membuktikan bahwa Allah berkuasa dan keajaiban-keajaiban-Nya nyata. Demikian juga dengan kehidupan kita sebagai jemaat Tuhan, ada banyak hal yang membuat kita dapat bersyukur kepada Tuhan berdasarkan perbuatan- perbuatan-Nya dalam hidup kita. Itu kita bisa lihat dalam kehidupan kita masing-masing di mana perbuatan Tuhan yang ajaib mulai dari tubuh kita sampai pada kasihnya yang menyelamatkan.
  3. Bersyukur kepada Tuhan yang Mahakuasa (trasenden) dan juga bersyukur kepada Allah yang berdiam bersama dengan Umat-Nya (imanen). Tentu kita tidak hanya mengenal Allah yang berkuasa, melainkan dia berdiam di tengah-tengah umatnya untuk membimbing, menghibur dan menyertai kita. (Yohanes 16:7-11,13-14).

Sidang jemaat yang dikasihi Tuhan
Bersyukur kepada Tuhan, kebanyakan nanti ketika kita dalam suasana yang menyenangkan bagaimana ketika kita berada dalam kesusahan, kehilangan dan lain- lain. Masihkah kita dapat bersyukur? Oleh karena itu, 1 Tesalonika 5:18, “mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah dalam Kristus Yesus bagi kamu”. Mengucap syukur bukanlah sebuah profokasi kepada Allah agar dia memberkati kita, atau membayar kebaikannya. Tetapi kita mengucap syukur karena Dia telah memberikan yang terbaik dalam kehidupan kita bahkan keselamatan di dalam Yesus Kristus. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *