DENGARKANLAH DIA (Markus 9:2-13)

Minggu, 11 Februari 2024 (Minggu Sengsara 1) (Stola Ungu)

Tujuan : Agar warga jemaat sebagai apapun itu mau mendengarkan dan melakukan yang Dia ajarkan

Hari ini kita diajak untuk mengenang kembali penderitaan yang telah dialami oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Minggu ini kita masuk dalam minggu sengsara yang pertama dan tema kita untuk minggu sengsara pertama ini yaitu “DENGARKANLAH DIA”.


Saudara-saudara sekalian, dalam perjalan hidup ini terkadang seseorang dan masing-masing kita juga terkadang sangat tunduk kepada seseorang. Karena sikap tersebut, kita akan selalu mendengarkan apa yang menjadi perintah, nasehat, teguran bahkan ketika kita diberi sangsi atau hukuman oleh orang tersebut. Contoh: di kalangan militer seperti TNI dan POLRI, setiap prajurit pasti akan patuh, pasti akan mendengarkan dan juga melaksanakan apa yang menjadi perintah dari komandan.


Secara umum dalam dunia ini, manusia cenderung memiliki sikap yang lebih tunduk kepada atasan, kepada yang lebih tua dari pada dirinya. Contoh hampir setiap anak pasti akan tunduk dan mendengarkan apa kata orang tua mereka, seorang adik akan tunduk dan mendengarkan nasehat dari seorang kakaknya. Bahkan dalam pekerjaan secara umum seorang bawahan akan tunduk dan mendengarkan apa kata dan perintah atasannya.


Dari semua hal ini kita bisa menyimpulkan bahwa mendengarkan sebuah perintah dan nasehat bahkan teguran karena kita terikat dengan sebuah hubungan dan juga karena kita mengharapkan sesuatu. Contoh anggota TNI dan POLRI mendengarkan komandan karena mereka tidak mau mendapatkan hukuman. Begitupun seorang anak akan mendengarkan orang tuanya karena mereka tidak mau menjadi durhaka. Seorang bawahan di tempat kerja seperti kantor atau perusahaan akan mendengarkan atasannya karena tidak mau kehilangan pekerjaannya.


Dalam pembacaan kita saat ini dikisahkan tentang Yesus yang ditemani oleh murid-Nya yaitu Petrus, Yakobus dan juga Yohanes untuk naik ke sebuah bukit yang sangat tinggi. Di atas bukit tersebut kemudian Yesus berjumpa dengan Elia dan juga Musa dan peristiwa ini disaksikan langsung oleh ketiga murid Yesus. Hal menarik yang terjadi adalah bahwa ketiga murid Yesus ini mengenali Elia dan juga Musa, hal ini jelas didalam ayat 5 bacaan kita bahwa murid Yesus menawarkan untuk mendirikan tiga kemah yaitu untuk Yesus, untuk nabi Elia dan juga untuk nabi Musa. Tetapi yang terjadi adalah ada suara yang yang didengarkan oleh murid-murid Yesus dari dalam awan yang berkata: “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia” (ayat 7 bacaan kita).
Menarik untuk kita gumuli bersama bahwa perjumpaan Yesus bersama dengan nabi Elia dan nabi Musa yang dalam hal ini sudah sangat lama meninggalkan dunia ini dan telah lama juga bersama dengan Allah kemudian dalam perjumpaan tersebut terdengar sebuah kalimat yang bersifat “Perintah” kepada murid-murid Yesus, yaitu “Dengarkanlah Dia”. Dengan demikian ada beberapa hal yang akan menjadi catatan kita bersama sehubungan dengan perintah tersebut:

  1. Tentu kita semua memahami dan mengerti bahwa suara dan perintah tersebut adalah suara dan perintah dari Allah sendiri.
  2. Perintah untuk mendengarkan Dia maksudnya adalah mendengarkan apa yang telah Yesus ajarkan selama Yesus berada dalam dunia ini.
  3. Perintah untuk mendengarkan Yesus ditujukan kepada seluruh manusia yang ada dalam dunia dan saat peristiwa ini terjadi, kita sebagai manusia sekarang ini diwakili oleh murid-murid Yesus yaitu Petrus, Yakobus dan Yohanes.

Dari poin yang ketiga tadi perlu perenungan kita bersama, bahwa tentu ada maksud Allah menyampaikan perintah untuk mendengarkan Yesus dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Jika di awal tadi dikatakan ketika kita mendengarkan komandan kita, orang tua kita, atasan kita atau kakak kita, maka kita akan mengharapkan sesuatu yang baik demi kebaikan kita, untuk menjadi keuntugan bagi kita. Demikian juga akan apa yang disampaikan Allah kepada kita manusia, supaya mendengarkan Yesus, mendengarkan dalam hal ini yang dituntut tentunya adalah ada tindakan nyata, ada aksi dengan apa yang didengarkan dari ajaran-ajaran Yesus. Allah tentu senang ketika melihat kita umat-Nya mendengarkan dan melakukan apa yang telah Yesus ajarkan kepada kita umat manusia.


Dalam rangka kita memasuki minggu sengasara yang pertama ini, kita diajak untuk merenung, mengingat kembali akan perjalanan hidup kita selama ini, kita pasti pernah berada pada posisi sebagai prajurit, atau sebagai anak, atau sebagai adik, atau sebagai bawahan, tetapi yang pasti dan mutlak adalah kita semua adalah anak-anak Allah, umat yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat kita. Pertanyaan besar bagi kita semua adalah apakah kita sudah melakukan apa yang dikehandaki oleh Allah kepada kita umat manusia seperti yang telah didengarkan oleh murid-murid Yesus yaitu Petrus, Yakobus dan juga Yohanes yaitu bahwa kita sudah mendengarkan Yesus? Kita sudah melakukan apa yang dikehendaki, diajarkan dan diperintahkan oleh Yesus?. Tentu kita harus mengakui saat ini bahwa kita belum mendengarkan apa yang diajarkan, diperintahkan dan dikehendaki oleh Yesus, kita saat ini masih sering melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak Yesus sehingga akhirnya kita menjadi orang yang berdosa.


Dalam rangka memaknai minggu sengsara yang pertama ini, kita diberi kesempatan untuk merenung, suara Allah menyapa kita saat ini, suara Allah memberi perintah kepada kita semua untuk mau mendengarkan Yesus, untuk mau melakukan, apa yang telah Yesus sampaikan, apa yang telah Yesus ajarkan kepada kita sebagai orang percaya. Orang tua akan bangga dan bersukacita ketika anaknya mau mendengarkan dia, seorang kakak akan bangga ketika adiknya mau menurutinya, seorang komandan dan pimpinan akan bersyukur dan berbangga ketika anak buah dan bawahnnya melakukan apa yang menjadi perintahnya. Demikian halnya dengan Allah akan bersuka cita atas setiap anak-anak-Nya yang mau mendengarkan perkataan dan pengajaran yang telah disampaikan oleh Anak-Nya yaitu Yesus Kristus. Allah dengan janji-Nya akan menyediakan tempat terbaik bagi kita yang mau mendengarkan Yesus dan hal ini telah dibuktikan kepada Elia dan juga Musa.


Marilah kita sebagai umat Allah, sebagai murid- murid Yesus untuk mau menjadikan diri kita sebagai orang yang selalu mendengarkan Dia yaitu Yesus Tuhan yang kita percaya. Mari kita nyatakan dengan sungguh bahwa kita telah mendengarkan Dia yaitu Yesus Kristus dengan menyatakan dan melakukan pertobatan yang sungguh dihadapan Allah sehingga kita kelak menjadi waris kerjaan Allah seperti Elia dan juga Musa. Kita mulai semuanya itu menjadi langka nyata kita memaknai minggu sengsara yang pertama ini dengan pertobatan yang sungguh dihadapan Allah. Terpujilah nama Tuhan, halleuyah Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *